1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Benci Thailand demi Pariwisata

ss7 Desember 2014

Pemerintah Thailand membuat promosi pariwisata yang mengejutkan, demi mengangkat sektor pariwisata Negara Gajah Putih yang anjlok karena suhu politik. Iklan itu diberi judul "Aku Benci Thailand".

https://p.dw.com/p/1DzHT
Thailand Koh Phanghan Anantara Rasananda Resort
Foto: Getty Images

Memanasnya situasi politik Thailand karena kudeta militer dalam beberapa tahun terakhir telah membuat sektor pariwisata negara itu terpuruk. Untuk membangkitkan kembali minat wisatawan, pemerintah Thailand membuat sebuah iklan yang tidak biasanya dan dipublikasikan melalui situs youtube.

Video yang dibuat oleh otoritas bidang pariwisata Thailand (Tourism Authority of Thailand / TAT) itu dinamai "I Hate Thailand". Video itu berdurasi sekitar lima menit.

Dalam hitungan hari, iklan pariwisata tidak wajar tersebut berhasil menarik lebih dari 1 juta penonton.

Iklan tersebut menceritakan seorang turis asing asal Inggris, bernama James, yang sedang marah di tepi sebuah pantai. James kesal karena tasnya baru saja dicuri.

“I hate this place. I hate Thailand,” kata James dalam iklan tersebut.

Setelah mengadukan kasusnya kepada seorang polisi, dia lalu berjumpa dengan seorang perempuan Thailand dan menemukan banyak hal-hal yang akhirnya membuat dia suka pada Thailand.

Bagian akhir iklan ditutup saat James mencukur jambangnya, membersihkan diri dan berteman dengan penduduk lokal. Secara mengejutkan, dia pun mendapatkan kembali tasnya yang hilang, termasuk passport, dompet dan semua isi tasnya.

Membuat kejutan

Sejumlah surat kabar Thailand memberitakan, video tersebut membuat TAT harus menggelar konferensi pers guna menjelaskan apa maksud dibalik “film pendek komedi-romantis” itu.

“Muncul banyak spekulasi setelah 'I Hate Thailand' diluncurkan. Tujuan dari pembuatan video ini semata-mata untuk menunjukkan keramahan Thailand,” kataThawatchai Arunyik, Kepala TAT.

Dia selanjutnya menerangkan, pembuatan iklan tersebut diilhami dari hasil penelitian yang menemukan bahwa iklan-iklan yang tidak terlalu berbunga-bunga justru cenderung lebih menarik perhatian, ketimbang iklan komersial yang konvensional.

Yang juga menarik dari iklan tersebut, dalam video itu tidak diperlihatkan sama sekali tanda bahwa iklan tersebut didanai oleh pemerintah. Juga tidak disebut-sebut misi pemerintah Thailand, yang ingin menghidupkan kembali sektor pariwisata negara itu.

Sektor pariwisata Thailand berkontribusi terhadap roda perekonomian negara itu sebanyak 7 persen. TAT memproyeksikan pada 2014 ini turis asing yang datang akan anjlok untuk pertama kalinya. Pada 2013, tercatat wisatawan yang datang ke Thailand sebanyak 26,7 juta orang.

ss/hp (ap)