1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Fahrrad Mode

5 Desember 2011

Semakin banyak orang di Eropa meninggalkan mobilnya di rumah dan menggunakan sepeda. Sepeda tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga alternatif murah dan cepat untuk sampai ke tujuan.

https://p.dw.com/p/13N0T
Foto: DPA

Kota-kota Eropa dilanda demam sepeda. Sekitar 500 ribu sepeda dikayuh di Berlin setiap harinya. Ibukota Denmark, Kopenhagen, dianggap sebagai kota sepeda terbesar Eropa, setengah penduduknya menggunakan sepeda. Juga di London semakin banyak orang bersepeda untuk menghindari kemacetan.

Mode bagi Pengendara Sepeda

Sepeda kini menjadi simbol status dan obyek disain, trend ini menjalar ke dunia mode. Perancang mode Amy Fleuriot dari London ke mana-mana naik bersepeda. Dia sudah dua tahun menciptakan mode dengan label sendiri. Selain busana untuk bersepeda, disainer berusia 25 tahun ini di studionya juga merancang dan memproduksi asesorinya. Ide bisnisnya muncul ketika masih kuliah.

“Saya sering naik sepeda ke universitas. Sesampainya di sana saya selalu merasa kusam dan tidak modis. Saya kerap mencari pakaian yang sesuai, tapi sulit menemukannya dan tiba-tiba menyadari banyak perempuan lain yang merasa seperti saya. Karena itu saya memutuskan untuk membuat koleksi disain sendiri," cerita Amy Fleuriot.

Disain milik Amy Fleuriot meliputi pakaian untuk bersepeda dan assesori yang sesuai, seperti gelang tangan dan kaki yang juga reflektor, serta tas untuk sadel sepeda. Ada jaket tahan hujan yang berkerah extra tinggi dengan lengan panjang. Harganya sekitar €180. Ada juga mantel yang lebih anggun, tapi tetap funksional dengan sederetan kancing yang menyala bila tersorot sinar lampu.

Pelanggan Amy Fleuriot kebanyakan perempuan berusia antara 30 hingga 60 tahun, yang sangat aktif, yang menyukai busana praktis dan ingin tampil modis. Pakaian ciptaan Amy Fleuriot kini dijual juga di Harrods, toko exklusif terbesar di London.

Berliner Modewoche 2010
Peragawati dengan sepeda dalam Pekan Mode BerlinFoto: DW

Mode Sepeda, Satu Peluang Bisnis

Juga di Jerman, sepeda sudah tidak dianggap alat olahraga. Mantan pembalap sepeda Hans-Peter Magduschewski sudah 30 tahun berkecimpung di dunia sepeda. Sekarang ia bekerja sebagai konsultan marketing bagi perusahaan alat olahraga di seluruh dunia.

Bersepeda di kota besar dengan pakaian yang tepat merupakan peluang bisnis masa depan, Kata Hans- Peter Magduschweski. "Awalnya kurir sepeda, yang bereksperimen dengan mode, baik itu di New York, London, juga di Tokio. Kemudian dunia dilanda mode Vintage, dan Neo-Retro yang sedang top didunia mode. Sepeda-sepeda tua Belanda yang tadinya disimpan digudang, dibersihkan dan ditampilkan, dan kemudian diminati lagi. Orang-orang yang melihatnya sebagai peluang bisnis dan obyek kreasi menggabungkan elemen-elemen ini, dan kini kita memiliki gambaran itu."

Diramaikan Perancang Terkemuka

Contohnya, perusahaan Denmark Yakkay. Sejak 2008 perusahaan ini merancang helm sepeda, yang telah menerima banyak penghargaan untuk disainnya. Ada sepatu kulit untuk bersepeda yang buatan tangan, karya disainer London Quoc Pham. Sepasang sepatu harganya sampai 170€. Busana yang bisa dipakai untuk bersepeda juga bisa dilihat modesto internasional. Seperti karya disainer Paul Smith, yang gemar bersepeda. Tahun 2008 rumah mode Chanel juga membuat tas sepeda mewah.

Perancang mode Jerman Karl Lagerfeld juga memliki koleksi disain yang terinspirasi oleh sepeda, tutur Amy Fleuriot. “Banyak disainer kenamaan yang mengambil trend ini dan menyuruh modelnya maju ke panggung dengan bersepeda. Produsen celana Jeans Levis juga mengeluarkan koleksi garmen khusus untuk bersepeda. Saya kira, kita akan semakin sering melihat fusi antara mode sehari-hari maupun mode kelas tinggi ini. “

Disainer seperti Amy Fleuriot membuktikan, bahwa ke depan pengendara sepeda bisa juga berpakaian modis.

Martin Maaß/Edith Koesoemawiria Editor: Yuniman Farid