1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gurita Menginspirasi Pengembangan Material Kamuflase

21 Agustus 2014

Seperti juga Gurita, sekelompok ilmuwan berhasil membuat material yang mampu meniru warna dan pola dari lingkungan disekitarnya. Matrial ajaib ini diyakini akan berguna buat kepentingan militer

https://p.dw.com/p/1CyaF
Octopus vulgaris Tarnung Camouflage
Foto: picture-alliance/OKAPIA KG, Germany

Kemampuan gurita menyamarkan diri dengan lingkungannya, menginspirasi pengembangan sebuah material yang tipis dan fleksibel, serta mampu mengganti warna sesuai permintaan. Sejauh ini material itu memang baru bisa menampilkan warna hitam dan putih.

Namun ilmuwan berharap prinsip-prinsip desain material bisa dikembangkan lebih jauh untuk keperluan militer dan komersil.

Penelitian kolaboratif yang dijalankan berbagai institusi dan dibiayai oleh Angkatan Laut Amerika Serikat itu sendiri masih dalam tahap awal. Tapi prinsip yang diusung menarik minat arsitek, desainer interior, industri fashion dan militer.

Kamuflase Hitam Putih

"Jika anda menyinarinya dengan lampu berwarna putih dan memiliki pola yang berbeda, maka material ini akan merespon dengan memproduksi pola yang serupa," kata salah seorang ilmuwan yang terlibat, John Rogers dari University of Illinois.

"Namun begitu kita masih jauh dari kertas dinding yang bisa mengubah warna. Tapi temuan ini adalah langkah pertama yang akan menuju ke sana," katanya. Penemuan tersebut dipublikasikan dalam jurnal ilmiah milik National Academy of Sciences.

Lapisan material ajaib ini memiliki sensor cahaya dan senyawa berwarna yang sensitif terhadap temperatur. Keduanya mampu bereaksi terhadap perubahan pola dalam waktu satu hingga dua detik. Senyawa berwarna itu tampil hitam dalam temperatur rendah dan menjadi putih ketika suhu mencapai 47 derajat Celcius.

Mengungkap Rahasia Sefalopoda

"Alat ini mampu memproduksi pola hitam dan putih yang secara spontan meniru lingkungan di sekitarnya, tanpa perintah atau tindakan dari luar," tulis ilmuwan dalam laporannya.

Sebuah tim ilmuwan internasional terlibat dalam penelitian. Termasuk di antaranya sejumlah ilmuwan dari berbagai institusi penelitian tersohor di Cina dan Roger Brown, peneliti di Brown University yang banyak dikenal sebagai pakar Sefalopoda.

Sefalopoda mencakup gurita, cumi-cumi atau ikan sotong. Mereka memiliki kemampuan yang sama, yakni bersembunyi dengan memproduksi warna dan pola yang serupa dengan lingkungannya. Kemampuan itu digunakan Sefalopoda untuk melindungi diri dari hewan pemangsa.

rzn/ab (afp,rtr)