1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Blatter Gencarkan Pembelaan Diri

17 Juli 2012

Presiden FIFA Joseph Blatter terus berusaha menekan dampak buruk yang tercipta akibat skandal korupsi dan pernyataannya terkait Piala Dunia 2006 di Jerman.

https://p.dw.com/p/15YnR
Foto: Getty Images

Tokoh puncak perhimpunan sepakbola sedunia yang kontroversial itu, memanfaatkan "koran kuning" Bild edisi Selasa (17/07) untuk memajang surat terbukanya untuk masyarakat sepakbola Jerman. Blatter dalam surat terbuka itu merelatifkan kembali pernyataannya berkaitan penunjukan Jerman sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006.

Disebutkannya : "Orang dapat selalu menemukan alasan untuk meragukan keabsahan sebuah keputusan". Dalam wawancara sebelumnya dengan minggguan Swiss "SonntagsBlick", menjawab pertanyaan mengapa dalam penunjukan tuan rumah Piala Dunia 2018 kepada Rusia dan 2022 kepada Qatar selalu terdapat tuduhan korupsi, Blatter menjawab dengan menunjuk desas desus serupa yang juga muncul pada penetapan Jerman sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006. "Selalu terdapat alasan, untuk merajut teori persekongkolan", katanya.

Dengan pernyataannya terkait Piala Dunia 2006 di Jerman, Blatter memicu sebuah perdebatan panas. Para pengamat memperkirakan, hal itu merupakan manuver presiden FIFA untuk mengelak dari tudingan skandal korupsi dalam perhimpunan sepak bola dunia itu, yang kini makin gencar.

Pembayaran suap legal

Brasilien Ehemalige FIFA Präsident Joao Havelange
Mantan Presiden FIFA Joao Havelange dituduh terima suap jutaan Dollar.Foto: dapd

Dokumen pengadilan Swiss yang dipublikasikan pekan lalu mengkonfirmasikan, pimpinan FIFA sebelumnya, Joao Havelange menerima bayaran jutaan US Dollar dari perusahaan pemasaran ISL yang kini bangkrut.

Blatter yang di saat kasus itu terjadi menjabat sebagai sekretaris jenderal FIFA, berusaha mengecilkan skandal itu. Dia menyatakan, pembayaran semacam itu, di zaman lalu tidak melanggar hukum. Perhimpunan Sepakbola Jerman (DFB)mengambil jarak terkait pernyataan presiden FIFA itu.

Juga di Jerman sementara ini muncul debat panas, menyangkut pemberian tanda jasa federal Jerman terhadap Blatter yang diberikan tahun 2006, terkait jasanya mendorong Jerman jadi tuan rumah Piala Dunia. "Jika Blatter tetap tidak memberikan pernyataan tegas berkaitan skandal uang suap, seharusnya tanda jasa federal Jerman itu dicabut lagi", demikian tuntutan para tokoh politik oposisi dalam harian "die Welt".

AS/DK(afp, dapd, dpa)