1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialIndonesia

Bisnis Menjanjikan, Pet Hotel Kian Diminati Saat Liburan

21 April 2023

Jasa penitipan hewan seperti pet hotel kian diminati, apalagi menjelang liburan. Jika dikelola dengan baik, jasa ini bisa jadi model bisnis yang menjanjikan dengan omset puluhan juta rupian saat peak season.

https://p.dw.com/p/4QNIi
Ilustrasi kucing menunggu pemiliknya pulang
Ilustrasi kucing menunggu pemiliknya pulangFoto: Amit Mendelsohn/teamwork/IMAGO

Jasa penitipan hewan peliharan kini semakin dicari oleh masyarakat khususnya pecinta binatang yang terpaksa menitipkan binatang kesayangannya saat ingin mudik ke kampung halaman di saat liburan seperti libur Lebaran.

Berbagai alasan mulai dari tidak diperkenankan memasuki alat transportasi, stres di jalan, hingga dilarang masuk di hotel membuat pemilik lebih nyaman menitipkan binatang kesayangan mereka di pet hotel.

Sejumlah kriteria pun menjadi syarat utama para pemilik memercayakan hewan peliharaan mereka. Kriteria tersebut antara lain seperti keamanan, pemberian makan, pemberian vitamin dan pemeriksaan kesehatan.

Andi Nugroho, 38, misalnya. Ia memilih menitipkan kucing lokalnya bernama 'Si Kunyit' di pet hotel selama ia dan keluarga mudik ke kampung. Menurutnya, pet hotel jadi alternatif paling praktis di tengah kesibukan selama mudik.

"Jelas mudik ribet banget dan tidak mungkin bawa kucing pulang ke kampung, kemudian alasan lainnya pasti di transportasi juga tidak mengizinkan membawa hewan peliharaan. Jadi lebih ke tidak merepotkan saja," ujar Andi Nugroho yang mudik menggunakan Kereta Api ke Purworejo dan Blitar.

Dalam menitipkan kucing, ia memilih hotel kucing yang punya rekam jejak baik seperti punya standar kebersihan tinggi, rapi, dan punya tenaga kesehatan memadai. "Biasanya saya titipkan paginya, kemudian sore atau malam saya berangkat pulang ke kampung, pegawai pet shop-nya juga harus interaktif ketika kita tanya kabar dia harus cepat tanggap," kata dia kepada DW Indonesia. 

"Sejauh ini aman saja, paling kena flu karena ketularan kucing lainnya, tapi penitipan ini menjadi lebih praktis dan aman," ujarnya.

Hal senada diutarakan Mustaqim Adamrah, 40, yang memilih menitipkan kucing-kucing peliharaannya di pet hotel karena tak ada orang di rumah saat musim Lebaran ini.

"Biasanya ada ibu yang bersih-bersih di rumah datang pulang pergi datang tiap hari untuk bersih-bersih rumah dan memastikan makanan, minuman kucing tercukupi, dan litter box kucing bersih. Tapi kali ini dia juga mudik jadi rumah kosong tidak ada yang jaga," kata Mustaqim.

Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik lebaran 2023 menapai 123,8 juta. Jumlah ini mengingkat 47% secara nasional bila dibandingkan tahun sebelumnya.

Ada dokter dan perawat di pet hotel

Penitipan hewan peliharaan juga menjadi bisnis menjanjikan seiring bertambahnya orang yang mencintai binatang dan memiliki hewan peliharaan. Bermula dari klinik hewan, 'pet hotel' Amore clinic kebanjiran pelanggan menjelang lebaran.

Tempat penitipan binatang peliharaan yang berdiri sejak 2016 ini, sudah punya tujuh cabang yaitu di Amore Pejaten, Kemang, Sawangan, Parung, BSD, Bekasi dan Denpasar. Tak hanya kucing, Amore juga melayani penitipan semua binatang peliharaan seperti anjing, hamster, hingga landak.

Dari tujuh cabang yang dimiliki, sudah ada sekitar 1000 kucing yang dititipkan. "Kebayang ramainya kayak apa. Ramai banget, sisa 50 kuota saja. Mayoritas menitipkan dari 20 April - 2 Mei 2023," ujar pemilik Amore, Kirez Effendi kepada DW Indonesia di Jakarta.

