1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Larangan Menjabat Seumur Hidup bagi Musharraf

1 Mei 2013

Pengadilan Pakistan telah melucuti bekas pemimpin Pervez Musharraf dari haknya untuk memegang jabatan publik. Status tahanan rumah Musharraf dijadwalkan berakhir setelah pemilihan umum mendatang.

https://p.dw.com/p/18Q6E
Foto: Reuters

Pengadilan Tinggi Peshawar mengambil keputusan melarang Musharraf seumur hidup untuk mencalonkan diri untuk jabatan politik apapun. Menurut salah satu hakim, keputusan itu didasrkan atas sejumlah tuduhan yang kini membelit bekas orang kuat Pakistan tersebut.

“Bekas diktator itu pernah memerintahkan penahanan rumah bagi para hakim senior dan keluarga mereka dan dua kali melanggar konsitusi Negara,” kata ketua hakim pengadilan Dost Mohammad Khan dalam persidangan.

Tiga tuduhan

Sesaat setelah kembali ke Pakistan bulan lalu, jaksa penuntut bekerja dengan cepat menyusun dakwaan atas Musharraf yang dituduh melakukan sejumlah pelanggaran hukum ketika berkuasa. Musharraf didakwa bersalah memecat sejumlah hakim saat ia memberlakukan keadaaan darurat pada November 2007. Ia juga menghadapi dakwaan terlibat konspirasi pembunuhan atas pemimpin oposisi Benazir Bhutto pada 2008 dan juga didakwa bertanggungjawab atas kematian seorang tokoh pemberontak pada tahun 2006.

Menanggapi keputusan itu, seorang anggota Liga Muslim Pakistan APLM yang mendukung Musharraf menyatakan bahwa larangan seumur hidup itu lebih didasari oleh motivasi politik.

“Pemimpin kami telah menjadi korban terorisme pengadilan dan para hakim menjatuhkan keputusan tanpa disertai bukti apapun,” kata anggota APML Aasia Ishaq Ishaq. "Kami akan mengajukan banding atas larangan seumur hidup ini ke Mahkamah Agung, meski kami ragu bahwa keadilan akan ditegakkan.”

Tak bisa mempengaruhi Pemilu

Pada 19 April otoritas Pakistan menangkap Musharraf setelah bekas diktator itu melarikan diri dari pengadilan tinggi di Islamabad, sesaat setelah hakim memerintahkan penangkapan. Sejak itu dia ditetapkan sebagai tahanan rumah, dan status itu hari Selasa (30/04/13) diperpanjang. Para pejabat sebelumnya telah mendiskualifikasi Musharraf dari pencalonan dalam pemilu mendatang.

Sebuah pengadilan anti terorisme kini sedang menyelidiki keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Bhutto. Terkait kasus ini, pengadilan telah menetapkan status tahanan rumah hingga 14 Mei mendatang, yang membuat Musharraf tidak bisa mempergunakan pengaruhnya dalam pemilu mendatang.

Musharraf merebut kekuasaan pada tahun 1999 lewat sebuah kudeta militer. Selama berkuasa, ia membangun kerjasama erat dengan pemerintah Amerika dalam proyek “Perang Melawan Terorisme“. Pada tahun 2008, ancaman pemecatan memaksa Musharraf melepaskan kekuasaan dan akhirnya pergi meninggalkan Pakistan.

ab/yf (ap/rtr/dpa)