1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menari di atas Kemenangan Obama

7 November 2012

Indonesia paling diuntungkan dari terpilihnya kembali Barack Obama sebagai Presiden Amerika. Selain Indonesia, para pendukung demokrasi di Myanmar adalah pihak yang paling diuntungkan atas terpilihnya kembali Obama.

https://p.dw.com/p/16ekz
Foto: Reuters

Dalam soal Obama: yang konservatif dan liberal di Indonesia bisa “berbagi ranjang“. Kelompok Islamis kali ini mengamini pendapat kaum liberal.

Sesaat setelah Obama dipastikan menang, lewat jejaring sosial Twitter, tokoh Jaringan Islam Liberal Luthfi Assyaukanie berkicau: “Alhamdulillah…“ Twit itu langsung disambar tokoh partai Islam Partai Keadilan Sejahtera PKS Fahri Hamzah dengan: “Alhamdulillah… Go to hell conservative.”

Bagi banyak orang di dunia, politik luar negeri Obama yang low profile dan mengedepankan dialog menimbulkan simpati.

“Kecuali di Israel dan di Pakistan, orang-orang di dunia menyukai Obama. Yang kini menang di Israel dan Pakistan: The Audacity of Hate” tulis aktivis sekaligus penulis Goenawan Mohamad di Twitter atas terpilihnya Obama.

Kabar Baik Bagi Indonesia

Indonesia adalah negara di Asia Tenggara yang paling diuntungkan dengan terpilihnya kembali Barack Obama sebagai Presiden Amerika. Selain kedekatan emosional karena semasa kecil pernah tinggal di Jakarta, tapi lebih dari itu pemerintahan Obama selama ini memperlakukan Indonesia sebagai negara paling penting di kawasan Asia Tenggara.

Pengamat luar negeri lembaga tangki pemikiran CSIS Philips J. Vermonte menilai pemerintahan Obama lebih menunjukkan persahabatan dengan Indonesia. “Mereka bicara dengan Indonesia tidak hanya dalam konteks perang melawan terorisme sebagaimana pendahulunya dari Partai Republik.”

Indonesien ASEAN Gipfel in Bali
Pemerintahan Obama selalu muncul dalam pertemuan Asia TenggaraFoto: AP

”Amerika mengakui kepemimpinan Indonesia di Asia Tenggara,” kata Philips menambahkan. “Sebagai negara paling demokratis, Indonesia dianggap negara yang paling sharing dalam prinsip-prinsip demokrasi dibanding negara lain di kawasan.”

Beberapa waktu lalu Amerika dan Indonesia menandatangani “Kemitraan Strategis“ yang di dalamnya berisi detail kerjasama. Philips menyebut kerjasama yang antara lain meliputi bidang pendidikan dan infrastruktur itu menguntungkan Indonesia. “Terpilihnya kembali Obama memastikan bahwa kerjasama itu berlanjut. Jika Romney yang menang bisa jadi intensitas dan komitmen Amerika terhadap Indonesia akan berbeda.“

Gesture Paman Sam memang jelas menunjukkan keinginan untuk mendekat ke Indonesia. Satu langkah dua tujuan tercapai: memperkuat kerjasama dengan negara berpenduduk muslim yang punya demokrasi serta pertumbuhan ekonomi paling mengesankan di satu sisi. Membendung pengaruh Cina di sisi lain.

Politik Pelanduk diantara Dua Gajah

Saat Bush berkuasa, Amerika sibuk dengan urusan perang dan terorisme. Cina memanfaatkan situasi itu dengan memperkuat pengaruh. Di Asia Tenggara, mereka mengulurkan tangan menawarkan bantuan untuk membangun proyek jalan dan jembatan, terutama di negara-negara paling miskin seperti Myanmar, Kamboja, Laos bahkan Vietnam.

Ketika Obama berkuasa, haluan Amerika berubah. Jika dulu, Eropa dan Timur Tengah dianggap mitra paling strategis, maka prioritas itu kini diperluas, khususnya di Asia Tenggara. Pemerintahan Obama adalah pemerintahan yang paling sering muncul dalam berbagai pertemuan penting di Asia Tenggara. Tujuannya jelas: membendung pengaruh Cina.

Asia Tenggara kini menjadi medan terdepan dalam perang pengaruh antara Cina dengan Amerika di dunia. Negara-negara Asia Tenggara ibarat pelanduk diantara dua gajah yang sedang bertarung.

“Negara-negara Asia Tenggara pada dasarnya justru menangguk keuntungan dari persaingan antara Cina dan Amerika“ kata Phillips. Mereka memanfaatkan tawaran kerjasama dari kedua belah pihak yang sedang bertarung. Mereka menerima tawaran proyek infrastruktur atau bantuan senjata dari Cina di satu sisi, tapi pada saat bersamaan menikmati bantuan pembangunan yang diulurkan Amerika lewat lembaga seperti IMF dan Bank Dunia.

Paling Diuntungkan dan Paling Dirugikan

Salah satu pihak yang paling senang dengan terpilihnya kembali Obama menurut Phillips adalah kelompok pro demokrasi di Myanmar. Kemenangan Obama memperbesar harapan mengenai berlanjutnya proses perubahan politik di negara itu.

Selama ini Obama memberi dukungan sangat besar, yang ditunjukkan antara lain dengan pertemuan Hillary Clinton dengan simbol demokrasi Aung San Suu Kyi, saat Menteri Luar Negeri Amerika itu datang berkunjung ke Myanmar beberapa waktu lalu.

Menurut Phillips, kalaupun ada negara yang paling tidak diuntungkan dengan kemenangan Obama adalah negara-negara yang selama ini banyak berpatron ke Cina seperti Kamboja dan Laos.

Andy Budiman

Editor: Hendra Pasuhuk