1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

FIFA Pertimbangkan Lagi Teknologi Video

29 Juni 2010

Sebagai reaksi atas kesalahan keputusan hakim garis dalam pertandingan Piala Dunia 2010, Perhimpunan Sepak Bola Dunia FIFA mempertimbangkan kembali sikapnya terhadap penggunaan bukti rekaman video.

https://p.dw.com/p/O5vS
Berdasarkan tayangn ulang video, pemain Argentina Tevez sudah berdiri offside sebelum menerima umpan bolaFoto: AP

Presiden FIFA Sepp Blatter meminta maaf kepada Inggris dan Meksiko atas kesalahan hakim garis yang turut andil atas tersisihnya kedua tim negara ini dari Piala Dunia. Ia juga mengatakan FIFA akan membuka kembali perdebatan tentang penggunaan teknologi video.

Berbeda dengan perhimpunan olahraga lainnya, Perhimpunan Sepak Bola Dunia FIFA menolak secara konsekuen penggunaan alat bantu teknik. Untuk itu dalam sepak bola dunia, Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional IFAB merupakan instansi pengatur tertinggi.

Dalam sidang ke-124 di Zurich, Swiss, bulan Maret lalu, wakil-wakil perhimpunan sepak bola Inggris, Skotlandia dan Irlandia Utara sertai empat wakil FIFA, untuk terakhir kalinya menolak dilakukannya penggunaan alat bantu teknik. "Kami semua berpendapat bahwa teknologi harus dijauhkan dari permainan, karena pertandingan terutama menyangkut faktor manusia, dan kesalahan sudah termasuk dalam hal itu.“ Demikian ditekankan Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke tanggal 6 Maret 2010.

Di cabang olahraga lainnya, sarana bantuan teknis, seperti Hawk-eye atau sistem bantuan komputer untuk mengamati jalannya bola, saat ini sudah digunakan secara umum. Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan, "Dan saya pikir ini terlalu kompleks, di satu sisi faktor komersial dan di sisi lain faktor teknis. Produsen Hawk-eye, Mr Hawkins hadir kala itu. Mereka harus mengakui bahwa meskipun ada tujuh kamera, jika bola itu dikerubuti tujuh pemain, kamera tidak dapat melihat bola tersebut, maka Anda tidak dapat mengatakan bola itu masuk atau keluar."

Sementara Paul Hawkins, penemu sistem sarana elektronik untuk bukti video dalam berbagai cabang olahraga mengatakan, "Faktanya adalah, kami telah melakukan uji coba dalam pertandingan Liga Utama dan tentu saja pada para mereka yang terlibat di komite teknik. Dan mereka secara mendasar telah menguji coba masalah kunci untuk sistem kamera, dimana banyak pemain mengerumuni bola tersebut. Dan kami menunjukkan dalam 100 persen kasus-kasus hal itu berfungsi, kami menunjukkan bagaimana sistem itu berfungsi. Semua yang perlu saya lakukan adalah membuktikan, bahwa sistem itu benar-benar 100 persen akurat!"

Namun hari Selasa (29/06), Blatter mengatakan, mustahil bagi FIFA untuk tidak mengkaji lagi teknologi garis gol dengan panel pembuat peraturan, melihat pengalaman buruk atas keputusan yang salah tidak mengakui gol Inggris dalam pertandinan melawan Jerman, serta gol offside yang dijaringkan Argentina ke gawang Meksiko.

Blatter mengatakan Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional IFAB akan membahas perubahan mengenai panel peraturan dalam pertemuan Juli mendatang di Cardiff, Wales.

Dyan Kostermans/AP/Reuters/DW

Editor: Asril Ridwan