Hilang 10 Tahun, Malaysia: Pencarian MH370 Harus Dilanjutkan

Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke pada Minggu (03/03) mengatakan bahwa pihaknya tengah berupaya mengatur sebuah pencarian baru untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang.

"Pemerintah teguh dalam tekad untuk menemukan MH370," kata Loke pada acara peringatan 10 tahun hilangnya pesawat tersebut di sebuah mal di pinggiran kota Kuala Lumpur.

"Kami sangat berharap pencarian ini dapat menemukan pesawat dan memberikan jawaban yang sebenarnya kepada keluarga yang ditinggalkan," tambahnya.

Pesawat Boeing 777 yang membawa 239 penumpang, termasuk awak, itu sebelumnya dilaporkan menghilang dari radar pada 8 Maret 2014. Meskipun pencarian terbesar dalam sejarah penerbangan telah dilakukan, pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Beijing itu tidak pernah ditemukan.

Disambut baik oleh keluarga penumpang

Pengumuman Loke terkait potensi adanya pencarian baru disambut baik oleh para keluarga penumpang MH370 baik dari Malaysia, Australia, Cina, maupun India.

Loke mengatakan bahwa Ocean Infinity, perusahaan eksplorasi dasar laut yang berbasis di Texas, telah mengusulkan proposal baru bertajuk "tidak ditemukan, tidak usah bayar" guna menjelajahi dasar laut. Lokasi pencarian akan diperluas dari lokasi pertama kali pada tahun 2018.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

"Kami sekarang sedang menunggu mereka memberikan tanggal yang cocok dan saya berharap dapat segera bertemu dengan mereka," kata Loke.

Merespons pengumumuan dari Loke, Jacquita Gomes, istri salah satu pramugara di MH370, mengaku sangat gembira.

"Selama 10 tahun, kami semua bagaikan berada di roller coaster … Jika (pesawat) tidak ditemukan, saya berharap pencarian lain akan terus dilanjutkan," katanya.

Hilangnya MH370 masih menjadi misteri

Hilangnya pesawat MH370 masih menjadi misteri, dengan banyak teori bermunculan untuk mencoba menjelaskan nasibnya.

Pencarian bawah air multinasional di Samudera Hindia, yang dipimpin oleh Malaysia, Cina, dan Australia, sebelumnya berakhir pada awal tahun 2017 tanpa hasil.

Pencarian pribadi yang diluncurkan Ocean Infinity selama satu tahun kemudian pun tidak membuahkan hasil, setelah berupaya melakukan penyisiran dasar laut selama beberapa bulan.

Pada tahun 2020, mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbot mengklaim bahwa otoritas Malaysia meyakini pilot MH370 sengaja menjatuhkan pesawat dalam misi pembunuhan-bunuh diri.

Najib Razak, yang menjabat sebagai perdana menteri Malaysia saat kejadian, merespons komentar Abbot dengan menegaskan bahwa penyidik tidak pernah mengesampingkan kemungkinan skenario pembunuhan-bunuh diri tersebut.

Najib saat itu mengatakan kepada portal berita online Free Malaysia Today bahwa para pejabat telah mempertimbangkan skenario semacam itu selama penyelidikan, tetapi memutuskan untuk tidak mempublikasikan penilaian mereka.

"Ini akan dianggap tidak adil dan tidak bertanggung jawab secara hukum karena kotak hitam dan perekam suara kokpit belum ditemukan. Oleh karena itu, tidak ada bukti konklusif apakah ini tangggung jawab pilot secara individu atau tanggung jawab kolektif," demikian kutipan pernyataan Najib di media tersebut.

Teori bahwa pilot pesawat, Zaharie Ahmad Shah, sengaja menjatuhkan pesawat, telah dibantah keras oleh pihak keluarga dan teman-temannya.

gtp/pkp (AFP, AP, EFE)