1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Eskalasi di Ukraina Timur

2 Mei 2014

Militer Ukraina melancarkan operasi militer terhadap gerakan separatis pro Rusia. Dua helikopter militer tertembak jatuh, tiga orang tewas. Rusia menyuarakan protes keras.

https://p.dw.com/p/1BsFo
Foto: Reuters

Kubu separatis diberitakan menembak dua helikopter militer Ukraina yang melancarkan operasi militer dekat kota Slovyansk hari Jumat (02/05). Pemerintah Ukraina membenarkan penembakan itu dan menerangkan, dua awak pesawatmya tewas.

Satu orang dari kubu separatis juga diberitakan tewas dan masih banyak korban luka-luka. Jurubicara Presiden Rusia Vadimir Putin, Dmitry Peskov, menyebut serangan militer Ukraina itu sebagai "operasi penghukuman".

"Presiden Putin sebelumnya sudah menyebut operasi itu sebagai aksi kriminal", kata Peskov sambil menambahkan, tindakan itu "menghapuskan harapan untuk solusi diplomasi".

Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan, separatis menembak jatuh dua helikopter jenis Mi-24 dengan peluru kendali darat-udara. Menurut dinas rahasia Ukraina SBU, seorang pilot luka-luka dan ditahan para pemberontak.

Masih belum jelas bagaimana situasi di lapangan. Seorang aktivis pro Rusia mengatakan kepada kantor berita Jerman dpa, beberapa kawannya terbunuh ketika blokade jalanan mereka diserang.

Jurubicara separatis, Stella Khorosheva membenarkan, seroang aktivis pro Rusia tewas dalam serangan militer Ukraina.

Di jalan menuju Slovyansk dari arah Kramatorsk, truk diparkir di tepi jalan untuk memblokir jalanan. Gumpalan asap hitam terlihat di pinggir kota. Sirene darurat telah terdengar saat fajar tiba. Kedua pihak mengklaim ini menjadi serangan besar pertama melawan pemberontakan.

Moskow mengecam

Pada hari Kamis (01/05), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Ukraina harus menarik militernya dari wilayah timur dan selatan. Beberapa jam kemudian, pemerintah Ukraina memerintahkan agar petunjuk pelaksanaan militer diperbarui, dengan alasan adanya "ancaman okupasi integritas teritorial“ dan campur tangan Rusia dalam urusan internal Ukraina.

Moskow telah secara konsisten mengecam operasi pasukan keamanan Ukraina dan memperingatkan mereka tidak boleh melakukan kekerasan terhadap warga sipil.


Dalam percakapan telepon dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Putin mengatakan penghapusan unit militer adalah "hal utama", tetapi tak jelas apakah itu dapat ditafsirkan sebagai permintaan langsung.

Semua mata sekarang tertuju pada pertemuan antara residen AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel Merkel di Washington untuk melihat apa langkah selanjutnya yang akan diambil negara-negara barat.

Bicarakan utang gas

Pada hari Jumat (02/05) ini, Rusia, Ukraina dan Uni Eropa akan mengadakan pembicaraan lebih jauh seputar utang miliaran dolar Ukraina pada perusahaan gas Rusia yang dikelola Gazprom.

Putin telah memperingatkan jika Ukraina tidak membayar tagihan, yang diperkirakan mencapai 3.5 miliar Euro itu, bisa menyebabkan Rusia mematikan keran, yang tentunya juga akan mempengaruhi beberapa negara Eropa. Pemerintahan di Kiev diharapkan untuk menggunakan sebagian dari pinjaman dari Dana Moneter Internasional untuk melunasi tagihan.

ap/hp(dpa/rtr/afp)