1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hubungan AS - Pakistan Semakin Buruk

28 September 2011

Pakistan memperingatkan Amerika Serikat untuk menghentikan serangan militer sepihak di perbatasannya ke Afghanistan. Pemerintah di Washington sebelumnya menekan Islamabad untuk memerangi jaringan radikal Haqqani.

https://p.dw.com/p/12iHt
Gambar simbol hubungan AS-Pakistan.Foto: fotolia/DW-Montage

Pakistan bereaksi keras, menanggapi aksi militer Amerika Serikat terhadap jaringan radikal Haqqani di perbatasannya ke Afghanistan. PM Yusuf Raza Gilani dalam wawancara khusus dengan kantor berita Reuters menegaskan, semua serangan unilateral yang dilancarkan AS di teritorialnya, untuk menggempur kelompok militan Haqqani, dipandang sebagai pelanggaran kedaulatan Pakistan.

“Kami sebuah negara berdaulat. Bagaimana kalian dapat melancarkan serangan di negara kami,“ tanya perdana menteri Pakistan. Gilani mengatakan lebih lanjut, "Berita negatif itu membuat rakyat Pakistan marah. Jika terdapat pesan yang tidak sesuai dengan persahabatan, tentu saja amat sulit untuk meyakinkan rakyat kami. Seharusnya AS mengirimkan pesan positif, agar kita dapat semakin mendekat. Bukannya sesuatu yang yang memicu kecurigaan, bahwa di saat kami mendekat kepada AS, mereka bahkan tidak mempercayai kami."

AS Tekan Pakistan

Pemerintah AS pada hari Selasa (27/09) meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Pakistan agar menindak lebih tegas jaringan militan Haqqani. Washington menuding kelompok mitra Taliban itu bertanggung jawab atas serangan roket terhadap kedutaannya di ibukota Afghanistan, Kabul, baru-baru ini, serta sejumlah serangan terhadap pasukan di bawah ISAF.

Jaringan Haqqani didirikan oleh mantan kaki tangan CIA, Jalaluddin Haqqani, dan bermarkas di kawasan suku-suku di Waziristan Utara, di perbatasan Pakistan ke Afghanistan. Pemerintah AS menilai, jaringan militan Haqqani yang berhubungan dengan Taliban, sebagai lawan paling berbahaya di Afghanistan.

Aliansi antara AS dan Pakistan selama 10 tahun perang di Afghanistan dan memerangi jaringan teror Al Qaida, mencapai titik terendah tahun 2011 ini, setelah aksi unilateral AS membunuh Osama bin Laden di tempat persembunyiannya dekat Islamabad awal Mei lalu. Ketegangan hubungan semakin memuncak, setelah kepala staf gabungan militer AS, Laksamana Mike Mullen, pekan lalu menuduh dinas rahasia Pakistan ISI, mendukung kelompok militan Haqqani dalam melancarkan aksi serangannya ke kedutaan AS di Kabul.

Sebagai reaksi atas tuduhan itu, Pakistan melancarkan serangan diplomatik balasan, dengan berusaha meraih dukungan dari Cina, aliansi terkuatnya di kawasan. Pakistan dan Cina saling menyebut dirinya sebagai sahabat di segala cuaca. Terutama hal itu ditujukan dalam menghadapi negara tetangganya, India dan pengaruh AS di kawasan ini.

Berkaitan dengan eskalasi diplomatik terbaru dengan AS, panglima militer Pakistan, Jenderal Ashfaq Kayani, membatalkan rencana kunjungannya ke London, Senin (26/09). Juru bicara militer Pakistan, Jenderal Athar Abbas, mengatakan, kunjungan itu ditunda hingga jangka waktu yang belum ditentukan. Abbas mengatakan alasannya adalah situasi aktual di dalam negeri Pakistan, tanpa merincinya lebih jauh.

Agus Setiawan/rtr/afp/dw

Editor: Andy Budiman