1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Kritik Nigeria Soal Penculikan

16 Mei 2014

AS kritik pemerintah Nigeria, yang dinilai terlalu lambat dalam menanggapi peristiwa penculikan lebih dari 200 anak perempuan oleh kelompok Islamis Boko Haram.

https://p.dw.com/p/1C13v
Demonstrasi terjadi di depan Kedutaan Besar Nigeria di Washington (06/05)Foto: Reuters

Kritik terhadap pemerintah Nigeria dilontarkan pejabat Departemen Pertahana Amerika Serikat, Alice Friend, hari Kamis (16/05). Pejabat pemerintahan itu mengatakan, upaya menyelamatkan anak-anak perempuan itu sekarang jadi prioritas utama bagi Amerika Serikat, tetapi upaya itu dipersulit oleh sikap Nigeria yang awalnya menolak menerima bantuan, dan kebijaksanaan pemerintah AS yang menolak memberikan dukungan bagi pihak lain yang telah melaksanakan pelanggaran HAM. Demikian dikatakan Alice Friend.

"Secara umum, Nigeria telah gagal melaksanakan kampanye efektif terhadap Boko Haram," dinyatakan Alice Friend, direktur utama Pentagon untuk urusan Afrika. Itu disampaikannya di depan komisi urusan hubungan luar negeri pada Senat. Friend menyampaikan juga, Departemen Pertahanan AS sangat khawatir dengan kemampuan pemerintah Nigeria dalam menanggapi semakin kuatnya Boko Haram.

AS Kecam Kejahatan Yang Dilakukan Militer Nigeria

Ia menambahkan juga, pihaknya menolak sejumlah kejahatan yang dilancarkan militer Nigeria, dalam operasi terhadap Boko Haram. Robert Jackson, asisten Menteri Luar Negeri untuk masalah Afrika mengatakan, pemerintah Washington telah mendesk Nigeria untuk mereformasi langkah-langkahnya dalam menghadapi Boko Haram. "Jika tentara pemerintah menghancurkan kota, membunuh warga sipil dan menahan orang tak bersalah, perasaan tidak percaya pada pemerintah akan tumbuh," dikatakan Robert Jackson.

Kedutaan Besar AS di ibukota Nigeria, Abuja menawarkan bantuan segera setelah penculikan lebih dari 200 anak perempuan itu terjadi. Tetapi baru dua pekan setelah itu, Menteri Luar Negeri John Kerry menghubungi Presiden Nigeria Goodluck Jonathan dan menawarkan bantuan, dan bantuan diterima tanggal 4 Mei. Dan pesawat pemantau AS baru dioperasikan beberapa hari setelah itu. Demikian tegas Friend.

Nigeria selama ini ragu menyatakan Boko Haram sebagai ancaman teroris di depan PBB. Tetapi Jackson mengatakan, Nigeria sekarang sudah mengubah sikap, dan ia berharap, pernyataan itu akan segera resmi.

ml/ap (rtr, afp)