1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jangan Anggap Enteng Berlusconi

15 Desember 2010

Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi menang tipis dalam mosi tidak percaya di parlemen.

https://p.dw.com/p/QcgY
Mosi tidak percaya di parlemen ItaliaFoto: AP

Ia mendapatkan dukungan 314 suara dan 311 anggota parlemen menentangnya. Sementara di senat, mayoritasnya menyatakan kepercayaan terhadap Berlusconi. Pada saat voting dilakukan, di ibukota Roma dan kota-kota lainnya, puluhan ribu demonstran menggelar aksi unjuk rasa menentang Berlusconi. Bentrokan terjadi antara demonstran dengan polisi. Kemenangan Berlusconi menjadi sorotan sejumlah media dunia. Harian Austria Kurier memberikan komentarnya.

"Berlusconi mendominasi politik Italia sejak 16 tahun. Ia tahu betul, betapa seluruh tatanan politiknya kurang disenangi dan didiskreditasikan, namun ia berpura-pura seakan-akan tidak termasuk dalam kalangan itu. Kelompok oposisi tidak mampu menantangnya. Kubu kiri bersatu karena dilandasi rasa benci pada Berlusconi. Tetapi sesungguhnya mereka tidak memiliki alternatif lain yang lebih kuat. Walaupun Berlusconi hanya menang tipis, tokoh kubu kanan itu jangan dianggap enteng. Ia terlalu kaya, pintar dan tak segan untuk bertindak semena-mena. Dan jika ia kehilangan jabatannya sehingga tidak lagi dilindungi imunitas, ia akan berjuang lebih keras lagi."

Harian Spanyol yang terbit di Madrid ABC juga menulis komentar senada.

"Kemenangan tipis Berlusconi dapat dilihat sebagai sebuah kegemilangannya. Tetapi, realitasnya ia tidak akan dapat menjamin stabilitas politik yang diperlukan di Italia. Perpecahan di dalam masyarakat Italia akan semakin besar dan legitimasi Berlsuconi sebagai kepala pemerintahan akan tetap dipertikaikan di jalanan dan di instansi pemerintah. Seharusnya Berlusconi mulai menyadari, bahwa Italia membutuhkan pembaruan di panggung politik. Dan peranannya adalah memudahkan proses pembaruan itu, dan bukan menghambatnya."

Di Swiss sejumlah harian juga mengomentari kemenangan Berlusconi dalam mosi tidak percaya di parlemen. Harian Tages-Anzeiger yang terbit di Zurich menulis:

"Walaupun berhasil meraih kemenangan, Berlusconi terpukul berat. Lewat Gianfranco Fini, kini integritas politik dan moral Berlusconi juga diserang oleh kelompok aliansi rakyat. Voting di parlemen hanya menghasilkan pihak yang kalah, termasuk Italia. Suasana buruk di panggung politik telah menjalar ke jalanan. Kembali terbukti bahwa politik di Italia tidak mampu memberikan perspektif masa depan. Semakin lama situasinya seperti ini, semakin berbahaya keadaannya. Voting di parlemen mengantar Italia ke fase baru ketidakstabilan."

Dan tentu harian-harian Italia juga memberikan komentarnya. Misalnya harian La Stampa yang terbit di Turin menulis:

"Akhirnya 14 Desember sudah berlalu dan Berlusconi tetap bertahan dalam perangnya melawan bekas mitra koalisinya Gianfranco Fini yang sekaligus menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat Italia. Tetapi, sebuah pemerintahan yang berhasil meraih mayoritas hanya tiga suara, sebenarnya tidak punya alasan untuk berpesta. Kini tugas pemerintah Italia adalah meraih kembali kemampuannya mengenali kebutuhan dan kepentingan sebenarnya dari rakyat Italia dan bukan hanya sekedar menyelamatkan diri."

AN/AS/dpa