1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Daya Saing Global Eropa Masih Terkuat

6 September 2012

Walau mata uang Euro tengah krisis, enam negara Eropa tetap menempati daftar 10 negara teratas dengan daya saing global terbesar di dunia. Indonesia berada di peringkat 50.

https://p.dw.com/p/1644I
Foto: Reuters

Swiss, Singapura dan Finlandia memimpin daftar peringkat dunia negara-negara yang paling mampu bersaing yang dikeluarkan oleh Forum Ekonomi Dunia (05/09) di Jenewa. Posisi 10 besar didominasi oleh negara-negara Eropa Utara dan Barat. Selain Swiss dan Finlandia, ada Swedia di peringkat empat, Belanda peringkat lima, Jerman di enam dan Inggris yang tahun lalu berada di posisi ke 10 kini naik dua posisi ke delapan.

Sementara Swedia dan Finlandia bertukar tempat, Denmark merosot ke peringkat 12 dari delapan, Perancis jatuh dari 18 ke 21. Austria bisa memperbaiki diri tiga peringkat ke posisi 16. Di Eropa Selatan, Italia naik ke peringkat 42 dan Spanyol 36. Sementara Portugal merosot empat peringkat ke 49 dan Yunani jatuh ke peringkat 96.

AS semakin merosot

Untuk keempat kalinya secara berturut-turut, peringkat Amerika Serikat jatuh. Kali ini dari peringat lima ke tujuh. Poin lebih diperoleh negara itu melalui perusahaan yang inovatif, universitas berkualitas dan pasar tunggal terbesar di dunia. Namun, hasil studi Forum Ekonomi Dunia (WEF) menunjukkan defisit dalam kepercayaan terhadap perekonomian.  

Symbolbild Staatsverschuldung der USA
Daya saing Amerika Serikat terus berkurangFoto: picture-alliance/chromorange

Peringkat indeks daya saing global disusun berdasarkan Global Competitiveness Index (GCI) bagi 144 negara yang dikembangkan oleh Universitas Columbia di AS bagi WEF dan mulai diterapkan 2004. Ada 12 aspek yang turut dipertimbangkan. Antara lain infrastruktur, stabilitas makroekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar, lapangan kerja, derajat perkembangan teknologi, dan besarnya pasar.

Hasil tidak seragam pada negara ambang industri

Dalam beberapa tahun terakhir, tren yang ada adalah lonjakan peringkat yang bagus dari negara-negara ambang industri. Tahun ini tren tersebut tidak berlanjut. Cina jatuh tiga peringkat ke 29, India juga merosot ke 59 dan Rusia turun satu peringkat ke 67. Begitu juga dengan Afrika Selatan yang kehilangan dua peringkat dan kini menduduki posisi ke 52. Hanya Brasil yang berhasil memperbaiki diri lima peringkat ke 48.

Indonesia tertingal dari negara-negara Asia Tenggara

Peringkat Indonesia kali ini turun 4 tingkat dibanding setahun sebelumnya yang masih berada di posisi 46 dunia. Berada di peringkat 50, Indonesia jauh tertinggal dari Malaysia yang berada di posisi 25, atau bahkan Singapura di posisi kedua dunia. Thailand berada di posisi 38 dan Brunei Darussalam di peringkat 28 dunia. Di Asia Tenggara, Indonesia hanya unggul dari Filipina yang menempati posisi 65.

Jakarta Skyline
Indonesia masih tertinggal di AsiaFoto: picture-alliance/dpa

Nilai Indonesia yang paling bertambah adalah di aspek makroekonomi. Dari peringkat 39 di tahun 2007, naik ke posisi 12. Manajemen fiskal Indonesia dinilai bagus sehingga defisit anggaran dan hutang pemerintah berkurang.

Namun, masalah korupsi masih dianggap sebagai masalah utama para pebisnis. Begitu juga keamanan yang dianggap masih kurang. Level keamanan dinilai masih sama kondisinya dengan tahun 2005.

Rolf Wenkel / Vidi Legowo-Zipperer

Editor: