1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

170311 China Moratorium Atomkraft

17 Maret 2011

Pemerintah Cina ganti haluan. Rabu (16/3) parlemen Cina menetapkan 30 pembangunan PLTN yang sedang berjalan, akan dibekukan.

https://p.dw.com/p/10bcH
Upacara peringatan gempa bumi di Sichuan yang terjadi 12 Mei 2009Foto: AP

Mengingat dampak yang dialami Jepang akibat gempa bumi dan tsunami, seluruh dunia harus mempertimbangkan kembali pengembangan program nuklir. Demikian organisasi lingkungan Greenpeace. Li Yan, pakar energi Greenpeace di Beijing mengatakan, "saya pikir, masalah pelik yang akan dihadapi oleh pemerintah Cina, bagaimana memenuhi kebutuhannya akan energi yang semakin meningkat, mengingat laju pembangunannya amat cepat. Kami harap, pemerintah Cina akan mempertimbangkannya dengan matang dan memasukkan faktor pengamanan dan perlindungan alam dalam perencanaan berikutnya.“

Tetapi, moratorium yang diumumkan Rabu lalu (17/3) tidak berarti Cina akan menghentikan pengembangan program atomnya. Lebih dari 25 pembangkit tenaga nuklir baru sedang dibangun dan pembangunannya akan dituntaskan. Perubahan yang dimasukkan oleh kabinet ke dalam program atomnya, hanya terkait ketetapan keamanan baru. Untuk 30 pembangkit, ketetapan tersebut sudah dikeluarkan. Para pengamat memperkirakan, pembangkit-pembangkit itu akan dibekukan untuk sementara. Pengembangan tenaga nuklir Cina tidak akan dihentikan total, hanya diperlambat. Karena pemerintahannya ingin mengurangi ketergantungan pada batu bara yang menghasilkan emisi karbon dalam jumlah besar, sehingga merusak iklim.

Senin lalu (14/3) Kongres Rakyat Nasional Cina menyepakati sebuah rencana pembangunan lima tahun. Dalam rencana pembangunan itu parlemen juga menetapkan, kapasitas PLTN akan ditingkatkan dari sepuluh menjadi 40 gigawatt hingga 2015. Tetapi, karena terjadi krisis di Jepang, debat terkait keamanan PLTN mulai ramai. Rakyat Cina cemas.

Saya sangat kuatir, tutur warga Beijing ini. Tentu, produksi energi yang menggunakan tenaga nuklir akan membawa keuntungan besar, tetapi saya tetap takut. Bila bencana seperti di Jepang juga terjadi di sini, pemerintahan kami tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Transparansi adalah masalah besar yang akan dihadapi Cina. Khususnya, cara menyimpan uranium dan sampah berunsur radioaktif atau jika terjadi gangguan. Di luar itu, kalangan pakar kuatir, pengalaman teknisi dan insinyur menangani pembangkit baru, masih kurang. Masalah lain adalah korupsi. Beberapa tahun lalu, kepala PLTN terbesar Cina di-PHK. Ia divonis hukuman penjara seumur hidup karena melakukan korupsi. Namun diskusi terbuka terkait tenaga atom atau aksi protes menentang program atom, hingga kini belum pernah terjadi. Baru sekarang, meskipun masih kecil, muncul pertentangan terutama di internet. Rencana pembangunan PLTN baru di propinsi Sichuan, barat daya Cina, menimbulkan kekuatiran dan kritik. Propinsi tersebut diguncang gempa bumi hebat tiga tahun lalu dan menelan korban sekitar 80.000 jiwa.

Kita harus memikirkan ancaman geologis, ungkap seorang pejalan kaki di Beijing. Kita membutuhkan tindakan pencegahan untuk semua golongan kecelakaan.

Namun tindakan seperti itu hingga kini belum diperhatikan, papar kalangan pakar Cina. Sebuah koran mengutip seorang pejabat kementerian lingkungan, bahwa Cina memerlukan hukum yang mengatur penggunaan energi atom.

Ruth Kirchner/Andriani Nangoy

Editor: Hendra Pasuhuk