1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

OECD: Pemilu Ukraina Tandai Kemunduran

29 Oktober 2012

Dalam pemilihan parlemen di Ukraina, oposisi dengan wakil selebritisnya petinju Vitali Klitschko, tampak mengalami kekalahan. Menurut perhitungan pertama, partai dari Presiden Yanukovych meraih suara mayoritas.

https://p.dw.com/p/16YvA
Es geht um den Wahlverlauf in der Ukraine. Die Fotos wurden von DW-Mitarbeiter Roman Goncharenko in Kiew gemacht und zugeliefert.
Pemilu di UkrainaFoto: DW/Goncharenko

Hasil pemilihan parlemen Minggu (28/10) di Ukraina tampaknya memperkokoh kekuasaan Presiden Viktor Yanukovych. Meski demikian ia sekaligus dihadapkan pada bangkitnya kekuatan oposisi. Masuknya partai dari tokoh politik liberal, juara dunia tinju Vitali Klitschko dan perolehan suara mengejutkan dari partai nasionalis akibat ditangkapnya tokoh politik Yulia Timoschenko, membawa impuls baru terhadap peta politik di Ukraina.

Dari hasil penghitungan suara sementara Partai Wilayah dari Yanukovych meraih 205 kursi di parlemen. Bersama dengan partai-partai mitranya komunis dan independen, kubu dari Presiden Yakunovych bisa meraih 226 dari total 450 kursi. Separuh dari mandat akan diberikan sesuai pengumpulan suara nasional, dan sisa kursi lainnya lewat hasil regional.

epa03451190 Ukrainian heavyweight boxing champion and leader of political party UDAR Vitaly Klitschko speaks with media during his press conference in Kiev, Ukraine, 29 October 2012. With some 42.79 per cent of the vote in 28 October election counted, the pro-Russian Regions Ukraine party of President Viktor Yanukovych won 35.3 per cent of the vote, the Central Election Commission said. The party's Communist allies meanwhile won 15 percent. Opposition Motherland party, headed by jailed former Premier Yulia Tymoshenko, received 21.7 percent of the vote. UDAR, a party led by boxing champion Vitali Klitschko, got around 12.8 percent, and the nationalist Freedom party, 8.1 percent. EPA/SERGEY DOLZHENKO +++(c) dpa - Bildfunk+++
Vitali KlitschkoFoto: picture-alliance/dpa

Petinju Vitali Klitschko dalam pemilihan parlemen di Ukraina memang berhasil memasuki parlemen, namun harus mengalami pukulan. Partai demokratis UDAR yang didirikannya pada tahun 2010 itu, setelah penghitungan separuh suara hanya meraih 12,87 persen suara. "Saya kecewa karena saya memperhitungkan perolehan suara 15 persen,“ kata Klitschko dalam reaksi pertamanya. Para pakar tadinya memprediksi UDAR dapat menjadi partai oposisi terkuat. Tapi justru Partai Persatuan dari mantan PM Yulia Timoschenko yang dipenjara  berhasil meraih suara 21,9 persen dan menjadi kekuatan oposisi terbesar. Bagi mantan bintang sepak bola Andrej Shevchenko pemilihan parlemen bahkan dapat berarti kegagalan. Partainya Kemajuan Ukraina hanya meraih sekitar 1,6 persen suara dan dengan demikian jelas gagal memasuki parlemen.

Dengan demikian partai yang dekat dengan pihak ekonomi Partai Wilayah dari Yanukovych yang akan menarik keuntungan. Baru-baru ini mereka mencoba menarik dukungan dari pemilih dengan gaji pegawai negeri lebih tinggi dan bantuan negara yang besar.

OSCE: Ukraina tandai kemunduran demokrasi

Pemilihan parlemen di Ukraina Minggu (28/10) dicemari oleh partai pemerintah Partai Wilayah, yang menggunakan sumber daya dan fasilitas negara untuk melakukan kampanye, serta kurangnya transparansi mengenai bagaimana pembiayaan partai-partai tersebut. Demikian dikatakan sebuah tim pengawas pemilu Senin (29/10). Pemilu dimana tampaknya Partai Wilayah dari Presiden Viktor Yanukovych unggul dengan suara mayoritas, juga ditandai dengan pemberitaan media yang cenderung lebih menguntungkan partai penguasa. Demikian dikatakan misi Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama Eropa, OSCE.

Supporters of the United Opposition bloc hold a placard, displaying an image of jailed former Ukrainian Prime Minister Yulia Tymoshenko, attend a pre-election rally in Kiev October 26, 2012. Ukraine will elect a new parliament on October 28. REUTERS/Gleb Garanich (UKRAINE - Tags: POLITICS ELECTIONS CIVIL UNREST)
Pemilu di UkrainaFoto: Reuters

Pengamat pemilu OSCE mengatakan demokrasi di Ukraina mengalami kemunduran ditandai dengan absennya tokoh oposisi Yulia Tymoschenko yang dipenjara.

“Sehubungan penyalahgunaan kekuasaan dan peran luar biasa uang dalam pemilu ini, kemajuan demokratis tampaknya mengalami kemunduran di Ukraina,“ kata koordinator istimewa OSCE Walburga Habsburg Douglas. Yanukovych sendiri menyatakan diri siap dipilih kembali sebagai presiden tahun 2015. Periode jabatannya selama ini diwarnai dengan upaya memperluas kekuasaannya dan konflik dengan barat terkait musuh bebuyutannya Timoschenko.

DK/HP (dpa,rtr)