1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
TeknikCina

Cina Luncurkan Jalur Kereta Peluru Lintas Laut Pertama

28 September 2023

Perusahaan kereta api Cina meluncurkan jalur kereta api berkecepatan tinggi yang melintasi beberapa teluk di dekat Selat Taiwan.

https://p.dw.com/p/4Wu1Q
Kereta cepat Cina
Kereta cepat CinaFoto: Yang Wenbin/Xinhua/IMAGO

Cina meluncurkan jalur kereta api berkecepatan tinggi pertamanya yang terbentang melintasi beberapa teluk di sepanjang pantai provinsi Fujian dekat Selat Taiwan, demikian dilaporkan media pemerintah, Xinhua, pada Kamis (28/09).

Menurut laporan Xinhua, sebuah kereta peluru telah berangkat dari Fuzhou, ibu kota provinsi Fujian di Cina bagian timur pada Kamis (28/09) pagi, membuka jalur kereta api Fuzhou-Xiamen-Zhangzou sepanjang 277 km itu.

Xinhua dengan mengutip China State Railway Group Co Ltd, perusahaan kereta api negara tersebut, mengatakan bahwa jalur ini adalah jalur cepat lintas laut pertama di Cina, yang akan digunakan oleh kereta peluru melintasi jembatan dan tiga teluk pesisir dengan kecepatan hingga 350 km per jam.

Waktu tempuh antara Fuzhou dan Xiamen, pusat ekonomi dan tujuan wisata populer di Cina, diperkirakan kurang dari satu jam.

Kecerdasan Buatan bagi Kereta Masa Depan

Hingga tahun 2022, Cina telah mengoperasikan 42.000 km jalur kereta api berkecepatan tinggi. Sementara, panjang jalur kereta api berkecepatan tinggi yang biasanya beroperasi dengan kecepatan 350 km per jam telah mendekati angka 3.200 km pada Juni 2022.

Cina baru-baru ini mengumumkan rincian rencananya untuk mengubah Fujian menjadi zona pembangunan terintegrasi dengan Taiwan, yang terletak di seberang provinsi tersebut. Cina berharap proyek ini akan meningkatkan peluang investasi dan mempermudah perjalanan.

Awal pekan ini, Cina juga telah meluncurkan jalur monorel suspense komersial pertama di Wuhan, inu kota provinsi Hubei.

Monorel yang terbentang sepanjang 10,5 km ini sepenuhnya otomatis dan hanya memerlukan pengoperasian oleh manusia dalam keadaan darurat, lapor China Daily. gtp/yf (Reuters)