1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gesekan Biola Yang Memukau

Marjory Linardy24 September 2008

Beethovenfest 2008 sudah memasuki pekan terakhir. Tetapi konser yang disampaikan tetap mempesona. Selain itu, sejumlah bakat baru dari dunia internasional juga diperkenalkan.

https://p.dw.com/p/FOS0
Foto: picture-alliance / CHROMORANGE

Musim gugur sudah mulai di Eropa tetapi dalam musik tidak ada batasan seperti musim. Oleh sebab itu dalam festival musik Beethovenfest, karya Ludwig van Beethoven yang berjudul Sonata untuk Biola dan Piano No. 5 juga dimainkan. Karya itu juga terkenal dengan sebutan Sonata Musim Semi.

Sonata Musim Semi

Dalam Beethovenfest kali ini pencinta musik dapat menikmati karya Beethoven ini melalui permainan biola musisi asal Perancis, Raphael Oleg. Ia berhasil mempesona pendengar yang menikmati konser di gedung pertunjukan Beethoven-Haus. Gesekan biolanya yang sempurna dan syahdu diiringi oleh musisi asal Portugal, Artur Pizarro yang memainkan piano. Sangat tepat jika semua orang yang hadir begitu tergerak hatinya hingga tidak segera menyadari bahwa karya Beethoven itu sudah selesai dimainkan, sebelum akhirnya memberikan sambutan tepuk tangan yang meriah.

Frühling
Foto: AP

Kapan Beethoven menciptakan komposisi ini tidak dapat diketahui dengan pasti. Yang jelas, sebelum ia membuat karya besar Simfoni No. 3 yang juga dikenal dengan nama Eroica, yang dibuat tahun 1803/1804. Karya Beethoven ini terutama hidup dari nuansa yang menghanyutkan perasaan, tetapi di saat bersamaan tetap tidak menyingkap rahasia yang menyebabkan orang tergerak hatinya. Di sinilah letak keindahan karya Beethoven. Namun dibandingkan dengan sonata lainnya yang ditulis Beethoven untuk biola dan piano, karya ini lebih bisa dimengerti dan dirasakan, karena strukturnya lebih jelas dan mudah diikuti.

Namun demikian karya Beethoven tidak dapat dianggap ringan. Pemusik yang ingin memainkan karya Beethoven secara profesional tidak hanya harus mengandalkan teknik yang baik, melainkan juga kemampuan mengerti karya musik yang sangat kompleks, dan sangat mencerminkan karakter dan hidup penciptanya. Demikian dikatakan dirigen kenamaan Kurt Masur yang memimpin permainan sembilan simfoni karya Beethoven dalam festival tahun ini.

Tamu dari St. Petersburg

Seperti biasa, dalam Beethovenfest kali ini juga hadir sebuah orkestra dari luar negeri yang terdiri dari musisi yang masih menimba pendidikan di akademi seni musik, yang disebut Konservatorium. Kali ini yang menjadi tamu adalah Orkestra Anton Rubinstein dari St. Petersburg. Orkestra ini didirikan tahun 1862 bersamaan dengan pendirian akademi seni musik tersebut, dan diberi nama sesuai pendirinya, komponis Rusia Anton Rubinstein. Konservatorium ini adalah yang tertua di Rusia.

Beethovenfest Campuskonzert 3
Orkestra Anton Rubinstein dalam Beethovenfest 2008Foto: Barbara Frommann / Beethovenfest

Sampai sekarang orkestra ini sudah bermain di berbagai festival musik, baik di Rusia maupun di negara-negara lain, misalnya Perancis, Italia, Jerman dan lain-lain. Walaupun masih berusia muda, para musisi sudah dapat memainkan karya-karya sulit, misalnya yang diciptakan Beethoven. Pada Beethovenfest 2008, orkestra ini tampil di bawah pimpinan dirigen asal Rusia, Sergei Stadler, tepat pada hari ulang tahun orkestra itu, yaitu tanggal 20 September. Dan dalam rangka peringatan ulang tahunnya, orkestra ini memainkan karya Beethoven, Simfoni No. 6 yang juga dikenal dengan sebutan Pastorale.

Tugas dari Deutsche Welle

Deutschland Beethovenfest Kompinist Kuzma Bodrov
Kuzma BodrovFoto: DW

Pada kesempatan ini Anton Rubinstein-Orchester juga memainkan karya komponis muda Kuzma Bodrov yang ditugaskan Deutsche Welle untuk membuat komposisi baru. Komposisi karyanya diberi judul Caprice, dan ditujukan untuk orkestra dan biola solo. Seperti judulnya Caprice, yang berarti berubah-ubah dan semaunya, pemain biola solo juga harus dapat menampilkan karakter ini. Nada-nada yang dimainkan biola solo menjadi landasan bagi orkestra. Dari melodi yang dimainkan biola solo, komponis mengembangkan sejumlah variasi yang ditampilkan sebagai sejumlah blok.

Kira-kira di bagian tengah karya itu, susunan blok variasi tidak seperti sebelumnya, sehingga sepintas lalu orkestra seperti terpecah-pecah menjadi sejumlah kelompok instrumen. Biola kehilangan karakternya sebagai instrumen musik solo, kemudian hilang sepenuhnya di antara suara instrumen lainnya. Tapi di bagian akhir, kekacauan ini kembali menjadi susunan nada dan komposisi yang harmonis.

Muda dan Kreatif

Beethovenfest 2006 Bonn Beethovenhalle
Konser Beethovenfest di gedung BeethovenhalleFoto: Beethoovenfest/B. Frommann

Bagaimana bisa mendapat tugas dari Deutsche Welle? Kuzma Bodrov yang bisa bermain piano dan biola bercerita, bahwa tugas itu datangnya tiba-tiba. Bulan Maret 2008 ia mendapat telefon, dan ia mendapat pertanyaan, apakah ia bersedia menciptakan komposisi untuk biola dan orkestra dalam waktu dua bulan. Walaupun terkejut, musisi muda yang sekarang mengajar di akademi musik Moskow itu menyadari, bahwa ini merupakan kehormatan dan kesempatan baik baginya untuk memajukan karir sebagai komponis. Apalagi tugas itu datang dari salah satu festival yang paling penting di Eropa.

Dan karyanya yang dipagelarkan untuk pertama kali dalam Beethovenfest 2008 mendapat sambutan hangat dari penonton. Selain untuk Kuzma Bodrov, tepuk tangan meriah juga ditujukan bagi pemain biola solo, Nikita Borisoglebski, yang juga masih menimba pendidikan di Konservatorium Tschaikowski di kota Moskow.

Terdesak Kebudayaan Massal

BdT Ludwig van Beethoven Große Fuge bei Sotheby's
Partitur "Große Fuge" karya BeethovenFoto: AP

Berkaitan dengan situasi musik klasik di Rusia, komponis muda Kuzma Bodrov mengatakan, di Rusia seni musik dan seni lainnya yang serius terdesak oleh kebudayaan massal yang baru. “Saya merasa, kita seperti berada di ambang bencana budaya. Mungkin bukan di Rusia saja. Dalam hal itu terkait juga pertanyaan yang sangat sering timbul: siapa yang perlu itu semua?”

Kekhawatiran seperti yang dinyatakan Kuzma Bodrov memang beralasan. Sesuatu yang baru kerap dengan mudah menggeser yang lama, demikian halnya di dunia musik. Untuk itu pemahaman musik klasik harus digalakkan, agar musik tua yang kaya maknanya ini juga dapat bersaing di samping musik baru dan musik jenis lain yang berkembang saat ini.