1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Erdogan Tindak Keras Demonstran

12 Juni 2013

Akhir sikap toleransi pemerintah sudah tiba. Begitu ancaman pemerintah Turki di bawah PM Erdogan. Gubernur Istanbul nyatakan, lapangan Taksim dikosongkan sepenuhnya. Hingga Selasa malam (11/06) di sana terjadi kerusuhan.

https://p.dw.com/p/18o7T
A protester fixes a Turkish flag to a fan in front of a barricade in Istanbul's Taksim Square June 12, 2013. Turkish riot police fought running battles with pockets of protesters overnight, clearing the central Istanbul square that has been the focus of nearly two weeks of protests against Turkey's prime minister. REUTERS/Osman Orsal (TURKEY - Tags: CIVIL UNREST POLITICS)
Foto: Reuters

"Episode ini sudah berakhir." Pihaknya tidak akan menunjukkan toleransi lagi. Demikian dikatakan PM Recep Tayyip Erdogan pada hari ke-12 aksi protes massal di Turki. Provokator dan teoris akan dikejar, dan tidak ada yang akan selamat. Demikian dinyatakan perdana menteri dari partai berhaluan konservatif Islam di depan anggota parlemen dari partainya AKP di ibukota Ankara.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada polisi yang telah melaksanakan tugas. Demonstrasi di seluruh negara terhadap pemerintahannya dianggap Erdogan sebagai serangan terarah untuk memperlemah perekonomian Turki.

Di lapangan Taksim, di pusat kota metropolitan Istanbul hingga dini hari, Rabu (11/06/13) terjadi bentrokan besar antara demonstran yang memprotes pemerintah dan polisi yang bersenjata lengkap. Kembali aparat keamanan menindak keras massa dengan meriam air dan gas air mata. Sebagian besar demonstran yang masih berusia muda melemparkan batu serta benda-benda yang dibakar.

Pengosongan Lapangan Taksim

Hari Rabu pagi lapangan Taksim tampak lengang, walaupun tidak tenang sepenuhnya. Tampak sisa-sisa barikade yang malam sebelumnya dibongkar buldoser pemerintah. Ratusan orang masih tetap berada di lapangan Gezi yang berlokasi tidak jauh dari Taksim, dan menjadi lokasi awal demonstrasi.

Gubernur Istanbul Huseyin Avni Mutlu menyatakan lewat siaran televisi, penempatan aparat keamanan sekarang akan dilanjutkan setiap hari dan malam, hingga lapangan Taksim kosong sepenuhnya. Demonstran yang disebut "elemen-elemen sampingan" akan diusir, dan lapangan itu akan kembali jadi "milik rakyat". Koresponden melaporkan bahwa ini adalah tindakan yang paling keras, yang pernah dilakukan negara selama ini. Dilaporkan sedikitnya 30 orang cedera.

Polisi yang didukung kendaraan lapis baja dikerahkan untuk mengosongkan lapangan Taksim. Beberapa demonstran mengadakan perlawanan dengan menggunakan molotov cocktail dan batu. Kini demonstrasi besar-besaran diserukan di seluruh Turki, dengan slogan: "Taksim sekarang di mana-mana".

Kritik Internasional

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon menyerukan semua pihak yang berkonflik untuk mencari jalan keluar damai lewat dialog. Untuk itu hak berkumpul dan menyatakan pendapat harus dihormati. Demikian dinyatakan Ban Ki Moon di New York. Komentar serupa juga diberikan di Gedung Putih, Washington. Pemerintah AS menuntut sekutu dekatnya, Turki, untuk memperhatikan hak-hak fundamental yang berdasarkan kebebasan. Demikian dinyatakan juru bicara presiden, Caitlin Hayden.

A young protester, covered with a blanket, walks near a barricade at the Gezi Park in Istanbul, Turkey, Turkey, early Wednesday, June 12, 2013. Riot police fired tear gas, water cannon and rubber bullets in day-long clashes that lasted into the early hours Wednesday, battling protesters who have been occupying Istanbul's central Taksim Square and its adjacent Gezi Park in the country's most severe anti-government protests in decades. (AP Photo/Thanassis Stavrakis) pixel
Seorang demonstran muda berjalan di dekat barikade di lapangan Gezi, Istanbul, Rabu pagi (12/06/13)Foto: picture-alliance/AP

Sejak aksi protes dimulai satu setengah pekan lalu di Turki, menurut Erdogan empat orang tewas, tiga demonstran dan seorang polisi. Menurut ikatan dokter Turki, hampir 5.000 orang cedera akibat bentrokan antara polisi dan demonstran.

Aksi Protes diawali rencana pengubahan lapangan Gezi. Sekarang demonstran terutama mengkritik langkah Erdogan yang semakin dianggap otoriter. Pukul satu siang hari ini (Rabu, 12 Juni) Erdogan direncanakan bertemu dengan demonstran yang moderat. Tetapi akibat terjadinya gelombang kekerasan baru, pertemuan itu belum tentu akan terlaksana.

ml/ab (rtre, afpe, dpa, ARD)