1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri Tewas dalam Serangan AS

2 Agustus 2022

Presiden Joe Biden mengumumkan kematian pemimpin kelompok teroris Al Qaeda, Ayman al-Zawahiri, dalam serangan AS di Afganistan. Al-Zawahiri adalah salah satu tersangka di balik serangan 9/11.

https://p.dw.com/p/4EzXj
Sebuah file foto tahun 2006 menunjukkan layar komputer dengan gambar Ayman al-Zawahiri berbicara
Ayman al-Zawahiri mengambil alih kepemimpinan Al Qaeda setelah kematian Osama bin LadenFoto: B. K. Bangash/AP Photo/picture alliance

Pemimpin tertinggi Al Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas dalam serangan pesawat nirawak di Afganistan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada hari Senin (01/08) bahwa Al-Zawahiri yang berusia 71, telah memimpin Al Qaeda sejak Osama bin Laden tewas dalam operasi AS di Pakistan pada 2011.

"Keadilan telah ditegakkan," kata Biden setelah mengonfirmasi laporan sebelumnya bahwa al-Zawahiri terbunuh. "Pemimpin teroris ini telah tiada."

Biden mengatakan bahwa dia berharap kematian al-Zawahiri membawa "satu langkah lagi untuk mengakhiri" duka keluarga para korban serangan 11 September 2001.

Apa yang kita ketahui tentang operasi AS?

AS melakukan serangan selama akhir pekan di Afganistan, tetapi memilih untuk menunda merilis informasi sampai kematian al-Zawahiri dapat dikonfirmasi, kata para pejabat sebelumnya pada hari Senin (01/08).

Biden menegaskan bahwa operasi kontra terorisme itu "berhasil" dan bahwa "tidak ada korban sipil". Menurutnya, al-Zawahiri telah pindah ke Kabul untuk bersatu kembali dengan keluarga dekatnya. "Tidak ada anggota keluarganya yang terluka," kata Biden.

"Di mana pun Anda bersembunyi, Amerika Serikat akan menemukan Anda dan membawa Anda keluar," tambahnya.

Presiden AS Joe Biden
Biden, yang baru pulih dari COVID-19, mengumumkan serangan mematikan itu dalam sebuah pidato di Gedung Putih pada Senin (01/08) malam waktu setempatFoto: Jim Watson/REUTERS

Pejabat senior mengatakan bahwa penarikan pasukan AS dari Afganistan pada tahun lalu memberi Al Qaeda kesempatan untuk membangun kembali pengaruhnya di Afganistan, dengan sedikit dorongan Taliban yang kini menguasai Afganistan.

Berbicara dari Washington, koresponden DW Sumi Somaskanda mencatat bahwa berita kematian pemimpin Al Qaeda itu juga berada di bawah bayang-bayang penarikan pasukan AS yang kacau tahun lalu.

"Sangat menarik bahwa ini dilihat sebagai operasi kontra terorisme yang signifikan, hanya 11 bulan setelah pasukan Amerika meninggalkan negara itu," kata Somaskanda.

"Apa yang dikatakan kepada kami adalah bahwa AS mungkin telah menarik diri dari Afganistan setahun yang lalu, tetapi masih sangat memperhatikan perkembangan keamanan di lapangan di sana," tambahnya.

Kantor berita Associated Press sebelumnya mengutip seorang pejabat intelijen AS yang mengatakan bahwa rumah tempat al-Zawahiri berada selama serangan itu dimiliki oleh seorang pembantu utama pemimpin senior Taliban, Sirajuddin Haqqani.

Serangan terbaru kemungkinan akan memperumit hubungan Washington yang sudah tegang dengan Taliban.

Apa yang dikatakan pejabat Afganistan?

Selama akhir pekan, Kementerian Dalam Negeri Taliban awalnya membantah laporan serangan pesawat tak berawak di Kabul. Namun, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan Selasa (02/08) pagi bahwa "serangan udara" dilakukan oleh pesawat tak berawak AS di sebuah tempat tinggal di daerah Sherpur di ibu kota.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Taliban mengutuk serangan AS, dengan mengatakan tindakan itu merupakan "pelanggaran yang jelas terhadap prinsip-prinsip internasional dan Perjanjian Doha," kesepakatan 2020 yang menyebabkan penarikan AS dari Afganistan.

"Tindakan seperti itu merupakan pengulangan dari pengalaman gagal selama 20 tahun terakhir dan bertentangan dengan kepentingan Amerika Serikat, Afganistan, dan kawasan," kata pernyataan itu.

Siapakah Ayman al-Zawahiri?

Ayman al-Zawahiri, seorang dokter ahli bedah Mesir, diidentifikasi sebagai salah satu dalang serangan 11 September 2001 di AS yang menewaskan hampir 3.000 orang. Pemimpin Al Qaeda itu lahir pada tahun 1951 dari keluarga kelas atas terkemuka di Kairo.

Ayman al-Zawahiri (kanan) dan Osama bin Laden (kiri)
Ayman al-Zawahiri (kanan) bertanggung jawab memimpin Al Qaeda setelah kematian bin Laden (kiri)Foto: picture-alliance/dpa/Ausaf Newspaper

Sebagai seorang remaja, ia bergabung dengan kelompok Islam terlarang Ikhwanul Muslimin. Dia termasuk di antara ratusan orang yang ditangkap dan dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Mesir Anwar Sadat pada 1981. Meskipun dibebaskan dari tuduhan, dia menghabiskan tiga tahun di penjara Mesir atas kepemilikan senjata.

Dia melakukan perjalanan ke Afganistan setelah pembebasannya, di mana dia mengenal bin Laden dan berpartisipasi dalam pertempuran melawan pasukan Soviet.

Al-Zawahiri diyakini telah menjalin ikatan yang kuat dengan bin Laden pada akhir 1980-an ketika dia merawatnya di gua-gua Afganistan di tengah pemboman Soviet. Dia kemudian naik menjadi komandan kedua Al Qaeda pada tahun 1998.

Sejak pembunuhan bin Laden oleh pasukan AS pada 2011, al-Zawahiri menduduki puncak daftar buronan paling dicari oleh FBI, dengan imbalan hadiah $25 juta (Rp371 miliar) untuk siapapun yang berhasil menemukan keberadaannya.

ha/pkp (AP, Reuters, AFP)