1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sepak BolaIndonesia

Jokowi Acungkan 2 Jempol Penanganan Mafia Sepak Bola

14 Desember 2023

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi terkait penanganan mafia bola, terkini polisi menetapkan 8 tersangka. Jokowi menegaskan pentingnya sepak bola bersih dari judi.

https://p.dw.com/p/4a9VN
Presiden Indonesia Joko Widodo
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas

Kita kan sudah sejak 2015 saya sampaikan mengenai pentingnya sepak bola itu bersih dari judi, bersih dari mafia bola sehingga kemarin pas ditangkap oleh Polri, yang berkaitan dengan bola dan judi online saya kira ini sangat bagus," kata Jokowi setelah mengunjungi PT Smelting, Gresik, Jawa Timur, seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/12/2023). Jokowi mengacungkan dua jempol saat berucap 'sangat bagus'.

Jokowi meminta penanganan mafia sepak bola tidak berhenti. Dia mengatakan permainan yang bersih akan menunjukkan transformasi persepakbolaan Indonesia.

"Jangan berhenti di sini. Diteruskan sehingga betul-betul bola bersih, permainannya fair itulah nanti yang akan transformasi sepak bola Indonesia akan terjadi. Tidak ada pengaturan skor, tidak ada permainan uang di dalam pertandingan," ujarnya.

"Itu yang akan menggerakkan transformasi persepakbolaan Indonesia. Kalau ini tidak selesai, jangan berharap sepak bola kita akan naik levelnya, ya. Meskipun sekarang sudah mulai baik," lanjut Jokowi.

Aksi Satgas Anti Mafia Bola

Satgas Antimafia Bola Polri telah menetapkan 8 tersangka terkait kasus pengaturan skor dalam pertandingan di Liga 2 yang terjadi pada 2018. Berkas kasus tersebut telah dikirim ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Berkas perkara kasus ini telah kami kirimkan kembali kepada pihak kejaksaan agung 7 Desember. Kami sedang menunggu pelimpahan berkas P21," kata Wakabareskrim Polri yang juga Ketua Satgas Anti Mafia Bola, Irjen Asep Edi Suheri.

Delapan tersangka tersebut terdiri dari penerima dan pemberi suap. Para penerima suap ialah: RP (44) selaku wasit utama; K (35) selaku asisten wasit; R (45) selaku asisten wasit; dan AS (37) selaku wasit cadangan. Sementara, pemberi suapnya ialah DRN (37) selaku asisten manajer; VW (60) selaku perantara pengatur skor; KM (47) selaku LO wasit; serta GAS (39) selaku penghubung antara LO wasit dan tersangka VW yang berstatus DPO.

Satgas Antimafia Bola Polri juga membongkar situs judi online bola SBOTOP yang memiliki perputaran uang hingga Rp 481 miliar. Empat tersangka ditangkap dan tiga orang lain masih diburu.

Untuk diketahui, Satgas Antimafia Bola Polri ini dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Pembentukan satgas ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selengkapnya di Detik News

Jokowi Acungkan 2 Jempol Penanganan Mafia Sepak Bola: Sangat Bagus