1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penduduk Bangkok Siap-Siap Dievakuasi

21 Oktober 2011

Pemerintah Thailand mengaku gagal dalam upaya menahan banjir besar di bagian utara ibukota. Jutaan penduduk Bangkok gelisah ketika diminta untuk memindahkan harta benda mereka ke tempat yang lebih tinggi.

https://p.dw.com/p/12wSA
Thai people wade through a flooded area in Phatum Thani Province, north of Bangkok ,Thailand, Wednesday, Oct. 19, 2011. Thai authorities were staging a fighting retreat Wednesday against flood waters that threaten Bangkok, after the country's oldest factory park was completely inundated and a nearby one faced imminent threat. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Hampir seluruh kota Bangkok tergenang airFoto: AP

Air banjir dialihkan ke Teluk Thailand

Dalam upaya meringankan kawasan yang dilanda air berlumpur akibat banjir, pihak berwenang membuka semua pintu air di Bangkok agar air banjir dapat mengalir melalui kanal-kanal dan sungai-sungai ke daratan rendah Bangkok kemudian dialihkan ke Teluk Thailand.

Aufgenommen von Ron Corben, DW Korrespondent, er gibt DW die Rechte in Bangkok, Thailand, Oktober 12, 2011 Der Pegel des Chao Phraya Flusses steigt - Der Monsoonregen dauert besonders lange an in Thailand dieses Jahr. Mit dem Pegel des Chao Phraya Flusses steigt auch die Angst einer Nahrungsmittelknappheit in Thailand.
Tinggi air di sungai Chao Phraya yang mengalir di Bangkok terus naikFoto: DW/R.Corben

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi tekanan terhadap wilayah utara ibukota yang rentan banjir dan berpenduduk 12 juta orang. Penahan banjir yang dipasang oleh tentara beberapa hari terakhir ini tidak dapat menahan banjir lagi. Pusat kota Bangkok semakin terancam, karena tinggi air di kanal-kanal bertambah. Dilaporkan, bahwa beberapa distrik lainnya yang selama ini bisa dikatakan selamat dari banjir kini juga tergenang meskipun tidak begitu parah.

Penduduk Bangkok amankan harta benda mereka

Warga disarankan untuk memindahkan harta benda mereka ke tempat yang lebih tinggi atau ke daerah yang aman banjir untuk bersiap-siap menghadapi luapan air dari utara. Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra menuturkan, „saya meminta semua penduduk Bangkok untuk memindahkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi dan mereka tidak perlu panik. Ini persiapan.“ Situasi di Bangkok disebutnya sebagai situasi „luar biasa“.

A man strolls past Bangkok Bank headquarters with a sandbag wall to prevent from flooding Saturday, Oct. 15, 2011 in Bangkok, Thailand. Fear and confusion gripped Bangkok as residents grappled with mixed messages over whether Thailand's worst floods in decades would overwhelm the intricate defenses of the low-lying metropolis of 9 million people. (AP Photo/Apichart Weerawong)
Karung pasir sebagai penahan melongsornya air banjirFoto: AP

Dalam tiga bulan hujan lebat menewaskan sedikitnya 342 orang dan merusak rumah serta mata pencaharian jutaan warga terutama di utara dan pusat Bangkok. Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi ke tempat penampungan, termasuk Nonglak Yodnankham berusia 33 tahun. Ia berasal dari provinsi Pathumthani di utara Bangkok. Kawasan pinggir kota Bangkok telah tergenang air banjir. Kepada kantor berita AFP ia mengisahkan, „banjir itu mengikuti kami dari belakang ketika kami mencoba kabur mencari perlindungan. Dalam waktu hanya lima menit air sudah sampai ke pinggang saya.

Pemerintah persiapkan evakuasi

Pihak berwenang menghimbau, agar warga Bangkok bersiap-siap jika nanti diminta evakuasai. PM Yingluck mengatakan, pemerintahannya akan mengatur pelaksanaan evakuasi, menyediakan ruang untuk menampung pengungsi serta mengerahkan aparat keamanan mengawasi lokasi penting seperti gedung istana dan bandara utama Bangkok. Penduduk ibukota bergegas untuk menyimpan persediaan makanan dan air minum, sementara pemilik kendaraan bermotor memarkir mobil atau sepeda motornya di atas jembatan atau jalan layang. Puluhan ribu tentara dan polisi telah dikerahkan untuk menjaga ketertiban. Banjir parah ini dipicu oleh hujan lebat yang dimulai sejak Juli lalu.

AN/HP/afp