1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Ingin Suriah Dibahas DK PBB

Sabine Kinkartz29 Agustus 2013

Setelah serangan senjata kimia di Suriah, pemerintah dan oposisi Jerman menuntut hal ini dibahas di Dewan Keamanan PBB.

https://p.dw.com/p/19YRu
Philipp Rösler, Bundeskanzlerin Angela Merkel, BundesverteidigungsministeThomas de Maiziere und Bundesaußenminister Guido Westerwelle am 28.08.2013 in Berlin
Kabinet JermanFoto: picture-alliance/dpa

Jerman menyambut upaya Inggris untuk mengajukan resolusi ke Dewan Keamanan PBB. "Hal ini sekarang didiskusikan di lembaga yang memang seharusnya membahas hal itu," kata juru bicara pemerintah Steffen Seibert. "Ini adalah peluang bagi mereka, yang selama ini menghambat adanya posisi bersama di PBB. Masih terbuka kemungkinan untuk mencapai kesepakatan."

Seibert menerangkan, yang terjadi di Suriah adalah "serangan senjata kimia pertama dalam abad ke 21". Tindakan itu tidak boleh dibiarkan. Masyarakat internasional harus mencari solusi.

Belum ada permintaan pada militer Jerman

Pemerintah Jerman menerangkan, sampai saat ini belum ada yang meminta bantuan militer Jerman Bundeswehr untuk terlibat dalam sebuah aksi militer terhadap Suriah.

Saat ini, dalam misi NATO di Turki, Bundeswehr menempatkan 300 serdadu dekat perbatasan ke Suriah untuk mengoperasikan dua sistem penangkal rudal Patriot. Pengiriman Patriot ini adalah permintaan Turki kepada NATO untuk mengamankan perbatasan ke Suriah.

"Misi Patriot di Turki tetap dilanjutkan, dan mungkin akan menjadi makin penting," kata Menteri Pertahanan Thomas de Maiziere. Di Laut Tengah, ada beberapa kapal perang Jerman yang punya teknologi canggih untuk pengintaian. Namun belum ada penugasan baru bagi satuan kapal perang itu.

Konflik bisa meluas

Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle memperingatkan kemungkinan meluasnya konflik di Timur Tengah, jika dilakukan intervensi militer ke Suriah. Karena itu, langkah militer harus dipertimbangkan baik-baik. "Jangan hanya memikirkan situasi jangka pendek, melainkan apakah langkah itu bisa menolong rakyat Suriah dan membantu mencapai perdamaian serta stabilitas bagi kawasan," kata Westerwelle kepada harian Swiss "Neue Zürcher Zeitung".

Oposisi di Jerman menuntut agar Kanselir Angela Merkel menjadi penengah antara Amerika dan Rusia. Merkel seharusnya menemui Putin dan meyakinkan dia bahwa politik Rusia bisa berakibat fatal, kata Ketua SPD Sigmar Gabriel. Ketua Fraksi SPD Frank Walter Steinmeier menerangkan, Rusia tidak boleh "terus menerus melindungi klik penguasa" di Suriah. Penggunaan senjata kimia adalah satu langkah menuju keruntuhan, kata Steinmeier.

Partai Kiri Die Linke menolak aksi militer terhadap Suriah. Juru bicara luar negeri Die Linke, Jan van Aken, mengatakan, para pelaku serangan senjata kimia memang harus diadili. Tapi melakukan pemboman ke Suriah adalah langkah yang salah. "Serangan bom itu hanya akan mengakibatkan makin banyak penduduk sipil yang tewas, dan saya kira itu salah," katanya.