1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemerintah Pakistan di Bawah Tekanan

13 Februari 2012

Pemerintah Pakistan berada di bawah tekanan semua pihak. Gugatan terhadap Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani dapat menyebabkannya kehilangan jabatan.

https://p.dw.com/p/142Xk
Yousuf Raza GilaniFoto: AP

Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani didakwa menentang perintah pengadilan dan mengagalkan pembukaan kasus dugaan korupsi menyangkut Presiden Asif Ali Zardani. Problem lainnya yang dihadapi pemerintahan adalah perekonomian memburuk, sementara gerakan militan makin gencar.

Para demonstran Islamis tak kenal kata ragu, bila menyangkut masalah terbesar Pakistan: Amerika Serikat. "Dewan Pembela Pakistan“, yang merupakan asosiasi dari 40 partai agama, bertemu secara teratur dalam menggalang aksi unjuk rasa besar-besaran baru-baru ini. Dua tekanan utama mereka, keterlibatan AS dan India di Pakistan, "AS masih menguasai Afghanistan, dan dari sana membantu India. Dengan bantuan Allah, maka para pejuang Taliban di Afghanistan dan muslim di Pakistan bekerjasama untuk memerangi konspirasi dengan sekuat tenaga?“

Pakistan Ministerpräsident Yusuf Raza Gilani
PM Raza GilaniFoto: picture-alliance/dpa

Itulah yang diharapkan secara terbuka oleh Hafiz Saeed, kepala Jamaat-ud-Dawa, sebuah kelompok yang dekat dengan organisasi teror Lashkar-e-Toiba.

Sejak setahun belakangan ini, suara gerakan garis keras semakin nyaring. Di pihak lain, kelompok liberal makin tak bergigi. Ini tidak berarti bahwa kelompok garis keras segera dapat duduk di pemerintahan.Tapi tekanan dari jalanan, tetaplah tekanan bagi pemerintah, yang dipandang sebelah mata oleh warga karena reputasi politiknya yang buruk,"Tak ada lagi yang dapat diharapkan dari pemerintah. Dan kita dapat membayangkan, potensi gerakan radikal, jika partai-partai demokratis tidak lagi bisa diharapkan.“

Demikian tutur Britta Petersen, pimpinan yayasan Heinrich-Böll-Stiftung di Lahore. Lonjakan harga dan kelangkaan listrik menjadi fenomena yang dihadapi warga. Belum lagi masalah pasokan gas, yang dibutuhkan di musim dingin.

Krisis energi menimbulkan rasa frustasi di tengah masyarakat. Namun pemerintah sedemikian sibuk mempertahankan keberlangsungan hidup mereka sendiri, sehingga tak punya waktu lagi untuk politik riil, ungkap pakar politik Hasan Rizvi, "Mereka menerima tekanan dari rakyat, dari hakim-hakim, dari pihak oposisi. Mereka hanya berjuang sepanjang waktu untuk bertahan. Sehingga mengakibatkan buruknya perencanaan ekonomi. Belum lagi korupsi yang menjadi tema utama.“

Demikian pandangan politik seorang demokrat. Baginya, memalukan, bahwa pemerintahan yang terpilih tak mampu meyakinkan hati rakyat. Karena hanya sebuah pemerintahan sipil yang dapat menentang kekuatan militer.

PM Gilani, dituduh gagal membuka kasus dugaan korupsi menyangkut Presiden Asif Ali Zardari. Ia menolak perintah pengadilan untuk membantu pihak berwenang dalam membuka rekening Presiden di Swiss. Zardari dituduh menerima uang suap dan menyembunyikannya di bank di Swiss.

Kai Küstner/Purwaningsih

Editor: Pasuhuk