1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiEropa

Daerah Wisata Ski Eropa Berjuang Hadapi Perubahan Iklim

16 Januari 2024

Berkurangnya salju menimbulkan risiko yang semakin besar bagi wisata olahraga musim dingin. Resor ski mencoba beradaptasi dengan berbagai cara.

https://p.dw.com/p/4bJJc
Daerah wisata musim dingin pegunungan Alpen di Bayern
Daerah wisata musim dingin pegunungan Alpen di BayernFoto: Carsten Hoefer/dpa/picture alliance

Anton Bodner merasa lega ketika salju turun lebat di kota kecil Kitzbühel, Austria, tepat saat musim ski dimulai. "Hal ini menghilangkan banyak stres,” kata CEO Bergbahn AG Kitzbühel, yang mengoperasikan 57 lift di sekitar kota resor ski kecil di Austria itu. Setiap musim dingain, lift biasanya mengangkut sekitar 1,5 juta wisatawan ski. "Tahun ini, alam memberi kita awal musim yang baik,” kata Bodner dan menambahkan: "Ini yang sudah lama tidak kita miliki.”

Meskipun awal musim ski dimulai dengan baik di Kitzbühel, dampak perubahan iklim terlihat jelas di Pegunungan Alpen. Meningkatnya suhu menyebabkan gletser mencair, yang berarti berkurangnya salju, sehingga wisata ski menjadi bisnis yang semakin tidak dapat diprediksi. Di Kitzbühel, misalnya, selama digelarnya perlombaan ski bulan Januari 2023, para pemain ski berlomba di di atas salju buatan. Padang rumput berwarna coklat mengapit jalur bersalju.

"Tentu saja kami mewaspadai perkembangan iklim,” kata Bodner. Dia berasumsi bahwa garis salju, permukaan gunung yang di atasnya terdapat salju hampir sepanjang tahun, akan menyusut sekitar 200 meter  sampai tahun 2050. "Tetapi dengan punya kemungkinan meciptakan salju buatan, orang tentu masih bisa bermain ski di Kitzbühel sampai beberapa dekade mendatang," kata Bodner.

Robert Steiger, profesor di departemen keuangan publik di Universitas Innsbruck, telah mempelajari dampak perubahan iklim terhadap industri selama bertahun-tahun. Dia saat ini sedang mengerjakan skenario iklim yang paling pesimistis, yang menyatakan bahwa 80% resor ski di Pegunungan Alpen Austria masih akan memiliki cukup salju pada tahun 2050 — meskipun tidak semuanya salju alami. Itu akan meningkatkan penggunaan air hingga 100%. "Beberapa resor ski masih akan beroperasi pada akhir abad ini,” kata Steiger. Namun, bagi banyak negara lain, hal ini akan menjadi sulit dalam 20 tahun ke depan.

Peminat olahraga musim dingin jadi fokus utama

Operator wisata ski memang harus menyadari risiko terkait perubahan iklim. Tapi dampak spesifik perubahan iklim bervariasi dari satu kasus ke kasus lainnya, dan tidak mungkin membuat pernyataan menyeluruh tentang apa yang dapat dilakukan untuk memitigasi perubahan.

"Sebagian besar perusahaan di industri ini berfokus pada penggemar olahraga musim dingin dan menyediakan salju buatan yang cukup agar mereka tetap datang", kata Werner Bätzing, profesor emeritus geografi di Universitas Friedrich-Alexander di Erlangen, Nürnberg.

"Itu karena penggemar olahraga musim dingin membelanjakan lebih banyak uang dibandingkan wisatawan lainnya", katanya. Ketika pasar menyusut, persaingan akan meningkat. "Ini telah menyebabkan persaingan yang ketat dan brutal,” kata Bätzing.

Swiss glaciers melt at record speed, study finds

Wisata ski dengan salju buatan?

Banyak destinasi wisata di pegunungan Alpen yang terus bergantung pada wisata ski, karena permintaan liburan musim dingin tetap tinggi. Berkurangnya hujan salju masih dapat diimbangi melalui pembuatan salju buatan.

Namun ada juga seruan untuk perubahan. Misalnya proyek Beyond Snow yang didanai oleh Uni Eropa untuk mendorong gagasan baru dalam industri ini. "Bagi banyak perusahaan kereta gantung, perubahan iklim masih menjadi topik yang tabu,” kata Giovanni Vassena dari Alpine Pearls, organisasi yang mewakili berbagai destinasi regional yang fokus pada pariwisata berkelanjutan.

Kota Affenweng, dekat Salzburg misalnya, menawarkan pendakian dengan kereta luncur, dan dengan kereta kuda. Daerah lain telah menyadari bahwa mereka semakin bergantung pada salju buatan. Gregor Matjan, kepala dewan pariwisata kota Ruhpolding di negara bagian Bayern, mengatakan para pejabat sangat menyadari kemungkinan bahwa setiap tahun salju akan bekurang. Solusi mereka adalah mengandalkan salju buatan untuk menyiapkan jalur ski lintas alam yang digunakan wisatawan.

"Saya berasumsi, hal ini akan terus terjadi setidaknya selama dekade berikutnya,” kata Matjan. Daerah lain membuat jalur ski yang terbuat dari alas plastik, yang dapat menjadikan ski lintas alam sebagai aktivitas sepanjang tahun.

"Kami sedang berpikir keras tentang bagaimana model pariwisata ini perlu diubah,” kata Bodner, dari perusahaan kereta gantung Kitzbühel. Kota resor ski ini sedang mempertimbangkan untuk menciptakan penawaran pariwisata di luar musim dingin, yang dapat mencakup wisata gunung dengan sepeda listrik, dan aktivitas lainnya. Namun untuk saat ini, Bodner dan operator wisata ski lainnya hanya mengharapkan suhu yang lebih dingin dan salju yang lebih banyak.

(hp/as)