1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Kecam Video Anti-Islam

Nina Werkhäuser26 September 2012

Pidato Presiden AS Obama dalam perdebatan umum PBB di New York menjadi salah satu highlight. Selain mengecam video yang melecehkan Nabi Muhammad, Obama juga mengutuk kekerasan di negara-negara Islam.

https://p.dw.com/p/16Ee8
U.S. President Barack Obama addresses the 67th United Nations General Assembly at the U.N. headquarters in New York September 25, 2012. REUTERS/Mike Segar (UNITED STATES - Tags: POLITICS)
UN Vollversammlung ObamaFoto: Reuters

“Video Nabi Muhammad bukan saja merupakan penghinaan kepada umat Muslim tapi juga kepada Amerika Serikat,” dikatakan Barack Obama dalam debat umum PBB di New York. Amerika adalah rumah bagi orang-orang dengan agama dan latar belakang berbeda. Secara bersamaan, Obama juga menentang pelarangan “video tanpa selera dan menjijikan“, alasannaya kebebasan berbicara dan berekspresi merupakan nilai fundamental.

Gedung Majelis Umum PBB terisi penuh, ketika Obama menyampaikan pidato, sesaat setelah Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon membuka debat umum. Dalam pidatonya, Obama menyampaikan tekadnya untuk mempertahankan nilai-nilai Amerika, “Kepada saya, presiden AS, setiap harinya diinformasikan hal-hal yang mengerikan. Saya tidak saja menerimanya, tapi juga mempertanggungjawabkan kebebasan berbicara;“ perkataan Obama yang disambut tepuk tangan para delegasi dari 193 negara anggota PBB. “Senjata terbaik untuk melawan hasutan bukanlah represi, tetapi melakukan dialog lebih lebih banyak.“

Penghormatan bagi Diplomat AS yang Terbunuh

Presiden AS Barack Obama mengutuk pembunuhan duta besar AS Chris Stevens, dan tiga diplomat AS lainnya di Libya. Keempat diplomat AS tewas saat protes menentang video Muhammad. “Serangan terhadap diplomat kami di Benghazi merupakan serangan terhadap Amerika.” Aksi kekerasan dan pembunuhan tidak bisa ditolerir, dikatakan Obama.

Setiap pembicara memiliki 15 menit untuk menyampaikan pidato pada debat umum PBB. Dan Obama sendiri membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk menyampaikan kesuksesan kebijakan luar negerinya: dalam masa jabatannya yang hambir empat tahun, pasukan Amerika ditarik dari Irak, misi di Afghanistan akan berakhir akhir tahun 2012. Osama bin Laden tewas dan jaringan teror al Qaida melemah. Sementara, perang di Suriah, hanya sedikit disinggung oleh Obama, “Masa depan Suriah tidak di tangan diktator, yang membunuh rakyatnya sendiri.“

Sementara itu, mengenai konflik di Suriah, dalam debat umum PBB, Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengimbau dukungan lebih kepada utusan khusus PBB Lakhdar Brahimi. “Jika ia diharapkan berhasil, maka ia harus mendapat dukungan yang jelas dari masyarakat internasional dan terutama dari Dewan Keamanan PBB.“

Peringatan pada Iran

Presiden barack Obama melayangkan kata-kata yang tegas ke arah pemerintah Teheran: Negara Iran bersenjata nuklir tidak dapat diterima, karena merupakan ancaman terhadap keberadaan Israel. Amerika berkeinginan untuk menyelesaikan masalah konflik atom Iran lewat jalur diplomasi. “Kita percaya bahwa masih terdapat waktu. Namun waktu tersebut tidaklah tidak terbatas.” Presiden Iran Mahmud Ahmadinedjad, yang juga hadir di New York, kembali melontarkan ancaman kepada Israel.

Tampak jelas bahwa pidato Obama dalam debat umum PBB tidak hanya ditujukan pada masyarakat internasional, namun juga pada rakyat Amerika sendiri. Pada tanggal 6 November mendatang, Obama berambisi untuk terpilih kembali sebagai presiden AS. Penantangnya dari Partai Republik, Mitt Romey, menilai bahwa kepentingan kebijakan luar negeri Amerika tidak diwakili dengan semestinya.