1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Facebook Ingin Pertahankan Imej "Muda" dan "Keren"

Silke Wünsch3 Februari 2014

Pada ulang tahun ke-10, jejaring sosial terbesar dunia Facebook menghadapi tantangan untuk mempertahankan para pengguna yang berusia muda. Semakin banyak jejaring baru yang bersaing memperebutkan gelar paling trendi".

https://p.dw.com/p/1B1qz
Foto: picture-alliance/dpa

Facebook pertama diluncurkan di sebuah kampus universitas 10 tahun yang lalu. Kini pengguna aktifnya mencapai 1,23 milyar orang di seluruh dunia. Facebook berhasil memicu tren jejaring sosial. Namun, ini juga berarti bertambahnya pesaing.

Pergantian demografi

Pinterest, Twitter dan Snapchat memicu suara kekhawatiran bahwa Facebook akan kehilangan pelanggannya yang berusia remaja dan mungkin akan tenggelam di dunia jejaring sosial mengikuti jejak pendahulunya MySpace.

Demografi pengguna Facebook sepertinya mulai berganti. Kini orang dewasa, bahkan yang sudah berusia lanjut, menggunakan jejaring ini untuk menemukan kembali teman lama atau agar tetap bisa berhubungan dengan keluarga dan kolega.

Remaja konsumen penting

Analis independen Silicon Valley Rob Enderle memaparkan hasil beberapa penelitian dari beberapa bulan terakhir yang mengindikasi besarnya jumlah anak muda yang meninggalkan Facebook. "Remaja adalah bibit penting yang memastikan layanan Anda terus tumbuh. Remaja pemula tren di sekolah seharusnya tetap menggunakan Facebook."

Para petinggi Facebook sendiri tidak menampik adanya permasalahan tersebut. "Kami tengah menggodok produk hebat yang akan menarik perhatian semua pengguna kami, termasuk kalangan remaja", ujar pimpinan bagian keuangan Facebook David Ebersman.

Facebook bukan MySpace

Namun, menurut perusahaan analisa jejaring sosial Socialbackers, kekhawatiran tersebut tidak beralasan. Menurut Socialbackers, interaksi di Facebook oleh pengguna berusia 13 hingga 24 tahun meningkat hingga 29 persen tahun lalu.

Analis Forrester Research Nate Elliot menambahkan, tidak seperti MySpace, Facebook terus berinovasi dan meniru fitur unggulan para pesaing. Seperti misalnya menerapkan gaya status real-time Twitter dan mengenalkan app baru untuk menjadi semacam koran jejaring sosial.

Para remaja mungkin mengubah cara mereka menggunakan Facebook, tapi mereka tidak meninggalkannya. "Kita tidak berhenti menggunakan satu jejaring, hanya karena kita mulai menggunakan jejaring lain yang baru," tandas Elliott.