1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialPrancis

Ramai-ramai Cukur Rambut Gratis ala Migran Paris

31 Agustus 2022

Acara potong rambut gratis ini dianggap sebagai kesempatan untuk kembali merasakan saat-saat normal dalam kehidupan para migran di bawah umur di Prancis.

https://p.dw.com/p/4GDyC
Ilustrasi relawan di Prancis memberikan jasa potong rambut bagi imigran
Ilustrasi relawan di Prancis memberikan jasa potong rambut bagi imigranFoto: Thibaud Moritz/abaca/picture alliance

Gelak tawa anak-anak muda muncul di antara deru gunting elektrik dan suara rambut yang terpotong.

Ini memang bukan tempat pangkas rambut biasa. Sejumlah pemotong rambut yang meluangkan waktu mereka di Lembaga Solidaritas Migran Wilson pada hari Minggu (28/08) sore bekerja keras memotong rambut para remaja migran di sebuah taman di Kota Paris.

Taman ini memang adalah tempat pertemuan yang cukup populer di kalangan migran di bawah umur yang datang tanpa pendamping ke Prancis.

"Saya senang, saya dapat potongan rambut yang keren," kata Ibrahim, 16 tahun, sambil tertawa lebar. Ia mengatakan bahwa dia tiba di ibu kota Prancis itu dari Guinea pada bulan Maret 2022.

Seperti kebanyakan pelanggan muda lainnya, permintaan pertamanya untuk tinggal di Prancis sebagai anak di bawah umur ditolak. Penolakan ini berarti dia tidak punya tempat tinggal di Prancis saat menunggu pihak berwenang menangani permohonan bandingnya untuk meminta suaka.

"Kadang-kadang kamu merasa ingin pulang saja," gumamnya sambil merenungi waktu yang telah ia lewatkan di jalan sebelum mendapat tempat di tempat penampungan yang dikelola oleh kelompok relawan. Namun, candaan dan pujian dari teman-temannya yang menunggu giliran potong rambut kembali membuat Ibrahim ceria.

Sejenak merasa normal

"Ini bukan hanya soal potong rambut," kata Marion Collet, dari Lembaga Solidaritas Migran Wilson. "Dalam kehidupan mereka sehari-hari, segala sesuatu dipaksakan pada mereka, dari tempat tidur, apa yang mereka makan, kapan makanan dibagikan."

"Di sini mereka punya hak dalam memilih jenis potongan rambut yang mereka mau, dalam memilih sendiri tukang cukur mereka."

Sejak Februari 2021, kelompok tersebut memberikan jasa memotong rambut gratis kepada para migran dan tunawisma. Sebulan sekali mereka mendirikan tempat cukur rambut dadakan di Belleville Park di timur Paris. Pada saat yang sama, badan amal Midis du Mie membagikan makanan. 

Collet mengatakan potong rambut adalah kesempatan untuk kembali merasakan "saat-saat normal" dalam kehidupan mereka yang terganggu. Menurutnya, ini adalah "seperempat jam ketika mereka menjadi pelanggan normal."

Migran bantu migran

Sekitar 100 migran muda mengantre untuk mendapatkan potong rambut oleh enam tukang cukur. Banyak dari penata rambut sukarelawan itu sendiri adalah adalah migran dan pencari suaka, sejumlah penata rambut yang telah mapan di Paris juga ikut menyumbangkan waktu mereka.

Semua peralatan memotong rambut dipasok oleh organisasi sukarela termasuk alat pemotong rambut elektrik, gunting, gaun, beberapa produk untuk rambut juga disumbangkan oleh merek-merek kenamaan.

"Ini benar-benar hebat di sini, anak-anak muda sangat santai," kata Warsame, pencari suaka berusia 41 tahun asal Somalia yang adalah seorang penata rambut di negara asalnya. Warsame berencana mulai mengikuti kursus profesional di Paris.

"Saya ingin membantu, karena saya sendiri adalah seorang pengungsi, jadi saya tahu betapa sulitnya," kata Kunga Lakyap asal Tibet berusia 30 tahun yang memperoleh status pengungsi dan sekarang bekerja sebagai penata rambut.

"Saya ingin yang itu," kata Santoui yang berusia 16 tahun dari Guinea. Ia ingin Kunga memotong rambutnya.

"Saya tidak punya uang untuk membayar tukang cukur, jadi sebelumnya teman-teman saya memotong rambut saya," kata remaja yang selama ini harus menghabiskan malam-malamnya di sebuah kamp di tengah Place de la Bastille di pusat kota Paris.

"Ini jauh lebih baik," ujarnya sambil tersenyum senang atas mode rambut barunya.

ae/hp (AFP)