1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konsumsi Minuman Beralkohol Bisa Perpanjang Umur

21 Februari 2018

Satu studi mengatakan bahwa minuman beralkohol bisa membantu Anda hidup lebih lama. Menurut penelitian, mereka yang berusia 90 tahun atau lebih, kerap mengkonsumsi minuman keras dalam jumlah yang secukupnya.

https://p.dw.com/p/2t4Ga
Fastenzeit Symbolbild
Foto: Imago/blickwinkel/E. Wodicka

Manusia masih terus berusaha mengungkap rahasia bagaimana untuk bisa hidup lebih lama. Dan penelitian umur panjangjuga kerap diperdebatkan.

Penelitian terbaru mengenainya menemukan bahwa kunci untuk mencapai usia 90 tahun adalah mengkonsumsi beberapa gelas minuman beralkohol setiap harinya.

Dalam konferensi tahunan American Association for the Advancement of Science, Dr Claudia Kawas, spesialis neurologi dari University of California, AS, memaparkan hasil penelitian yang telah dia lakukan selama 15 tahun terakhir.

Bersama timnya, sejak tahun 2003 Claudia Kawas mempelajari kebiasaan dan gaya hidup di masa lalu manula berusia 90an. Yang diteliti adalah kebiasaan makan, riwayat kesehatan dan aktivitas sehari-hari. Studi dilakukan terhadap 1.700 warga berusia antara 90 dan 99 tahun,

Seperti dilaporkan harian Independent, dari penelitian ini diketahui bahwa minum dua gelas bir atau anggur setiap hari ada kaitannnya dengan risiko kematian sebesar 18 persen.

"Saya tidak bisa menjelaskan hal ini. Tapi saya yakin bahwa minum alkohol secukupnya bisa meningkatkan usia," dikatakan Claudia Kawas dalam konferensi.

Hasilnya penelitian ini tidak menunjukkan sebab akibat, hanya hubungan yang tidak dapat dijelaskan antara konsumsi minuman beralkohol dan umur panjang. Masih diperlukan lebih banyak informasi tentang bagaimana penelitian dilakukan sebelum menobatkan anggur sebagai minuman berkhasiat bagi umur panjang.

Berbagai penelitian tentang alkohol menunjukkan hasil yang beragam. Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Scientific Reports menunjukkan bahwa minuman beralkohol dapat membantu membersihkan racun di otak. Penelitian ini dilakukan pada tikus, yang diberi minuman setara dengan dua setengah gelas minuman beralkohol.

Dr. Maiken Nedergaard dari University of Rochester Medical Center mengatakan kepada Newsweek bahwa alkohol memang memiliki manfaat nyata bagi kesehatan. "Kecuali beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, alkohol baik untuk hampir segala hal," kata Nedergaard.

Namun, lebih banyak penelitian yang menunjukkan bahwa manfaatnya mungkin tidak lebih besar daripada risikonya. Pada bulan November 2017, American Society of Clinical Oncology mengeluarkan sebuah pernyataan yang memperingatkan bahwa setiap konsumsi minuman beralkohol, termasuk alkohol ringan, meningkatkan kemungkinan pengembangan kanker payudara, kolon, esofagus, laring dan kanker mlut.

Dan pada bulan Januari, para periset dari Laboratorium Riset Medis Laboratorium Biologi Molekuler di Cambridge, Inggris, menemukan bahwa alkohol menyebabkan kerusakan DNA yang tidak dapat diperbaiki pada sel induk hewan.

Temuan tentang manfaat minuman keras terbaru ini mungkin menggembirakan. Namun terlalu dini untuk menganggap minuman beralkohol sebagai resep untuk umur panjang dulu.

Olahraga teratur dan memiliki hobi juga dikaitkan dengan hidup lebih lama. Mereka yang menghabiskan dua jam sehari untuk mengerjakan hobinya 21 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dunia sebelum waktunya. Sementara 15 sampai 45 menit aktivitas fisik sehari-hari, seperti berolahraga. juga dilaporkan mengurangi risiko kematian dini sebesar 11 persen.

yf/vlz (independent, newsweek)