1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hamas dan Israel Lanjutkan Gencatan Senjata

19 Agustus 2014

Pejabat Israel dan Palestina menegaskan, mereka telah setuju untuk memperpanjang gencatan senjata agar negosiasi bisa terus berjalan. Gencatan senjata kali ini adalah yang ketiga dalam 10 hari.

https://p.dw.com/p/1CwoM
Foto: picture alliance/landov

Setelah kesepakatan tercapai untuk memperpanjang gencatan senjata selama 24 jam, Azzam al-Ahmad, pimpinan senior gerakan Fatah di bawah Presiden Mahmoud Abbas mengatakan, "tidak ada kemajuan sama sekali" dalam pembicaraan yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik Gaza.

"Kami berharap, setiap menit dalam 24 jam mendatang akan digunakan untuk mencapai kesepakatan." Demikian al Ahmad sambil menambahkan, jika itu tidak sukses, kekerasan akan berlanjut.

Ia menuduh Israel "melancarkan taktik dan menunda." Saat ini kesepakatan dalam beberapa isu penting belum tercapai, dan upaya untuk menjangkau kesepakatan jangka panjang antara Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza masih berlangsung. Selama upaya berjalan, pemberian bantuan bagi warga sipil dan perbaikan bisa berjalan, setelah konflik berlangsung sekitar lima pekan.

Seorang pejabat pemerintah Israel mengatakan, delegasi Israel masih berada di Kairo untuk meneliti perincian bagi kesepakatan. Namun pihak-pihak yang bertikai masih belum menyetujui rancangan apapun. "Delegasi Israel diperintahkan agar menuntut diterimanya persyaratan keamanan oleh Hamas. Begitu kesepakatan tercapai, kabinet akan berdiskusi," kata pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Israel dituduh menunda-nunda

Pejabat senior Hamas, Moussa Abu Marzouk menuduh Israel menunda-nunda. Lewat Twitter ia mengatakan, kelompoknya tetap akan berkeras pada tuntutannya. Seorang pejabat senior Palestina di Gaza mengatakan, Hamas menuntut pembangunan pelabuhan laut dan pelabuhan udara. Israel hanya mau membicarakan tuntutan itu dalam tahap lebih lanjut.

Israel sejauh ini tidak menunjukkan keinginan untuk memenuhi segala permintaan Hamas, dan menuntut pelucutan senjata kelompok-kelompok militan di Jalur Gaza, yang penduduknya sekitar 1,8 juta orang. Sementara Hamas telah menyatakan, meletakkan senjata bukanlah opsi bagi mereka.

Israel ancam dengan reaksi keras

Hamas juga menuntut agar Israel membebaskan para tahanan Palestina, sementara Israel menuntut Hamas menyerahkan jenasah dua tentara yang terbunuh selama pertempuran.

Di lain pihak, Israel telah memberikan isyarat bersedia membuka perbatasan, yang berarti akan melonggarkan blokade atas Jalur Gaza dan memudahkan lalulintas barang. Selain itu, garis batas di Laut Tengah juga diperluas. Sebelum gencatan senjata dilanjutkan Israel telah menegaskan, selama Hamas terus melancarkan tembakan, Israel tidak akan menghentikan tembakan.

Belum bicara langsung

Israel dan Hamas selama ini belum bertemu langsung di Kairo, di mana pembicaraan diadakan di sebuah gedung milik dinas intelegensia Mesir. Selama ini, mediator dari Mesir mengadakan pembicaraan di ruang terpisah dengan wakil kedua kubu. Israel menganggap Hamas sebagai kelompok teroris.

Departemen Kesehatan Palestina menyatakan, jumlah warga Palestina yang tewas mencapai 2.016 orang. Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Sementara 64 tentara Israel dan tiga warga sipil Israel tewas. Menurut keterangan PBB, 425.000 orang di Gaza dipaksa mengungsi.

ml/ap (rtr, dpa)