1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gunung Rokatenda Tetap Mengancam

Edith Koesoemawiria12 Agustus 2013

Lebih 400 orang diungsikan dari Pulau Palue hari Minggu (11/08/13), sehari setelah meletusnya gunung Rokatenda di NTT, yang menewaskan 5 orang.

https://p.dw.com/p/19Nsm
Foto: picture-alliance/dpa

Bupati Sikka, Yoseph Ansar Rera hari Senin (12/0813) mengatakan bahwa asap masih mengepul dari kawah gunung Rokatenda, namun tidak ada letusan lagi.

Indonesien Vulkanausbruch Rokatenda
Foto: picture-alliance/AP

Dikatakannya, proses evakuasi berlanjut. Lebih dari 400 warga hari Minggu (11/08/13) sudah diungsikan dari pulau Palue ke kamp di Maumere, dalam lima jam perjalanan kapal. Menurutnya, para pengungsi berasal dari dua desa yang terimbas langsung oleh letusan. Sekitar 50 hektar tanaman pertanian warga kedua desa itu dipastikan gagal panen karena hangus atau terkubur abu.

Menolak Diungsikan

Namun ada penduduk yang meski berada dalam zona merah- 3 kilometer seputar kawah , tetap menolak diungsikan karena kuatir meninggalkan hewan dan rumahnya.

Pihak berwenang telah melarang segala kegiatan di zona berbahaya itu dan berharap bisa mengungsikan 2500 orang lagi. "Ada dua kapal lagi yang dikirim ke Palue untuk jemput warga," katanya.

Gunung Rokatenda di pulau Palue, kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur menyemburkan abu vulkanik hingga ketinggian 2000 meter dari puncaknya ketika meletus dini hari Sabtu (10/8/2013). Letusan ini tercatat sebagai yang letusan terdahsyat dalam sejarah gunung itu.

Indonesien Vulkanausbruch Rokatenda SCHLECHTE QUALITÄT
Foto: STR/AFP/Getty Images

Dibarengi gempa vulkanik dan awan panas, lahar yang tumpah darinya membakar kawasan hutan dan tani hingga ke pantai, serta menewaskan tiga orang dewasa dan dua orang anak-anak. Sebelumnya diberitakan jatuh enam orang korban tewas.

Tim penyelamat terpaksa menerobos jalan-jalan yang terblokir bebatuan dan muntahan gunung untuk mencapai kawasan yang berbahaya dan desa-desa sekitar. Banyak infrastruktur yang rusak, jembatan utama juga hancur sehingga sangat sulit untuk melakukan penyelamatan dan mengorganisir pengungsian.

Masih Mengancam

Rokatenda menunjukkan aktifitas yang meningkat sejak Oktober 2012. Sejak itu sudah sekitar 2000 orang yang diungsikan. Selain ke Maumere di Flores, warga juga ditempatkan di kamp sekitar kabupaten Ende. Sejumlah pengungsi yang diperiksa oleh tim kesehatan kamp, mengalami gangguan pernafasan, batuk dan gatal-gatal.

Pusat vulkanologi menyatakan masih ada ancaman letusan susulan. Gunung Rokatenda termasuk di antara 129 gunung api yang aktif di Indonesia.

ek/hp (dpa/afp/ap)