1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Forum Ekonomi Islam Dunia Lahirkan Deklarasi Jakarta

Zaki Amrullah dan Ayu Purwaningsih4 Maret 2009

Forum Ekonomi Islam Dunia mengakhiri konferensi mereka, dengan melahirkan Deklarasi Jakarta. Dalam deklarasi tersebut diserukan upaya pengurangan hambatan perdagangan, pembangunan sumber energi alternatif.

https://p.dw.com/p/H5QM
Bank Syariah di MalaysiaFoto: AP

Tidak ketinggalan dalam Deklarasi Jakarta diserukan perlunya peraturan yang tegas dalam keuangan dunia. Konferensi ini dihadiri lebih dari 1500 delegasi dari 38 negara, dengan tema utama bahasan : krisis keuangan global dan ketahanan pangan serta mencari alternatif bahan bakar non karbon.

Deklarasi dalam Sektor Penanganan Krisis Ekonomi Global

Deklarasi Jakarta ditandangani sebagai buah pertemuan Forum Ekonomi Islam Dunia WIEF, yang diselenggarakan dari tanggal 1 hingga 4 Maret 2009. Isi deklarasi tersebut disampaikan Wakil Ketua WIEF Deklarasi Jakarta, Irman Gusman. Di bidang penanganan krisis global WIEF memutuskan untuk:

„Mendukung upaya organisasi negara-negara Islam OKI untuk mempercepat kerja sama ekonomi regional lewat implementasi 10 tahun. Mendukung Bank Pembangunan Islam untuk bisa mempromosikan sistem keuangan Islam sebagai alternatif dari sistem yang konvensional. Meminta pemerintah dan bank-bank Islam untuk memperluas kredit kecil berbasis syariah. Mendukung upaya untuk pengaturan finansial global dengan mengantisipasi risiko dan kegagalan. Serta mendukung pusat pelatihan sistem syariah dengan standar yang harmonis.“

Deklarasi di Bidang Ketahanan Pangan

Sementara di bidang ketahanan pangan WIEF akan memperbesar kolaborasi sektor publik-swasta dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Menggunakan teknologi dalam agro-industri untuk meningkatkan produksi pangan. Tidak ketinggalan menyerukan pengurangan hambatan perdagangan serta merekomendasikan keseimbangan antara produksi pangan bagi konsumsi manusia dengan penggunaan energi.

Deklarasi di Sektor Energi

Di sektor penjaminan energi WIEF mendorong kembali usaha penelitian dan pengembangan energi non karbon dan sumber-sumber energi alternatif. Tidak ketinggalan mendukung konservasi energi dan program pengurangan emisi.

Membangun Sinergi dari Poin-Poin dalam Deklarasi

Wakil presiden Jusuf Kalla yang menutup pertemuan WIEF mengatakan poin-poin dalam deklarasi itu harus dilaksanakan bersinergi satu sama lain: „Aspek dari Forum Ekonomi Islam harus menjadi apa yang dalam Islam disebut berkah kepada seluruh alam dan bagi kita dan bagaimana membawa manfaat bagi umat dalam pelaksanaannya. Serta membentuk sinergi antara dunia Islam dengan sumber daya alam, sumber energi dan pertanian, Sehingga dapat membangun sinergi pula antara sistem pasar dunia yang besar dengan sistem keuangan Islam yang besar. Serta bagaimana mengombinasikan itu semua dengan teknologi, sebagai potensi yang sesuai dengan apa yang kita deklarasikan bersama.“

Sementara itu ketua yayasan WIEF Tun Musa Hitam menggariskan :„Deklarasi ini merupakan refleksi dari gagasan-gagasan yang dibahas dalam tiga hari pertemuan WIEF, yang merupakan pemikiran dari pemerintah-pemerintah, tim pemikir atau pemerhati ekonomi dunia, juga dari semua partisipan yang ambil bagian, dari generasi muda, golongan perempuan, yang suaranya menyelimuti deklarasi ini.“

Pembentukan Islamic Expenditure Support Funds

Hal penting yang juga diputuskan dalam pertemuan negara-negara Islam yang diikuti sekitar 1500 delegasi ini ialah membentuk dana siaga yang didanai dan dipergunakan oleh negara-negara yang perekonomiannya berbasis syariah atau yang disebut dengan Islamic Expenditure Support Funds.(ap)