1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pakai Dirndl atau Tidak? Pengaruh Barbie di Oktoberfest 2023

Louisa Schaefer
14 September 2023

Jerman terkenal di seluruh dunia dengan Oktoberfest, festival musim gugur yang dipenuhi minuman bir. Meski merupakan acara yang sangat tradisional, tren fesyen baru dapat dirasakan pada perayaan ini.

https://p.dw.com/p/4WJs6
Tren Dirndl pink di tahun Barbie
Tren Dirndl pink di tahun BarbieFoto: Felix Hörhager/dpa/picture alliance

Beberapa minggu lalu, saya bersama putri saya yang berusia 15 tahun mengunjungi toko "vintage" di Kota Köln. Toko vintage yang dimaksud adalah sebutan untuk toko yang menjual barang bekas atau second-hand di Jerman.

Saat melihat-lihat salah satu rak, saya menemukan Dirndl yang cantik. Dirndl ini biasanya dikenakan oleh perempuan muda berdada montok selama perayaan Oktoberfest di negara bagian Bayern, wilayah selatan Jerman, sambil menyajikan gelas-gelas besar bir kepada para peminum yang berdatangan.

Label harganya menunjukkan €25 atau sekitar Rp415 ribu rupiah, rasanya sangat murah terutama karena itu bukan barang palsu yang terbuat plastik, melainkan permata indah dari kain dan detail yang dijahit dengan cermat.

Sangat 'Jerman'

Saya menempelkan Dirndl itu ke dada putri saya, mendesaknya untuk mencobanya. Tapi dia hanya mengernyitkan hidung dan tidak mau mencobanya. Lagipula, sebagai orang setengah Jerman dan setengah Amerika, dia dibesarkan di Köln. Dan di Köln tidak banyak yang memakai Dirndl.

Dia melihat Dirndl sebagai gagasan kuno dan klise tentang menjadi orang Jerman, dan banyak orang di negara ini akan setuju dengannya.

Meskipun demikian, bagi banyak orang di luar negeri, dan terutama orang Amerika keturunan Jerman, Dirndl yang feminin tampaknya merupakan lambang segala sesuatu yang berbau Jerman. Dan bersamaan dengan itu muncullah pakaian tradisional Bavaria versi pria, alias "Lederhosen". 

Ilustrasi perempuan mengikat tali pinggang Dirndl
Tali pinggang Dirndl di kiri atau kanan? Ini menandakan status pernikahan pemakainyaFoto: Christoph Hardt/Geisler-Fotopress/picture alliance

Terkadang Anda mungkin melihat Dirndl dan Lederhosen dikenakan di jalanan Bavaria dan Austria, namun umumnya, ini adalah pakaian rakyat yang dikenakan pada acara-acara khusus, termasuk di Oktoberfest.

Pakaian ini, yang dikenal dengan nama Tracht, awalnya dikenakan oleh beberapa petani pada akhir tahun 1700-an dan 1800-an di Jerman.

Tracht dulunya adalah ekspresi status keuangan seseorang dalam komunitas pedesaan. Semakin banyak kain dan kancing yang dimiliki kostum tersebut, berarti semakin kaya pemakainya. Dengan mengenakan pakaian terbaiknya, masyarakat menunjukkan statusnya yang tinggi.

Namun pakaian itu juga menandakan hal lain. Perbedaan tali busur yang diikat dari kiri ke kanan pada ikat pinggang Dirndl menunjukkan apakah perempuan yang memakainya masih lajang atau sudah menikah, seperti cincin kawin.

Dirndl jadi seksi gara-gara dikooptasi Nazi

Pada paruh pertama abad ke-20, Nazi mengkooptasi kostum tersebut dan mengubah gaya sederhananya. Garis leher Dirndl diturunkan, dan roknya dipendekkan sepanjang lutut, diikat di pinggang. Potongan yang lebih seksi ini tetap populer hingga saat ini.

Pada paruh kedua abad ke-20, anak laki-laki dan laki-laki sering memakai "Lederhosen" bukan karena ingin menunjukkan tradisi mereka, melainkan pakaian yang terbuat dari kulit itu sangat tahan banting. Anak laki-laki bisa dengan leluasa bermain-main dengan memakai Lederhosen bertahun-tahun dan pakaian itu tidak akan rusak. 

