1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Babak Baru Hubungan AS-Iran?

26 September 2013

Iran siap melakukan pembicaraan tingkat tinggi dengan musuh lama mereka Amerika Serikat. Meski presiden kedua negara gagal berjabat tangan dalam acara PBB di New York, tapi sinyal positif muncul.

https://p.dw.com/p/19ogo
Foto: Fotolia/chris-m

“Pertemuan bukanlah tujuan akhir, juga tidak untuk dikesampingkan… Presiden (Hassan) Rouhani tidak punya masalah secara prinsip” untuk bertemu dengan Presiden Amerika Barack Obama, kata Menlu Iran Zarif.

“Itu akan menjadi sebuah awal baik,” kata Zarif menambahkan, terkait spekulasi sebelumnya bahwa pertemuan itu akan berlangsung di New York, meski akhirnya tidak terlaksana.

”Presiden Rouhani selalu mengatakan ia siap melakukan apapun demi kepentingan nasional,” kata Menlu Iran tersebut.

Washington dan Teheran tidak punya hubungan diplomatik sejak 1980, setahun setelah revolusi Islam di Iran menjatuhkan Shah yang kala itu didukung oleh AS.

Zarif mengatakan bahwa AS mengungkapkan harapannya dalam malam pembukaan rapat Majelis Umum PBB terkait pertemuan (Obama dengan Rouhani-red.) itu. Tapi tak ada cukup waktu untuk mengaturnya.

“Obama membuat pernyataan yang lebih moderat dibanding sebelumnya“, kata Zarif.

“Jika itu adalah dasar bagi niat politik baru untuk menyelesaikan kesalahpahaman dan meredakan kekhawatiran Iran, maka ini akan menjadi lebih penting daripada pertemuan (kedua kepala negara-red.).

Sinyal awal positif

Pertemuan antara Zarif dengan menteri luar negeri AS John Kerry pada Kamis (26/9), adalah pertemuan tertinggi yang dilakukan kedua negara sejak bekunya hubungan diplomatik setelah revolusi Iran.

Dari New York, Zarif menulis melalui akun Twitternya pada hari Rabu bahwa: “Kita punya kesempatan bersejarah untuk memecahkan masalah nuklir jika kekuatan dunia bersedia menyesuaikan diri dengan “pendekatan baru Iran“.

Obama dan Rouhani, dalam pidato di PBB hari Selasa, sama-sama menekankan keinginan mereka untuk mencoba memecahkan masalah nuklir. Tapi mereka menyampaikannya dengan perspektif yang berbeda.

Rouhani mengatakan Iran “betul-betul bukan ancaman bagi dunia,“ dan mengecam sanksi internasional atas negerinya.

Hasan Rouhani
Presiden Hasan Rouhani memberikan sinyal moderat dalam sikapnya menghadapi BaratFoto: picture-alliance/AP Photo

Ia menegaskan posisi lama Iran bahwa komunitas internasional harus menerima program nuklir Iran. Sesuatu yang selama ini menurut barat dilatari niat tersembunyi untuk membuat senjata nuklir.

Dengan mengutip pernyataan Rouhani bahwa Iran tidak “pernah“ membangun sebuah bom nuklir, Obama mengatakan bahwa sudah ada dasar bagi “kesepakatan yang berarti.“

Tapi Obama menekankan: “Untuk sukses , kata-kata damai harus diimbangi dengan langkah-langkah yang transparan dan bisa diverifikasi“ terkait program nuklir.

ab/hp (afp,rtr,ap)