1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Der Eigenbrötler

Hanna Grimm 11 Januari 2014

Tinggal sendiri, masak sendiri, dan bersenang-senang sendiri- itulah gambaran hidup seorang “Eigenbrötlers“. Akan tetapi, apa yang akan terjadi jika seseorang mengganggu kebiasaan aneh si penyendiri ini?

https://p.dw.com/p/1Aoj8
Foto: Fotolia/danilag

Jika seorang “Eigenbrötler“ dan “Beziehungsmensch“ atau orang yang suka bersosialisasi, jatuh cinta, pasti akan jadi rumit. “Der Beziehungsmensch“ menginginkan kedekatan dan kebersamaan sedangkan si “Eigenbrötler“ menginginkan ketenangan. Karena ia adalah type orang yang membatasi diri sendiri dan hanya melakukan sesuatu yang ia sukai.

Kemungkinan besar, sejak TK ia sudah senang bermain sendiri, juga di sekolah, ia lebih suka duduk terpisah. Dan jika orang lain pergi ke pesta, ia lebih senang berada di rumah dan menyibukkan diri dengan koleksi perangkonya.

Istilah “Eigenbrötler“ sudah ada sejak abad ke 17. Arti sebenarnya “Eigenbrötler“ adalah seseorang yang bisa membuat rotinya sendiri. Kata-kata itu pertama-tama digunakan di Jerman Selatan untuk menyebut laki-laki yang belum menikah, yang mengurusi rumah tangganya sendiri. Mungkin karena laki-laki semacam itu dianggap aneh, maka digunakanlah istilah Eigenbrötler.

Meski hubungan antara “Eigenbrötlers“ und “Beziehungsmenschen“ bisa saja rumit akan tetapi mereka bisa saling belajar. Si “Eigenbrötlers“ akan tau betapa indahnya kebersamaan itu sedangkan si “Beziehungsmenschen“ bisa menemukan kesenangan saat menyortir perangko.