1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Maskapai Hentikan Penerbangan ke Zona Krisis Ebola

28 Agustus 2014

Beberapa maskapai penerbangan terpaksa menghentikan sementara penerbangan ke zona krisis Ebola, di tiga negara di pusat wabah Ebola di Afrika barat.

https://p.dw.com/p/1D31c
Foto: Getty Images

Air France telah menyetujui permintaan pementah Perancis untuk "menghentikan sementara" jasa layanan terbang ke Sierra Leone. Sementara, Royal Air Marocco hanya meladeni rute regular di ibukota Freetown dan Monrovia, Liberia.

"Mengingat situasi di sana dan permohonan pemerintah Perancis, Air France tetap melakukan penerbangan ke dan dari Guinea dan Nigeria," tandas maskapai Air France.

Keputusan Air France diambil sehari setelah British Airways mengatakan pihaknya menangguhkan penerbangan ke Liberia dan Sierra Leone hingga tahun depan, karena adanya kekhawatiran wabah Ebola.

Menteri-menteri kesehatan bahas ebola

Menteri kesehatan dari negara-negara Afrika barat yang mengalami dampak Ebola berkumpul di ibukota Ghana, Accra, hari Kamis (28/08) untuk membahas epidemi itu.
Pihak berwenang di negara-negara paling parah berjuang keras mengatasi wabah paling serius dari virus tropis mematikan dalam sejarahnya, yang telah menewaskan lebih dari 1.400 orang sejak wabah meletus awal tahun ini.

Brussels Airlines yang biasanya melayani empat penerbangan dalam seminggu ke Liberia dan Sierra Leone, serta tiga penerbangan ke Guinea, juga telah membatalkan beberapa layanan sejak ahir pekan lalu. Maskapai itu mengatakan akan memutuskan jadwal ke depan, pada akhir pekan ini.

Perusahaan tersebut masih berkomitmen untuk menyediakan tiga penerbangan secara terpisah ke Freetown, Monrovia dan Conakry pekan ini, dalam menanggapi permintaan penumpang dan untuk menerbangkan 40 ton obat-obatan dari PBB.

Royal Air Marocco bertahan

Hanya Royal Air Marocco yang tetap berpegang pada jadwal penerbangan normal – yakni satu kali sehari untuk Conakry dan dua hari sekali untuk rute Monrovia dan Freetown.

Sementara itu, para pejabat PBB telah berjanji untuk meningkatkan upaya melawan virus tropis mematikan tersebut, yang telah menginfeksi lebih dari 2.600 orang, sejak awal tahun ini.

Liberia adalah yang terparah, dengan catatan 624 kematian. Guinea, di mana wabah itu pertama kali terdeteksi, telah melaporkan 406 kematian, sementara di Sierra Leone terjadi 392 kasus kematian, di Nigeria lima orang tewas terekna Ebola, demikian menurut badan kesehatan dunia, WHO.

ap/hp(Rod Mac Johnson/afp)