1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kebebasan Pers di Inggris Dipertanyakan

21 Agustus 2013

Dinas rahasia Inggris GHCQ menekan harian Guardian agar menyerahkan dokumen-dokumen dari Edward Snowden. Pemerintah Jerman lontarkan kritik keras.

https://p.dw.com/p/19TsY
A display fronts the offices of the Guardian and its sister paper, The Observer, on Monday night, Aug. 19, 2013
Kantor GuardianFoto: picture-alliance/AP

Pejabat urusan hak asasi Jerman, Markus Löning, mengeritik tekanan pemerintah Inggris terhadap harian Guardian. Langkah tersebut sudah melewati "garis merah", demikian disebutkan. Kepada harian Jerman Berliner Zeitung, Löning menyatakan ia prihatin dengan situasi kebebasan pers di Inggris.

Menurut pemimpin redaksi Guardian, Alan Rusbridger, pejabat pemerintah Inggris dan anggota dinas rahasia GCHQ berulangkali menuntut agar harian itu menyerahkan dokumen-dokumen dari Edward Snowden. Jika tidak, pemerintah Inggris mengancam akan melakukan langkah hukum terhadap harian itu.

Guardian adalah salah satu koran yang menulis tentang aksi penyadapan dinas rahasia AS NSA dan dinas rahasia Inggris GCHQ. Berbagai artikel ditulis berdasarkan dokumen yang dibocorkan oleh Edward Snowden, yang saat ini bersembunyi setelah mendapat suaka politik di Rusia.

Tekanan pemerintah dan GCHQ

Dalam sebuah tajuk di Guardian, Alan Rusbridger mengungkapkan tekanan pemerintah dan dinas rahasia. Sebulan yang lalu, pejabat pemerintah menelpon dan menuntut agar artikel-artikel tentang aksi penyadapan dihentikan dan dokumen dari Edward Snowden diserahkan kepada pemerintah. Rusbridger menolak tuntutan itu.

Kemudian dua anggota dinas rahasia GCHQ datang langsung ke kantor redaksi Guardian. Mereka meminta komputer dan harddisk yang menyimpan data-data Snowden dihancurkan. Kedua agen rahasia itu mengawasi secara langsung penghancuran peralatan komputer itu.

Menurut Rusbridger, seorang pejabat tinggi dari Perdana Menteri David Cameron sebelumnya sudah menghubungi dia lewat telpon. Dalam dua pertemuan berikutnya, pejabat itu menuntut agar dokumen-dokumen Snowden dimusnahkan atau diserahkan kepada pemerintah.

Aparat keamanan juga menahan dan menginterogasi warga Brasil David Miranda selama 9 jam di bandar udara Heathtrow hari Minggu (18/08/13). Miranda adalah teman jurnalis Guardian Glenn Greenwald yang sering menulis tentang aksi penyadapan NSA dan GCHQ. Greenwald yang tinggal di Brasil mendapat dokumen-dokumen bocoran Edward Snowden.

Kritik keras

Perhimpunan Jurnalis Jerman DJV mengeritik keras tekanan terhadap Guardian. Organisasi jurnalis "Reporter Tanpa Batas" (RSF) menyebut langkah itu sebagai serangan terhadap kebebasan pers.

Ketua DJV Michael Konken menerangkan, pemerintah Inggris ingin menghentikan pemberitaan tentang aksi penyadapan dengan metode dinas rahasia. Ketua Reporter Tanpa Batas di Jerman, Michael Rediske, menyatakan, bahwa anggota dinas rahasia bisa memaksa Pemimpin Redaksi dari sebuah harian ternama untuk memusnahkan dokumen yang diterima dari nara sumber, adalah peristiwa yang mengguncangkan.

David Miranda, teman jurnalis Guardian Glenn Greenwald, sudah mengajukan gugatan resmi karena diinterogasi selama 9 jam di bandara Heathrow. Polisi menyita laptop, telpon genggam dan beberapa peralatan komputer lainnya. Miranda menuntut agar barang-barang miliknya dikembalikan. Aparat keamanan Inggris menyatakan, interogasi terhadap Miranda dilakukan berdasarkan UU Anti Terorisme.

Kementerian Dalam Negeri Inggris membela langkah polisi menginterogasi Miranda. "Jika ada kecurigaan, bahwa seseorang mencuri material sensitif, yang bisa membantu teroris dan membahayakan keselamatan jiwa, maka polisi harus bertindak. Ada aturan hukum untuk itu," kata Menteri Dalam Negeri Theresa May kepada BBC. Kantor Perdana Menteri menerangkan, David Cameron sudah mendapat informasi tentang interogasi itu.

Glenn Greenwald yang berada di Brasil menerangkan, dinas rahasia bisa saja memusnahkan dokumen-dokumen di komputer yang mereka temukan, tapi ada beberapa kopi dari dokumen itu yang disimpan di berbagai tempat. "Mereka bisa menyita dokumen setiap hari, tapi selalu ada banyak kopi dari dokumen-dokumen itu," katanya.

hp/yf (rtr, dpa, afp)