1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

060511 Pakistan Antiterrorkampf

6 Mei 2011

Tewasnya Osama bin Laden bukan memperbaiki hubungan dengan Pakistan, mitra Barat dalam perang anti teror. Bahkan sebaliknya semakin membebani perang anti teror.

https://p.dw.com/p/11AdB
Gambar siimbol Pakistan dan terorisme

Penduduk kota Abbottabad di Pakistan masih belum percaya, bahwa Osama bin Laden, teroris paling dicari di seluruh dunia, adalah tetangga mereka. Tidak sedikit negara yang menuduh Amerika Serikat melancarkan komplotan jahat. Atau paling tidak melakukan taktik dan upaya mengelabui publik. Tapi masyarakat dunia juga tidak percaya, bahwa dinas rahasia Pakistan tidak mengetahui, bahwa Osama bin Laden bertahun-tahun lamanya bersembunyi di sebuah bangunan mewah, bukannya di sebuah gua.

Penasehat keamanan pemerintah Afghanistan, Rangin Dadfar Spanta, mengungkapkan, "Lokasi dan bangunan itu amat terkenal. Kami tahu, tanpa izin dan dukungan pejabat tinggi Pakistan, tidak mungkin ia menemukan vila tersebut dan hidup mewah di sana selama bertahun-tahun. Saya berharap, ini merupakan pelajaran bagi semua elemen, yang tetap memanfaatkan terorisme sebagai instrumen politik luar negerinya.“

Lebih jauh Spanta mengatakan, pemerintah Afghanistan selalu mengatakan, Pakistan melindungi terorisme. Ini merupakan kesempatan bagus bagi negara tetangga, Afghanistan dan India, untuk menyoroti Pakistan. Negara yang sudah dalam keadaan darurat itu, akibat bencana banjir monsun, naiknya harga bahan pangan dan serangan teror secara permanen, kini juga dalam kondisi terdesak untuk memberikan penjelasan.

Direktur dinas rahasia AS, Leon Panetta dalam artikel di majalah berita AS TIME menyatakan, pihaknya secara sadar tidak memberikan informasi kepada pemerintah Pakistan, agar tidak membahayakan misi tersebut.

Menanggapi pernyataan ini, Talat Masood, pensiunan jenderal Pakistan yang kini menjadi pakar keamanan, memperingatkan, “Apakah itu disengaja atau ketidakpedulian dari dinas rahasia, bahwa mereka tidak mengetahui, dimana bin Laden berada. Kedua hal itu tidak dapat dimaafkan. Kini muncul praduga buruk terhadap Pakistan di seluruh dunia. Dan tekanan dari semua pihak sangat kontra produktif, karena menyudutkan Pakistan, dan menciptakan masalah serius, untuk menjadi mitra dengan negara lainnya di dunia.“

Tekanan sebetulnya sudah muncul sejak lama. Hanya saja kini semakin meningkat. Sejak bertahun-tahun terdapat pertanyaan, apakah aparat keamanan Pakistan tidak becus untuk menanggulangi terorisme atau tidak mau? Tidak perlu diragukan, bahwa tentara Pakistan memerangi dengan sengit Taliban di Pakistan. Tapi tuduhan juga tetap dilontarkan, bahwa militer Pakistan tidak bersedia memerangi Taliban di Afghanistan, yang bertanggung jawab atas serangan pembunuhan terhadap pasukan Barat di negara tetangga Afghanistan.

Pakar keamanan Mohammed Amir Rana dalam wawancara dengan studio telvisi Jerman ARD di Asia Selatan mengungkapkan, di Pakistan kelompok militan mendapatkan persyaratan optimal untuk menyembunyikan diri. Di negara itu terdapat banyak lokasi yang tidak patuh pada pemerintah, terutama di kawasan suku-suku dan di selatan negara bagian Punjab. "Juga kelompok militan mendapat dukungan dari kota-kota besar", tambah Rana.

Selain itu, rakyat Pakistan boleh disebutkan memandang dengan kritis mitra terbesarnya, yakni AMerika Serikat. Tapi, AS dan Eropa tetap memerlukan Pakistan untuk dapat sukses dalam perang melawan teror dan dalam perang di Afghanistan.

Kai Küstner/Agus Setiawan
Editor: Andriani Nangoy