1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bambu, Si Serba Guna

8 Februari 2011

Bambu, jenis tanaman ini mudah ditemukan, tapi tak dimanfaatkan secara optimal. Sejak beberapa tahun belakangan, pamor bambu mulai terangkat. Sejuta manfaat bambu mulai terkuak.

https://p.dw.com/p/10Crw
Salah satu jenis bambuFoto: CC/Steve Webel

Suatu hari di Pusat Pelestarian Bambu di Cibinong, Jawa Barat terdapat 12 bambu yang siap ditanam. Bambu-bambu itu berasal dari lima spesies yang sudah mulai langka. Satu diantaranya adalah bambu Bitung, kata Jatnika, pengelola Yayasan Bambu Indonesia: "Betung Wulung. itu hampir langka pak. Hampir punah. Itu akan cocok untuk mebel, furniture, itu cocok. Warnanya hitam, jenisnya besar. Untuk tiangpun bisa. Tapi belum ada yang melestarikan, memanfaatkan. Saya sedang mencoba untuk dua jenis ini saya akan kembangkan lebih baik."

Mencegah Erosi

Selain untuk membuat mebel, bambu juga tangguh untuk mencegah penggerusan alias erosi sungai. Dengan alasan ini, Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia alias Kehati bersama dengan PT Alstom Indonesia memilih menanam 3000 batang bambu di daerah aliran sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan.

Tempat ini sekaligus jadi Pusat Pelatihan Pengembangan Bambu, milik Yayasan Bambu Indonesia, di Cibinong, Jawa Barat. Ini juga salah satu daerah aliran sungai Ciliwung, sungai terbesar yang mengalir dari Bogor dan berakhir di Teluk Jakarta. Saban tahun, sungai ini rutin meluap dan merendam sejumlah permukiman Jakarta. Bambu mulai ditanami di markas Yayasan Bambu Indonesia sejak 1997. Dengan luas lahan mencapai 11,5 hektar, kini terdapat ribuan batang bambu dari berbagai jenis. 27 diantaranya merupakan spesies yang mulai langka. Bambu tak hanya ditanam di daerah hulu, tapi juga hilir. Ada Bang Idin alias Chaerudin, yang juga menggunakan bambu di tepi Kali Pesanggrahan Jakarta Selatan: "Setiap bulan kita melepas biota sungai.. Setiap bulan kita lepas. Jadi bambu punya keunggulan, akarnya untuk pemijahan ikan. Rumpon pemijahan untuk biota sungai-sungai itu kelebihan bambu."

Sejak ada bambu, dalam sehari warga sekitar bisa memancing 10 kilogram berbagai jenis ikan dari Kali Pesanggrahan.

Jaja Hidayat, Ketua Kelompok Tani Lindung Harapan di Kampung Tapos, Bogor, sudah membuktikan ketangguhan bambu sebagai pencegah longsor: "Itu daerah kami rawan longsor, banyak tebing. Awal-awal sadarnya bambu melihat walaupun tebingnya parah, kalau ada bambu tak pernah longsor. Kuat, karena akar-akarnya itu sangat kuat. yaitu bambu."Indonesia bukan satu-satunya yang memanfaatkan bambu sebagai tanaman pencegah erosi sungai. Cina dan Kostarika sudah lebih dahulu, kata pakar bambu LIPI, Elizabeth Widjaja: "Karena Cina itu seperti Sungai Kuning, Yang-Tze itu, sungainya selalu meluap. Kebanjiran lah istilah kita. Itu tadinya kosong. Tanah kosong di ruas sungai itu. Pinggirnya sungai itu bukan hanya semeter-dua meter, berkilo-kilo meter kan kosong tadinya. Mereka coba menanam itu, artinya kalau terjadi luapan itu bisa diredam, tidak terjadi erosi. "

Memperlambat Pemanasan Global

Belakangan, bambu juga diyakini bisa mengatasi masalah pemanasan global. Dari hutan bambu seluas lebih 1 hektar, diyakini bisa menyerap karbon dioksida sampai 62 ton per tahun. Rahasianya ada pada daun dan batang bambu, kata Elizabeth: "Kita melihat biomassanya, Pak. Kalau daun bambu di atas kertas koran ditempel-tempel, terus satunya daun jati ditempel di kertas koran, daun bambu itu mungkin ditempel jadi sekian halaman. Sementara daun jati hanya sekian halaman. Jadi biomassanya akan lebih besar. Karena diakan daunnya kecil-kecil. Di batangnya sendiri dia punya stomata. Stomata tuh dah mulut daun. Artinya kalau punya mulut daun, dia juga bernafas."

mit Bambus kinderleicht bauen
Hasil produk bambuFoto: 2009 CONBAM

Ribuan Jenis Bambu di Dunia

Di seluruh dunia tercatat ada sekitar 1250-2500 jenis bambu. 10 persen atau sekitar 154 jenis ada di Indonesia. Dari jumlah itu, 104 diantaranya merupakan endemik atau hanya dapat ditemukan di Indonesia. Ketua Kelompok Tani Sanggabuana Chaerudin bakal terus menanam bambu untuk menghijaukan 13 bantaran kali di Jakarta. Ia menamakan proyeknya ini sebagai ‘bambunisasi’: "Saya berusaha dengan teman-teman ya kita akan membambunisasi lagi 13 sungai yang ada di Jakarta. Mennghutan bambunisasi lagi. Kali Pesanggrahan, Ciliwung, Cisadane, Kali krukut, Kali Grogol dan Kali-kali semuanya."

Sutami

Editor : Ayu Purwaningsih