1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Dunia DigitalGlobal

Elon Musk Tangguhkan Akun Twitter Sejumlah Jurnalis

16 Desember 2022

Musk menangguhkan akun yang melacak jet pribadinya dengan alasan kebijakan baru Twitter. Organisasi media menuntut penjelasan lebih lanjut.

https://p.dw.com/p/4L2dy
Elon Musk
Twitter menangguhkan akun jurnalis yang telah mengkritik perusahaan dan CEO-nya Elon MuskFoto: DIMITRIOS KAMBOURIS/Getty Images/AFP

Kamis (15/12), akun sejumlah jurnalis ditangguhkan, setelah beberapa media meliput tentang pengambilalihan perusahaan Twitter oleh CEO barunya Elon Musk. Penangguhan itu muncul sehari setelah platform media sosial itu mengubah kebijakannya seputar akun yang melacak jet pribadi, termasuk jet milik Musk.

Akun beberapa jurnalis yang ditangguhkan termasuk reporter New York Times Ryan Mac, reporter Washington Post Drew Hall, Donie O'Sullivan dari CNN, Matt Binder dari Mashable, Micah Lee dari The Intercept dan Steve Herman dari Voice of America.

Selain itu, beberapa akun jurnalis independen seperti Aaron Rupar, Tony Webster dan Keith Olbermann juga ikut ditangguhkan.

Tak hanya jurnalis, akun dari sebuah perusahaan media sosial bernama Mastodon, yang dikenal sebagai salah satu alternatif media sosial menyerupai Twitter, juga ikut ditangguhkan oleh Twitter pada hari Kamis (15/12).

Sejauh ini, Twitter belum ada alasan secara resmi mengapa akun-akun tersebut ditangguhkan.

CNN: "Memprihatinkan tetapi tidak mengejutkan"

Seorang juru bicara New York Times mengatakan bahwa penangguhan itu perlu "dipertanyakan dan sangat disayangkan". Media itu juga berharap "Twitter dapat memberikan penjelasan yang memuaskan atas tindakan tersebut,” tambahnya.

Dalam sebuah pernyataan, CNN mengungkapkan bahwa "penangguhan ini begitu impulsif dan tidak dapat dibenarkan,” tindakan itu memprihatinkan "tetapi tidak begitu mengejutkan”.

"Kami telah meminta penjelasan dari Twitter, dan kami akan mengevaluasi kembali hubungan kami berdasarkan tanggapan tersebut," ungkap CNN dalam sebuah pernyataan.

Sarah Reese Jones, seorang analis politik dan komentator berita dari Politicus USA, mengatakan bahwa "tidak ada yang mengatakan kalau kebebasan berpendapat artinya menangguhkan jurnalis yang meliput Anda."

Sebelum akun mereka ditangguhkan, beberapa jurnalis tersebut sempat mengunggah cuitan mengenai penutupan akun bernama @Elonjet, pada hari Rabu (14/12). Akun tersebut memiliki setidaknya lebih dari setengah juta pengikut.

Elon Musk bersumpah untuk tidak akan menghapus @ElonJet

Akun bernama @Elonjet yang dimiliki oleh Jack Sweeney, menggunakan informasi yang tersedia untuk publik dalam melacak pergerakan jet Musk.

Pada hari Rabu (14/12), Elon Musk mengatakan bahwa sebuah mobil di Los Angeles yang membawa salah satu anaknya dibuntuti oleh "penguntit gila". Musk menyalahkan akun milik Sweeney tersebut atas dugaan terhadap insiden itu.

Dalam sebuah cuitan, Musk mengatakan bahwa dia telah mengambil langkah hukum yang ditujukan untuk Sweeney. Setelah tragedi penangguhan massal itu, Sweeney sempat mengunggah sebuah cuitan dari akun pribadinya dan menuliskan, "Yah tampaknya @ElonJet akan ditangguhkan". Tak lama setelah memposting cuitan itu, akun pribadinya juga ikut terhapuskan.

Sebelumnya, Sweeney yang baru berusia 20 tahun itu, sempat ditawarkan $5000 oleh elon Musk untuk menutup akun yang melacak jet pribadi Musk tersebut, pada bulan Januari silam.

Pada bulan November, tak lama setelah miliarder itu mengambil alih perusahaan Twitter, Musk berjanji untuk tidak akan menyentuh akun tersebut meskipun dia mengatakan bahwa itu termasuk "risiko keselamatan pribadi secara langsung".

Twitter mengubah kebijakan medianya

Pada hari Rabu (14/12), Musk mengunggah cuitan dan menuliskan bahwa "setiap akun yang melakukan ‘doxxing' informasi lokasi secara langsung, siapa pun itu akan ditangguhkan, karena itu adalah pelanggaran keamanan secara fisik."

"Doxxing” sendiri mengacu pada pengungkapan informasi identitas seseorang seperti alamat rumah atau nomor telepon yang membuat korban rentan terhadap penyalahgunaan data mereka.

Setelah menangguhkan akun Sweeney, Twitter kemudian memperbarui kebijakan medianya. "Anda tidak boleh mempublikasikan atau memposting informasi pribadi orang lain tanpa otorisasi dan izin tertulis dari mereka," tulis Twitter.

Pada Kamis (15/12) pagi, Musk mengatakan bahwa "aturan doxxing yang sama juga berlaku untuk para "jurnalis" dan semua orang."

Dalam cuitan lain, Musk juga mengatakan bahwa "tidak masalah jika mengkritik saya sepanjang hari, tetapi doxxing lokasi saya secara langsung dan membahayakan keluarga saya, itu tidak benar."

kp/hp (AFPE, Reuters, APE)