1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dari Beethoven Sampai Tango. Beethovenfest 2008

Marjory Linardy10 September 2008

Walaupun namanya Beethovenfest, festival ini juga mengetengahkan karya dari berbagai komponis lain, baik dari masa sebelum Beethoven, misalnya karya-karya Mozart, maupun karya komponis muda dari abad ke 20.

https://p.dw.com/p/FFdg
Foto: AP

Konser dalam Beethovenfest kali ini kadang diawali dengan sebuah karya pendek Beethoven, kemudian dilanjutkan dengan karya komponis lainnya, dan berakhir dengan komposisi dari abad ke 20. Misalnya saja konser spesial untuk komposisi yang hanya menggunakan alat musik celo serta piano. Konser ini diawali dengan karya Beethoven berjudul Sonata untuk Celo dan Piano no.1.

Ciptaan Baru

Dalam karya-karyanya yang lain Ludwig van Beethoven dapat memperoleh inspirasi dari karya para pendahulunya. Kecuali untuk karyanya yang berupa sonata untuk celo dan piano. Pada masa Beethoven berkarya, alat musik gesek celo kerap hanya memiliki fungsi sebagai latar belakang. Instrumen ini menjadi dasar sebuah komposisi dan tidak memainkan melodinya. Beethoven menjadi pencipta jenis komposisi untuk celo dan piano. Selain itu lima sonata karya Beethoven juga menandai kejayaan pertama jenis komposisi untuk dua alat musik ini.

Mstislav Rostropovich mit Cello
Komponis dan musisi Rusia, Mstislav Rostropovich dengan celonyaFoto: AP

Walaupun jenis komposisi ini lebih pendek daripada sebuah simfoni, karya jenis ini juga terdiri dari beberapa bagian. Bagian-bagiannya menandai struktur karya tersebut, bagian awal, tengah dan akhir, layaknya sebuah drama. Setiap bagian juga memiliki judul seperti halnya pada sebuah simfoni, dan judulnya serupa seperti dalam simfoni. Karya Beethoven yang berjudul Sonata untuk Celo dan Piano no.1, terdiri dari dua bagian. Yang pertama disebut "Adagio sostenuto - Allegro" dan yang kedua "Allegro Vivace". Semua nama itu menunjukkan tempo atau kecepatan permainan musiknya. Misalnya Allegro berarti cepat dan gembira, sedangkan Adagio berarti lambat dan tenang.

Karya Modern Yang Sepintas Tidak Harmonis

Klaviertastatur mit Notenblatt
Foto: BilderBox

Karya Beethoven yang terdengar harmonis dan lantunan alat musik gesek celo yang merdu rasanya menjadi program yang sangat bertentangan jika dibanding dengan karya modern yang sepintas nampak seperti tidak memiliki melodi. Misalnya saja komposisi berjudul Unity karya komponis asal Skotlandia, Stuart MacRae yang lahir 1976. Yang sering nampak dalam komposisi modern adalah karakter eksperimen. Komponis berusaha mencari gaya baru, cara baru dan mencoba variasi yang selama ini tidak digunakan. Demikian halnya dalam sonata karya MacRae. Ia bahkan sengaja memecah keserasian antara permainan piano dan celo.

Tetapi sebuah karya yang sekarang terdengar sumbang, baru atau tidak normal, mungkin di masa depan akan menjadi karya yang disenangi semua orang, dan sang komponis menjadi ternama seperti halnya Beethoven, yang di masa kini jauh lebih terkenal di dunia, di banding saat ia masih hidup dulu. Siapa tahu?

Astor Piazzolla
Astor PiazzollaFoto: dpa

Yang jelas karya musik para komponis muda juga patut mendapat perhatian dan memperoleh tempat dalam festival musik klasik seperti Beethovenfest. Di salah satu konser dalam rangka Beethovenfest 2008, alat musik celo dimainkan oleh musisi muda asal Jerman Danjulo Ishizaka dan pianis asal Argentina, José Gallardo. Konser yang diawali dengan karya Beethoven itu diakhiri dengan komposisi berjudul Le Grand Tango karya komponis yang juga berasal dari Argentina, Astor Piazzolla. Ia hidup dari tahun 1921 hingga 1992.

Simfoni untuk Dewa

Apakah kaitan antara Yupiter dan musik klasik? Sebuah karya Wolfgang Amadeus Mozart yang berjudul Simfoni no. 41, juga disebut "Simfoni Yupiter". Bisa dibilang karya ini jauh lebih terkenal dengan nama keduanya. Mozart membuat komposisi ini tahun 1788. Tidak jelas apakah Yupiter yang dimaksud dalam judul karya ini berkaitan dengan planet Yupiter, atau dengan dewa tertinggi dalam mitologi Romawi, yang juga dikenal dengan nama Zeus.

Wolfgang Amadeus Mozart
Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791)Foto: dpa - Bildfunk

Yang jelas, judul tambahan "Simfoni Yupiter" tidak diberikan oleh sang komponis Mozart, melainkan berasal dari Johann Peter Salomon. Di jaman sekarang profesi Salomon sama dengan direktur utama sebuah gedung opera atau teater. Mengapa Salomon memberikan judul tambahan ini untuk karya Mozart, tidak ada yang tahu.

Bisa jadi karena bagian pertama simfoni karya Mozart ini diwarnai nada-nada yang tercakup dalam lima oktaf, sehingga mengisyaratkan keberanian, seperti halnya pada dewa Yupiter. Tetapi kemungkinan juga, ini berawal dari kekeliruan. Katanya Salomon juga menyebut Simfoni no. 90 karya Joseph Haydn sebagai "Simfoni Yupiter". Kedua karya itu bisa jadi kemudian tertukar karena memiliki kemiripan.

Seniman dari Manca Negara

Dalam Beethovenfest kali ini, karya Mozart "Simfoni Yupiter" dimainkan oleh orkestra bernama Cappella Andrea Barca, yang anggotanya adalah musisi profesional dari seluruh dunia yang bekerja baik secara solo maupun dalam kelompok musik. Orkestra ini didirikan dan dipimpin oleh dirigen asal Hongaria, András Schiff. Kehadiran seniman kenamaan di dunia musik klasik ini menjadi salah satu keistimewaan Beethovenfest tahun ini. Hal ini juga dinyatakan ketua penyelenggara festival, Ilona Schmiel.

Beethoven Skulptur
Patung Beethoven di Depan Gedung Pertunjukan BeethovenhalleFoto: B. Frommann

Selain sebagai dirigen, seniman ini sebelumnya sudah terkenal sebagai pianis kenamaan. Dan dalam konser beberapa hari lalu ia juga dapat menunjukkan kemahirannya dalam memainkan tuts piano, saat memainkan sebuah karya Ludwig van Beethoven yang berjudul Konser untuk Piano, Biola, Celo dan Orkestra, dalam C mayor. András Schiff memainkan bagian piano solo. Istrinya, pemain biola kenamaan asal Jepang, Yuuko Shiokawa memainkan bagian biola solo, dan seorang musisi klasik kenamaan lain yang juga berasal dari Hongaria, Miklós Perényi memainkan bagian celo solo.