1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Elit Militer Dukung Pencalonan Jendral Sisi

28 Januari 2014

Badan elit militer Mesir mengumumkan dukungan bagi komandan mereka Abdel Fattah al-Sisi untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Para jendral meyakini Sisi akan menang dalam pemilihan.

https://p.dw.com/p/1AyFC
Foto: Reuters

Sisi yang secara luas dikenal karena menggulingkan presiden Islamis Mohamed Mursi, diperkirakan bakal mundur dari jabatannya sebagai panglima militer dan menjadi seorang kandidat terdepan dalam pemilu yang dijadwalkan bakal digelar pada pertengahan April.

Pengumuman militer ini muncul setelah akhir pekan berdarah, di mana puluhan orang tewas di jalanan akibat bentrokan antara pendukung Mursi dan polisi serta serangan kelompok militan.

Dan ini terjadi tujuh bulan setelah angkatan bersenjata menjatuhkan Mursi pada 3 Juli tahun lalu, menyusul aksi besar-besaran menuntut pengunduran diri presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis tersebut dan dikenal sebagai tokoh gerakan Ikhwanul Muslimin.

Tradisi presiden militer

Kemenangan bagi Sisi, 59 tahun, yang harus menanggalkan seragam militernya untuk maju dalam pencalonan, akan melanjutkan tradisi presiden Mesir yang berasal dari angkatan bersenjata.

Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata mengatakan ”kepercayaan rakyat kepada Sisi adalah panggilan yang harus diperhatikan sebagai pilihan bebas dari rakyat”.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa Sisi berterimakasih kepada para pimpinan militer yang memperbolehkan dirinya menggunakan ”hak untuk merespon panggilan tugas”.

Bagi para pendukungnya, Sisi adalah pilihan terbaik untuk mengakhiri tiga tahun ketidakstabilan politik setelah kerusuhan 2011 yang mengakhiri era kepresidenan Husni Mubarak, yang juga adalah bekas perwira militer.

“Dua tahun lalu, saya adalah orang pertama yang menginginkan turunnya kekuasaan militer. Saya bahkan menjadikan itu nada dering telepon genggam saya,” kata Ibrahim Mohamed, seorang guru sejarah.

“Tapi kini, setelah kami melihat Mursi dan Ikhwanul Muslimin, negara ini membutuhkan figur militer,” kata dia.

Semakin memburuk

Sabtu lalu, ribuan orang tumpah di lapangan Tahrir Kairo untuk mendukung pencalonan Sisi, setelah sebelumnya panglima militer ini mengatakan bahwa ia menginginkan ”permintaan dari publik” untuk mencalonkan diri dalam pemilu.

Di tempat lain pada hari itu, 49 orang tewas ketika polisi menggerebek para pengunjuk rasa pendukung Mursi serta para aktivis anti militer.

Kekerasan itu menunjukkan pahitnya perpecahan di negeri itu. Lebih dari 1.000 orang, sebagian besar adalah para aktivis Ikhwanul Muslimin, tewas terbunuh dalam bentrokan di jalanan, ribuan lainnya dipenjara, sejak Mursi jatuh dari kekuasaannya.

Sementara itu kelompok pemberontak militan di Sinai kelihatannya semakin tak terkendali, ketika para jihadis menembak jatuh sebuah helikopter militer di semenanjung itu serta meledakkan bom-bom di ibukota Kairo, pada akhir pekan lalu.

Sumber di kalangan elit militer Mesir mengatakan Sisi akan mundur dari jabatan panglima dalam waktu dekat dan mengumumkan pencalonan dirinya dalam pemilihan presiden.

Sisi ”ingin mempersatukan rakyat, memulihkan keamanan dan posisi Mesir di dunia,” kata jendral yang tidak bersedia disebutkan namanya.

ab/hp (afp,ap,rtr)