1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hidup Lebih Baik dengan Data

André Leslie1 Mei 2014

Chris Dancy mengklaim sebagai orang paling terhubung di dunia. Tujuh ratus alat memonitor pergerakannya sehari-hari, yang menurutnya membantu dirinya bertambah bugar, mencapai target, dan lebih ramah.

https://p.dw.com/p/1BrzK
Foto: Chris Dancy

DW: Bagaimana wujud keseharian Anda?

Chris Dancy: Saya membawa sejumlah ponsel yang mengukur suara, cahaya, tekanan udara, kelembaban dan suhu di sekitar. Di rumah tentunya pengukuran informasi tadi lebih mudah karena saya punya beberapa sensor.

Apa ada alat yang menempel pada tubuh?

Alat-alat yang saya pakai termasuk Fitbit atau sejenis alat monitor aktivitas yang dipakai pada pergelangan tangan. Namun ada juga kamera Narrative, yang terlihat seperti perhiasan yang disematkan pada pakaian. Alat ini mengambil foto setiap beberapa menit. Di dada saya juga ada monitor detak jantung dan Lumo Back di pinggang yang membantu dengan postur tubuh. Kalau saya mulai membungkuk, saya mendapat peringatan yakni getaran kecil. Lalu ada Google Glass dan jam Pebble. Setiap hari saya punya 10 alat pada tubuh yang mengoleksi atau memberi informasi.

Jam pintar berkomunikasi dengan ponsel penggunanya melalui bluetooth atau internet
Jam pintar berkomunikasi dengan ponsel penggunanya melalui bluetooth atau internetFoto: Josep Lago/AFP/Getty Images

Apa gunanya semua ini?

Awalnya sulit karena harus melihat data dan mencari korelasinya, tapi setelah lima tahun saya tidak lagi terlalu memikirkannya. Dan saya mampu membuat perubahan dalam hidup dengan menciptakan kebiasaan yang lebih baik: makan dengan sehat, menjadi lebih aktif, bermeditasi, lebih ramah, serta mencapai target dalam karier saya.

Apa data-data ini kemudian online? Anda sibuk menyerukan kepada orang lain untuk melindungi data pribadi.

Melindungi data adalah langkah hebat kedua. Langkah pertamanya adalah menyadari berapa banyak data yang mereka miliki. Setiap hari orang memberi informasi tanpa disadari. Di Amerika Serikat, banyak orang memakai kartu anggota di toko dan restoran. Acapkali informasi pembelian jauh lebih berharga dari beberapa sen yang dibayarkan. Hampir segala hal yang kita sentuh sudah terhubung dengan internet. Banyak informasi yang bisa digunakan kalau Anda mengetahuinya. Tentu Google dan Facebook mendapatkan miliaran Dolar dari hal semacam ini. Dan kita juga bisa meraup keuntungan.

Google Glass bisa berguna saat mengunjungi tempat baru, meski harus kuat menghadapi tatapan aneh
Google Glass bisa berguna saat mengunjungi tempat baru, meski harus kuat menghadapi tatapan anehFoto: Chris Dancy

Berbicara tentang Google, apa rasanya memakai Google Glass?

Pengalaman terbaiknya justru menyaksikan reaksi orang yang melihat saya memakai Glass, dan membiarkan mereka mencobanya. Seperti memperkenalkan seseorang kepada masa depan. Saya ingat satu tahun lalu begitu mendapatkan Glass, saya meminjamkannya pada seorang ayah yang tengah bersama anaknya. Saya bilang, "Coba ambil foto anak Anda." Ia menanyakan caranya, dan saya beritahu, "Bilang saja, 'OK Glass, ambil foto.'" Ia melakukannya dan matanya langsung terlihat berbinar-binar. Lalu ia mengatakan, "Wow, anak saya akan hidup di dunia yang memungkinkan untuk melakukan sesuatu seperti ini."

Sudah lima tahun Anda menjalani gaya hidup dengan bantuan data. Bagaimana reaksi teman dan keluarga?

Ada yang memahami, ada yang tidak mengerti. Kalau bertemu orang baru saya tidak banyak membahasnya, karena hal pertama yang mereka tanyakan selalu, "Apakah saya sedang direkam?" Tapi semua orang selalu sedang direkam. Di Amerika Serikat tidak bisa meninggalkan rumah tanpa kamera lalulintas merekam Anda dan satelit melihat mobil Anda. Setiap orang sedang direkam dimanapun - kurangnya kesadaran bahwa seseorang itu selalu direkam adalah masalah yang sebenarnya.

Pakar IT Chris Dancy yang bermukim di Denver keliling dunia memberi kuliah mengenai masa depan dunia kerja, hiburan mendidik dan gaya hidup dengan bantuan data. Ia berkicau di sini.