1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Stasiun TV Cina Hapus Acara "Merah"

26 Maret 2012

Drama politik di Cina mempengaruhi program stasiun televisi. Tayangan politik dihapus setelah si penggagas dipecat dari partai.

https://p.dw.com/p/14SLS
Bo Xilai keluar ruangan saat rapat partai di beijingFoto: dapd

Sebuah stasiun televisi di Cina akan memangkas siaran-siaran yang menonjolkan para teladan komunis, hanya setahun setelah memperkenalkan tayangan "merah" yang digerakkan Bo Xilai, pemimpin setempat yang baru dipecat.

Media pemerintah Global Times mengatakan, pemancar televisi satelit di Chongqing yang didukung pemerintah, akan kembali mengudarakan tayangan utamanya yang berkisar pada komedi situasi, mulai 2 April mendatang.

Langkah ini diambil hanya beberapa pekan setelah Bo diberhentikan sebagai ketua partai di Chongqing, kota metropolis yang berkembang cepat di barat daya Cina. Bo terkenal karena kampanye "kebangkitan merah" yang merakyat, termasuk acara-acara yang memajukan lagu-lagu era komunis dan kisah-kisah revolusioner klasik.

Wirtschaftsminister China Bo Xilai
Bo XilaiFoto: AP

Gara-gara Bo

Menurut sebuah laporan pada situs internet cqnews.net, Televisi Satelit Chongqing juga mulai menyiarkan serangkaian acara hiburan baru dan melanjutkan tayangan iklan komersial. Para staf stasiun itu tidak dapat mengkonfirmasikan perubahan program televisi tersebut saat dihubungi AFP.

Bo Xilai sempat menjadi bintang yang melejit. Kejatuhannya awal bulan ini merupakan drama politik terbesar dan paling mendapat sorotan di Cina dalam beberapa tahun terakhir. Pemecatan Bo meruntuhkan ambisinya untuk bergabung dengan dewan pengambil keputusan paling berkuasa di Cina akhir tahun ini.

Bo diberhentikan dari jabatan ketua partai komunis di Chongqing setelah mantan tangan kanannya dan kepala polisi Wang Lijun dilaporkan mencoba menyeberang ke Amerika Serikat dalam peristiwa dramatis yang tetap terselubung misteri.

Ganti program = rugi

Bo adalah putra tokoh revolusioner komunis yang banyak dipuja, Bo Yibo. Menurut para pengamat, Bo menjalankan kampanye "kebangkitan merah" di Chongqing guna menaikkan popularitasnya di dalam partai.

Tayangannya antara lain mengirim pejabat pemerintah untuk bekerja di desa dan mendorong kaum pekerja untuk menyanyikan lagu-lagu revolusi. Acara-acara ini diamati dengan rasa khawatir oleh unsur yang lebih liberal dalam partai komunis Cina.

Setelah mengumumkan perubahan program acaranya, Televisi Satelit Chongqing dilaporkan kehilangan pemasukan sebesar 300 juta Yuan.

Renata Permadi/ afp,dpa

Editor: Carissa Paramita