1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialJerman

Dimensi Baru Kehidupan Yahudi di Jerman

Christoph Strack
20 September 2023

Konferensi Rabi Eropa, CER, telah memindahkan kantor pusatnya dari London ke München. Keputusan ini dipandang sebagai konfirmasi bahwa kehidupan Yahudi di Jerman sedang memasuki dimensi baru.

https://p.dw.com/p/4WaK2
Logo Konferensi Rabi Eropa di dinding Prinz Ludwig Palais di München, Jerman
Konferensi Rabi Eropa sekarang beroperasi di München, JermanFoto: CER/Foto: Oliver Rolofs

Konferensi Rabi Eropa, CER, didirikan di London, Inggris, pada 67 tahun lalu. Saat ini organisasi tersebut memindahkan kantor pusatnya ke ibu kota negara bagian Bayern, München, pada 19 September 2023. Di tempat yang baru, CER membuka Pusat Kehidupan Yahudi dengan program pendidikan katering terutama kepada 1.000 rabi di Eropa.

Langkah ini diumumkan pada 9 Mei lalu ketika para pemimpin CER menganugerahi Perdana Menteri Bayern Markus Söder Hadiah Harav Lord Jakobovits atas "komitmennya yang luar biasa terhadap perlindungan dan promosi kehidupan Yahudi di Eropa."

Pada akhir Mei 2022, sekitar 500 rabi CER dari lebih dari 40 negara berkumpul di München untuk pertama kalinya demi menghadiri sidang pleno mereka.

München terkenal sebagai kota diktator Nazi, Adolf Hitler, yang mulai berkuasa pada tahun 1920-an. Nazi kemudian memuji kota ini sebagai "ibu kota gerakan".

Kota terbesar ketiga di Jerman ini juga menjadi tempat tewasnya 11 atlet Israel dalam serangan penyanderaan yang dilakukan kelompok militan Black September pada Olimpiade 1972.

Charlotte Knobloch, Markus Söder, dan Rabi Pinchas Goldschmidt
Perdana Menteri Bayern Markus Söder (tengah) menerima penghargaan atas komitmennya terhadap perlindungan dan promosi kehidupan Yahudi di EropaFoto: Marc Müller/CER

Presiden CER Pinchas Goldschmidt yang merupakan Kepala Rabi Moskow hingga awal perang Rusia din Ukraina, mengatakan ketika pertama kali mendengar gagasan untuk memindahkan markas besar ke München, dia merasa "benar-benar meshuga" (bahasa Yiddish untuk "gila"). Baginya, München adalah "kota di mana Reichspogromnacht direncanakan" yang pertama dan terpenting, mengacu pada hari-hari sekitar tanggal 9 November 1938, ketika sinagoge di seluruh Jerman dinodai, orang-orang Yahudi melihat properti mereka dihancurkan, dan banyak warga Yahudi yang dibunuh.

Sekarang, Goldschmidt berbicara tentang "keberanian sebuah awal yang baru” karena München memiliki "salah satu komunitas Yahudi terbesar dan terpenting di Jerman.”

Perwujudan Dimensi Baru Kehidupan Yahudi

Pemindahan kantor pusat dari London ke München dilakukan pada saat kehidupan Yahudi di Jerman menjadi lebih terlihat dan lebih beragam meskipun jumlah insiden antisemitisme masih tinggi. Para rabi liberal, konservatif, dan Ortodoks dilatih dan ditahbiskan di Jerman dan kemudian disebar bertugas ke banyak negara Eropa. Suara-suara Yahudi lebih sering terdengar dalam debat publik dan media.

Lokasi pembangunan Museum Yahudi, MIQUA
Pembangunan MIQUA berlangsung di CologneFoto: Klaus W. Schmidt/imago images

Saat ini ada proyek arsitektur penting yang telah selesai atau sedang berjalan di beberapa kota di Jerman. Di Frankfurt, pembangunan Akademi Yahudi sedang berlangsung. Menurut Direktur Doron Kiesel proyek ini dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2024 dan akan dibuka pada awal tahun 2025. Sementara di kota Köln, pembangunan Museum Yahudi baru telah berlangsung.

Sejarawan Berlin dan Rabi Andreas Nachama melihat proyek-proyek ini sebagai perwujudan dimensi baru kehidupan Yahudi di Jerman. "Sekarang berbeda sekali,” ujarnya seraya menyebutkan gedung baru tersebut rencananya permanen dan representatif.

Namun, Nachama juga menekankan bahwa ia melihat bangunan-bangunan baru hanya sebagai "eksterior”. Sekolah kerabian, teater Yahudi, klub olahraga Yahudi, dan restoran juga dinilai penting.

Andrei Kovacs, Direktur Pelaksana Asosiasi 1.700 Tahun Kehidupan Yahudi di Jerman, menggambarkan Pusat Yahudi yang baru di München sebagai "pertanda besar dan momen bersejarah bagi kehidupan Yahudi di Jerman."

Dalam pidato penerimaannya, Söder menegaskan bahwa kehidupan Yahudi harus bisa berkembang dengan bebas dan tanpa rasa takut. "Siapa pun yang mengancam kehidupan dan kebebasan Yahudi akan berhadapan dengan kami. Kami tidak menoleransi intoleransi,” katanya.

(ha/yf)