1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAmerika Serikat

Pemerintah AS Kehabisan Uang untuk Bantu Ukraina?

5 Desember 2023

Partai Republik di Kongres AS memblokir paket bantuan senilai US$106 miliar yang antara lain ditujukan ke Ukraina dan Israel. Gedung Putih mengatakan Rusia bisa mendapatkan keuntungan jika Kongres tidak bertindak cepat.

https://p.dw.com/p/4Zn0B
Foto ilustrasi perang di Ukraina
Foto ilustrasi perang di UkrainaFoto: Ozge Elif Kizil/AA/picture alliance

Amerika Serikat akan kehabisan waktu dan uang untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia, kecuali Kongres menyetujui paket belanja baru, kata Gedung Putih hari Senin (4/12).

Pemerintahan Joe Biden telah meminta Kongres pada bulan Oktober lalu untuk menyetujui paket senilai US$106 miliar untuk mendanai bantuan bagi Ukraina dan Israel, serta untuk keamanan perbatasan, tetapi paket tersebut ditolak oleh parlemen yang dikuasai Partai Republik.

Dalam suratnya kepada Ketua DPR pada hari Senin, direktur anggaran pemerintah Shalanda Young mengatakan waktu hampir habis untuk membantu Ukraina. "Tidak ada dana ajaib yang tersedia untuk memenuhi momen ini. Kita kehabisan uang – dan hampir kehabisan waktu," tulisnya.

"Saya ingin memperjelas: tanpa tindakan kongres, pada akhir tahun ini kita akan kehabisan sumber daya untuk membeli lebih banyak senjata dan peralatan untuk Ukraina,” tambahnya.

"Memotong aliran senjata dan peralatan AS akan membuat Ukraina bertekuk lutut di medan perang, tidak hanya membahayakan keuntungan yang telah dicapai Ukraina, namun juga meningkatkan kemungkinan kemenangan militer Rusia," kata Shalanda Young.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan, Rusia bisa mendapatkan keuntungan jika paket tersebut tidak segera disahkan.

"Kongres harus memutuskan apakah akan terus mendukung perjuangan kebebasan di Ukraina...atau apakah Kongres akan mengabaikan pelajaran yang telah kita pelajari dari sejarah, dan membiarkan Putin menang," kata Sullivan kepada wartawan di Gedung Putih.

Partai Republik berkutat pada isu keamanan perbatasan

Ketua DPR Mike Johnson memberikan tanggapan yang dingin terhadap surat itu.

"Pemerintahan Biden telah gagal untuk secara substansial mengatasi kekhawatiran sah kami mengenai kurangnya strategi yang jelas di Ukraina, jalan untuk menyelesaikan konflik, atau rencana untuk memastikan akuntabilitas bantuan yang diberikan oleh pembayar pajak Amerika,” kata Johnson dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Ia juga mengatakan bahwa setiap paket tambahan keamanan nasional "harus dimulai dari perbatasan kita sendiri.”

Pemimpin mayoritas Senat Chuck Schumer dari kubu Demokrat pada hari Senin mengklaim bahwa kedua partai menyetujui pendanaan untuk Ukraina dan Israel, dan menyalahkan kebuntuan tersebut pada isu keamanan perbatasan.

Schumer mengatakan, Partai Republik telah "memasukkan langkah-langkah imigrasi yang partisan dan ekstrem ke dalam perdebatan” seperti "penahanan tanpa batas waktu” terhadap pencari suaka, sebuah usulan yang menurut Partai Demokrat terlalu berlebihan.

Sementara itu, pemimpin Partai Republik di Senat, Mitch McConnell, mengatakan partainya "masih berdiskusi."

hp/as (ap, rtr, afp)

 

Jangan lewatkan konten-konten eksklusif yang kami pilih setiap Rabu untuk kamu. Daftarkan e-mail kamu untuk berlangganan Newsletter mingguan Wednesday Bite.