1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Flu Burung Jenis Baru Jangkit Cina

3 April 2013

Pemerintah Cina meningkatkan kewaspadaan setelah jenis virus flu burung H7N9 yang selama ini tidak menulari manusia, telah menyebabkan dua orang tewas dan menjangkiti empat orang lainnya.

https://p.dw.com/p/188F8
Foto: AP

Ibukota keuangan Cina, Shanghai telah mengaktifkan rencana darurat Selasa (02/04/13) dengan meningkatkan pemantauan atas sejumlah kasus terduga flu, menyusul kematian dua laki-laki akibat flu burung dari jenis yang kurang dikenal.

Empat orang lainnya dilaporkan telah terinfeksi oleh virus yang sama. Tiga perempuan dan satu orang laki-laki dilaporkan terpapar virus flu burung H7N9. Demikian pernyataan biro kesehatan di provinsi timur Cina, Jiangsu.

Empat orang itu kini berada dalam perawatan dan sejauh ini tidak ada bukti bahwa mereka tertular satu sama lain, karena tinggal di kota-kota yang berbeda di provinsi tersebut.

Flu Burung Jenis Baru

Sebelumnya, pemerintah pusat Cina hari Minggu (31/03/13) mengatakan bahwa dua laki-laki, masing-maisng berusia 87 tahun dan 27 tahun, mati di Shanghai pada Maret lalu setelah terinfeksi virus flu burung dari jenis H7N9.

Jenis virus H7N9, yang diberi nama berdasarkan kombinasi protein di permukaannya, sebelumya dianggap tidak menulari manusia, berbeda dengan virus H5N1 yang lebih ganas dan menulari unggas di sepanjang Asia pada 2003 dan telah menyebabkan kematian 360 orang di seluruh dunia.

Ini adalah kasus pertama, jenis virus itu menular kepada manusia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengungkapkan kecemasan atas munculnya jenis flu burung baru, dan mereka mengatakan bahwa adalah penting untuk menemukan bagaimana virus ini bisa menginfeksi manusia.

Keadaan Darurat

Di bawah rencana darurat yang kini diberlakukan di Shanghai, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas bagi pensiunan diminta waspada terhadap gejala demam, dan pihak pengelola diminta untuk segera melapor kepada otoritas kesehatan jika ada lebih dari lima kasus flu dalam sepekan. Sejumlah kasus pneumonia atau radang paru-paru dengan penyebab yang masih belum jelas dilaporkan meningkat dari biasanya. Setiap hari ada laporan dari pihak rumah sakit kepada biro kesehatan.

Rencana respon 3, adalah urutan kedua paling bawah dari empat tingkat, merefleksikan meningkatnya kecemasan setelah virus flu burung H7N9 menyebabkan kematian dua laki-laki di Shanghai dan membuat seorang perempuan di sebelah barat di kota Chuzou mengalami sakit serius.

“Biro kesehatan akan mengambil berbagai langkah yang efektif dan kuat untuk mencegah dan mengontrol penyakit itu, untuk memastikan bahwa epidemi flu itu dikawal dengan efektif dan untuk menjaga kesehatan warga kota,” kata Xu Jianguang, kepala Biro Kesehatan Shanghai.

Sejak kasus baru itu dilaporkan pada hari Minggu lalu (31/03/13), Badan Kesehatan Cina telah menyatakan bahwa para ahli sedang menyelidiki bagaimana ketiga orang itu bisa terinfeksi oleh virus.

Lebih Transparan

Otoritas kesehatan di Beijing juga dilaporkan telah meningkatkan kesiagaan di ibukota, dan memerintahkan rumah sakit untuk mengawasi berbagai kasus flu burung dan radang paru-paru yang tidak jelas penyebabnya, demikian dilaporkan Kantor Berita Xinhua.

Pengumuman yang tidak diberikan dengan detail itu, menunjukkan bahwa pemerintah Cina kini sedikit lebih transparan dalam menangani krisis kesehatan dibanding sepuluh tahun lalu saat wabah SARS menyebar.

Saat itu, pemerintah Cina bungkam, meski telah beberapa pekan isu menyebar diantara masyarakat mengenai sebuah penyakit yang tidak teridentifikasi di selatan Guangdong. Sikap diam itu telah menyebabkan meluasnya virus ke berbagai wilayah Cina dan duapuluhan Negara lainnya di dunia.

ab/vlz (ap/dpa/afp)