1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hoffmann: "Orang Mulai Sadar, Apa Kegiatan NSA"

Monika Griebeler29 Oktober 2013

Pakar Komunikasi Lindsay Hoffmann menerangkan, makin banyak warga Amerika yang sekarang menolak aksi penyadapan dinas rahasia.

https://p.dw.com/p/1A7NG
Foto: DW

Deutsche Welle: 12 tahun lalu, 26 Oktober 2001, di Amerika Serikat ditandangani undang-undang baru "Patriot Act". Dengan undang-undang ini, kemungkinan dinas rahasia melakukan penyadapan diperluas atas alasan keamanan. 24 Oktober 2013 digelar aksi protes di Washington menentang kegiatan penyadapan. Apakah Amerika Serikat masih menjadi "negara bebas", atau sudah menjadi negara spionase?

Lindsay H. Hoffman: Sulit dikatakan. Sejak Wikileaks dan pembocoran dokumen oleh Edward Snowden, banyak orang Amerika mulai sadar, apa yang sebenarnya dilakukan oleh dinas rahasia NSA. Spionase memang sudah ada sejak dulu, tapi banyak orang Amerika tidak membayangkan, bahwa hal ini akan bisa terjadi dalam kehidupan pribadi mereka. Lambat-laun makin banyak orang yang khawatir.

Tapi aksi protes di Washington belum terlalu besar. Karena masih banyak tema penting lain, seperti "Obamacare" atau penutupan pemerintahan beberapa waktu lalu.

Mengapa banyak warga Amerika sepertinya kaget dengan luasnya aksi penyadapan?

Waktu Patriot Act dibuat, banyak yang takut dengan serangan teror. Jadi mereka setuju dengan pengawasan ketat. Mereka bilang: "Saya tidak bersalah, jadi silahkan mengawasi saya. Kalau ini bisa mencegah serangan teror, saya setuju".

Selain itu, teknologi sekarang makin berkembang dengan adanya Facebook, Twitter dan Email. Orang makin sering membagi data-data pribadinya. Mereka beranggapan, tidak ada data pribadi yang diawasi oleh aparat keamanan, selama mereka tidak melakukan kesalahan. Tapi sekarang mereka menyadari, bahwa pemerintah mengumpulkan segala macam data, tidak peduli apakah ada tindakan yang mencurigakan atau tidak. Ini yang membuat mereka khawatir.

Itu sebabnya mereka mendadak menggelar aksi protes?

Bagi warga Amerika Serikat, kebebasan punya nilai yang sangat tinggi. Begitu ada ancaman atas hak-hak warga, mereka akan melakukan protes. Yang saat ini mereka protes adalah penyadapan terhadap warga Amerika Serikat. Jadi bukan penyadapan NSA terhadap kepala pemerintahan asing. Padahal ini masalah yang lebih besar.

Aksi protes di Washington menentang penyadapan NSA
Aksi protes di Washington menentang penyadapan NSAFoto: DW

Apa konsekuensinya setelah pengungkapan kegiatan penyadapan ini?

Ada perkembangan menarik. Ada perusahaan internet yang sekarang tidak minta informasi pribadi lagi, dan menerima pembayaran dengan uang kontan. Jadi perusahaan itu tidak punya data tentang identitas pelanggan. Beberapa orang tidak mau lagi terlalu sering online.

Ada mahasiswa saya yang mengatakan, mereka tidak mau terlalu sering memakai Facebook lagi. Bahkan ada juga yang keluar dari Facebook.

Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi pengawasan data?

Langkah pertama adalah transparansi. Perusahaan seperti Facebook atau Twitter harus menerangkan dengan jelas, apa yang mereka lakukan dengan data-data user. Yang lebih penting adalah, harus ada perubahan politik. Karena teknologi untuk online, dan bagaimana cara kita berkomunikasi, sudah berubah jauh.

Di Eropa, warga dan pemerintahnya banyak yang marah karena penyadapan data oleh NSA. Apa artinya perkembangan ini bagi warga Amerika Serikat?

Kebanyakan warga Amerika Serikat tidak menyadari, berapa besar kekecewaan dan kemarahan di Eropa karena aksi penyadapan ini. Baru beberapa minggu terakhir ini menjadi jelas, bahwa kegiatan NSA telah merusak hubungan internasional Amerika.

Saya harap, wakil-wakil Eropa yang menurut rencana akan datang ke Washington minggu-minggu depan, bisa menegaskan bahwa tindakan itu telah merusak kepercayaan. Mereka harus melakukan tekanan, sehingga ada perubahan.

Menurut Anda, apakah skandal ini juga punya dampak positif? Apakah aksi protes ini bisa menyatukan warga Amerika?

Sebelum aksi penyadapan NSA terungkap, isu spionase sebenarnya bukan isu besar. Orang berpikir, yang memprotes spionase adalah orang yang paranoid saja. Tapi sekarang, makin banyak warga yang ikut ptotes, karena mereka kaget.

Isu ini tidak akan mempersatukan Amerika. Tapi yang menarik, ada banyak orang dari berbagai usia dan latar belakang yang ikut demonstrasi menentang penyadapan oleh dinas rahasia. Dalam hal ini, tidak ada perbedaan ideologi atau batas-batas kubu politik. Itulah yang membuat gerakan protes ini jadi unik.

Lindsay H- Hoffmann adalah Dosen Komunikasi dan Ilmu Politik di Universitas Delaware, Amerika Serikat. Penelitiannya fokus pada hubungan antara media, politik dan teknologi.