Gaya Dirndl di tahun Barbie, 2023

Bagi sebagian orang, Oktoberfest mungkin berarti meminum puluhan hektoliter bir. Bagi sebagian lainnya, Oktoberfest berarti pertanyaan "Apa yang mesti saya kenakan ke pesta ini?" akan kembali muncul.

Setiap tahun menjelang Oktoberfest, para desainer memberikan beberapa petunjuk tentang tren terbaru. Ada ajang yang bernama KTT Dirnl untuk menampilkan tampilan Dirndl dan Tracht baru karya mereka.

Apa yang mungkin kita lihat di panggung fesyen Oktoberfest tahun ini kemungkinan besar akan sangat dipengaruhi oleh film hit musim panas ini, Barbie. Satu-satunya film laris bernilai miliaran dolar yang disutradarai oleh seorang perempuan.

Setidaknya itulah yang diyakini oleh penata gaya selebriti Jerman, Samuel Sohebi. "2023 adalah tahun Barbie dan warna merah jambu adalah tren mutlak. Tidak ada yang bisa mengabaikan hal itu tahun ini," katanya kepada kantor berita Jerman dpa.

Sohebi, yang menciptakan tampilan Oktoberfest untuk Paris Hilton pada tahun 2007, mengatakan warna pink pasti akan menjadi palet warna teratas tahun ini.

Di sisi lain, desainer Dirndl Angelina Kees mengatakan kepada stasiun televisi, München TV, yang berbasis di ibukota negara bagian Bayern, München bahwa dia telah memilih warna hitam sebagai warna utama untuk desain tahun ini. Ia ingin menekankan bahwa warna tersebut "kalem, namun pada saat yang sama elegan, dan tetap menarik. perhatian orang."

Melawan stereotip tentang seksi

Desainer Dirndl lainnya yakni Cidalia Amante-Policarpo mengatakan kepada München TV bahwa dia telah menciptakan pandangan baru dari tradisi lama.

Untuk desain Dirndl-nya tahun ini, dia memilih untuk tidak menyertakan celemek yang biasanya menutupi bagian bawah gaun Dirndl. "Perempuan tidak lagi berdiri di depan kompor di dapur," jelasnya. Celemek tersebut kini tidak berfungsi lagi, namun sekedar aksesori.

"Tugas seorang desainer adalah memajukan fashion dan mengembangkannya dari tradisi," tegasnya.

Di sisi lain, beberapa desainer merasa ada kecerobohan fesyen yang sangat nyata untuk Oktoberfest.

Bagi Sohebi, Anda tidak boleh mengenakan jeans dan T-shirt saat merayakan pesta Oktoberfest di Bayern. "Ini adalah tradisi yang meriah dan saya pikir sangat penting untuk menghadirinya ... dengan mengenakan kostum tradisional, bukannya dengan pakaian keseharian dan jeans," kata Sohebi kepada dpa. "Itu seperti mengenakan jeans ke pesta pernikahan atau ke gereja di hari Minggu."

Meskipun mayoritas orang yang mengunjungi festival rakyat di seluruh Bayern ini mengenakan pakaian tradisional Tracht, menurut Tobias Appl, sejarawan lokal distrik di wilayah Obersachsen di Bayern, jumlah orang yang kini tidak mengikuti peraturan mode semacam itu "meningkat dari tahun ke tahun." 

"Mode fesyen juga berlaku di sini," kata Appl.

Dalam film tersebut, Barbie melepaskan sepatu hak tingginya dan memilih untuk mengenakan sepasang Birkenstock, sepatu dan sandal kesehatan beken buatan Jerman yang nyaman. Ini adalah sebuah gerakan yang menegaskan bahwa keseksian itu ditentukan oleh diri sendiri.

Hal ini dapat diikuti siapa pun yang menghadiri Oktoberfest di München tahun ini. Mereka tidak perlu memaksakan diri untuk mengenakan korset dan dapat merayakan tradisi kepositifan tubuh mereka sendiri. (ae/as)

Jutaan pengunjung diharapkan hadir di Oktoberfest tahun ini, yang berlangsung di tempat pekan raya Theresienwiese di Munich. Ini dimulai pada 16 September dan berlangsung hingga 3 Oktober 2023.