1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Eropa Luncurkan Gaia

Ayu Purwaningsih19 Desember 2013

Badan Ruang Angkasa Eropa ESA meluncurkan satelit Gaia. Satelit ini diluncurkan dengan tujuan untuk memetakan lebih dari satu miliar bintang di ruang angkasa.

https://p.dw.com/p/1AcUA
Foto: ESA

Hari Kamis (19/12/13), Badan Ruang Angkasa Eropa ESA meluncurkan teleskop canggih yang dirancang untuk mendeteksi lebih dari satu miliar bintang dan membuat peta paling rinci dari Bima Sakti.

Teleskop Gaia berhasil dibawa oleh roket Soyuz-Fregat, dari pangkalan ESA di Kourou, Guyana Perancis. Demikian dilaporkan lembaga tersebut lewat webcast.

"Semua berjalan lancar," demikian komentar yang dikeluarkan ESA. Satelit itu mulai bertugas 42 menit setelah diluncurkan.

Dengan peralatan yang amat peka dan stabil, Gaia akan mampu mengamati secara tepat obyek-obyek di ruang angkasa.

Gaia Raumsonde Satellit
Satelit GaiaFoto: picture-alliance/dpa

Sensus astronomi

Satelit berharga sekitar 740 juta Euro atau sembilan triliun Rupiah ini merupakan teleskop ruang angkasa yang paling canggih yang pernah dibangun oleh Eropa. Satelit ini dibuat untuk tujuan 'sensus astronomi' lebih dari satu miliar bintang, atau sekitar satu persen dari semua bintang yang ada di Bima Sakti.

Dengan teleskop ini, posisi, warna dan terang dari total satu miliar bintang dapat dilacak. Gaia memiliki sensor gambar yang terdiri dari 106 detektor individual. Bersama-sama, dengan kamera ini akan dapat menghasilkan gambar hampir satu miliar pixel. Itu adalah puluhan kali lebih banyak dari yang bisa ditunjukkan kamera SLR profesional.

Dengan mengulangi pengamatan sebanyak 70 kali pada sepanjang misinya, Gaia dapat membantu para astronom menghitung jarak, kecepatan, arah dan gerakan bintang. Dan yang paling spektakuler satelit ini dapat membuat peta galaksi dalam tiga dimensi.

GAIA-Raumsonde
Satelit canggih EropaFoto: ESA-CNES-Arianespace / Optique Vidéo du CSG - L. Barthet Barateig

Mengamati kemungkinan lain

Satelit ini diharapkan dapat membantu pencarian planet-planet di luar tata surya. Para astronom berasumsi sebanyak 50.000 planet ekstrasolar bisa dipantau selama masa kerja satelit itu, yakni lima tahun.

Gaia juga akan mengamati sabuk asteroid di antara Mars dan Jupiter, untuk membantu pencarian asteroid yang mungkin suatu hari nanti mengancam bumi. Sekitar 250.000 asteroid dan komet yang tidak diketahui dari tata surya juga dapat diamati.

Selain itu, Gaia juga berguna untuk membantu berjaga-jaga jika terjadi ledakan bintang alias supernova, yang sangat jarang bisa diamati secara real-time.

Satellit GAIA
Satelit modern dengan peralatan super canggihFoto: Weltraumagentur ESA

200.000 DVD untuk menyimpan

Menurut media Jerman, der Spiegel, untuk pengolahan data dari Gaia, dikucurkan sekitar 200 juta Euro. Enam pusat data akan mengurusi membanjirnya data yang dikirim satelit. Diperkirakan untuk menyimpan data-data itu diperlukan setara sekitar 200.000 keping DVD.

"Gaia adalah mesin penemuan terbesar di bidang astronomi," kata Alvaro Giménez Cañete, yang merupakan Direktur Eksplorasi Sains dan Robotik ESA. Ditambahkannya, ini akan membuat Eropa menjadi 'pelopor dalam presisi astronomi.'

Mikroskop galaksi

Lebih dari 430 ilmuwan yang tergabung dalam Konsorsium Pengolahan Data dan Analisis Konsorsium Gaia akan bekerja sampai sepuluh tahun untuk mengevaluasi informasi. Hasil pengamatan pertama mungkin akan mulai tersedia dalam tiga sampai empat tahun mendatang. Sedangkan evaluasi akhir diperkirakan akan dapat dilihat pada awal tahun 2022.

Hampir 20 tahun waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan misi Gaia. Terakhir, misi ini kembali ditunda karena pada detik-detik terakhir harus mengalami penggantian teknologi telekomunikasi.

ap/cp(afp/rtr/derSpigel)