Per malamnya, Amore menetapkan tarif Rp55.000 selama peak season Lebaran. Tak sekedar penitipan, Amore juga menyediakan pemeriksaan kesehatan untuk satu per satu kucing yang dititipkan.

"Kami cek suhunya, apakah mau makan, diare, muntah. Kalau seandainya ada yang belum divaksin, maka kami tak jadikan satu ruangan dengan yang vaksin. Sistem kami satu kandang satu kucing," kata Kirez.

Untuk mengurus ratusan kucing tersebut, Amore mempekerjakan 2 dokter, 3 paramedis (perawat hewan) dan 4 pet care assistant (PCA) dalam satu shift di tiap cabang.

"Kami meniru RS manusia, maka seperti itulah yang kita contek. Ada dokter, perawat, OB, dan PCA," kata dia.

Omset pet hotel hingga puluhan juta

Tak jauh berbeda, penitipan Seven March Pet Care dan Klinik Titip Sehat yang berlokasi di Kuningan Jawa Barat juga turut kebanjiran order di masa mudik Lebaran.

Pemiliknya sekaligus dokter hewan di Titip Sehat, Susi Susilawati Cahya, 33, mengatakan momen setiap mudik lebaran menjadi berkah tersendiri karena membuka peluang bisnis yang besar di saat pemilik pergi mudik dan tidak ada yang menjaga hewan peliharaannya.

"Kami buka bookingan dari H-14 hari lebaran, kuota kami kucing 30 ekor dan anjing 4 ekor dan semua sudah penuh, full," kata Susi kepada DW Indonesia.

Untuk menjaga kucing yang dititipkan tersebut, ia menyediakan tiga dokter hewan, dua pengurus dan 2 petugas kebersihan. Kebanyakan pemilik binatang menitipkan peliharaannya selama satu hingga dua minggu hingga mudik selesai.

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi binatang peliharaan antara lain harus sudah vaksin, obat kutu, tidak ada riwayat kena virus corona, dan bersedia dipisah kandang per ekor. Sebelum masuk, pihaknya akan memeriksa sehat atau tidaknya hewan peliharaan tersebut. "Kami cek suhu, berat badannya, catatan riwayat vaksin dan obat kutu, jangan sampai menulari hewan lainnya," ujarnya. 

Tarif per malam, ujar dia, Rp65.000 untuk kucing per malam sedangkan untuk anjing Rp85.000 per malam. Selama musim lebaran, ia bisa meraup omset sekitar Rp20 juta dalam beberapa hari saja.

Selain menitipkan hewan peliharaan, para pemilik biasanya memanjakan hewan kesayangan mereka dengan perawatan seperti grooming. "Selain pemiliknya berbaju baru, kucingnya juga harus wangi dan bersih," kata dia.

Kesejahteraan hewan ikut meningkat

Ramainya tempat penitipan hewan saat musim libur seperti saat ini membuat pemilik rumah penitipan hewan pemilik Amore, Kirez Effendi, lebih bahagia. Baginya, ini menandakan pandemi COVID-19 berakhir, dan perekonomian masyarakat ikut membaik.

"Kalau kesejahteraan manusianya meningkat maka kualitas hewan dan kesejahteraan hewannya juga akan ikut meningkat, saya bahagia sekali," kata dia.

Demikian pula dengan Susi yang berharap dengan adanya tempat penitipan hewan, maka hewan tersebut tidak merasa ditinggalkan pergi dan bisa tetap diperhatikan orang lain sementara waktu.

"Saya harap pemilik tidak usah khawatir karena selama mereka mudik hewannya ada yang menjaga dengan baik dan akan selalu dikabari setiap harinya. Dengan dititipkan ditempat penitipan hewan, mereka bisa tetap mendapatkan salah satu unsur kesejahteraan hewan yang utama yaitu terhindar dari lapar dan haus serta bebas dari rasa sedih, luka, atau penyakit, dan kondisi tertekan karena ditinggal pemilik," ujar Susi. (ae)

Kontributor DW, Tria Dianti
Tria Dianti Kontributor DW. Fokusnya pada hubungan internasional, human interest, dan berita headline Indonesia.