1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Anggota Band Pussy Riot Dibebaskan

23 Desember 2013

Maria Alyokhina dan Nadezhda Tolokonnikova dibebaskan dari penjara hari Senin (23/12). Langkah ini dinilai sebagai upaya Presiden Putin menarik simpati menjelang Olimpiade Sochi 2014.

https://p.dw.com/p/1Af0k
Maria Alyokina (kiri) dan Nadezhda Tolokonnikova (kanan) di pengadilanFoto: picture-alliance/dpa

Pengacara Maria Alyokhina, Pyotr Zaikan membenarkan bahwa kliennya sudah dibebaskan. Alyhokhina sedang menjalanai tahanan dua tahun penjara dan tadinya baru akan bebas bulan Maret mendatang. Media Rusia memberitakan, anggota band lain, Nadezhda Tolokonnikova, juga sudah bebas.

Zaikan mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti, Alyokhina sudah dikeluarkan dari penjara berdasarkan UU Amnesti yang diresmikan parlemen Rusia minggu lalu.

"Alyokhina sudah keluar dan bebas", kata Zaikan. "Semua dokumen sudah lengkap dan ditandatangani". Ia menambahkan, kliennya sudah meninggalkan penjara dan naik kereta api ke Moskow.

Maria Layokhina, 25 tahun, ditahan Maret tahun lalu dan dijatuhi hukuman karena melakukan aksi protes bersama Band Pussy Riot di sebuah Katedral di Moskow. Aksi Pussy Riot ditujukan sebagai protes terhadap kampanye Putin menjelang pemilu Rusia bulan Maret 2012.

Khodorkovsky di Jerman

Hari Jumat lalu (20/12), salah satu tahanan paling terkenal Rusia, Mikhail Khodorkovsky dibebaskan setelah mendapat amnesty dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Bekas raja minyak Rusia itu sudah menjalani tahanan selama 10 tahun di Siberia.

Setelah dibebaskan, Khodorkovsky langsung terbang ke Berlin. Khodorkovsky dibebaskan setelah ada lobby khusus yang dilakukan mantan Menteri Luar Negeri Jerman Hans Dietrich Genscher. Ia melakukan pertemuan rahasia dua kali dengan Putin untuk membicarakan nasib Khodorkovsky.

Dalam konferensi pers hari Minggu (22/12) di Berlin Khodorkovsky menerangkan, ia tidak akan ikut bertarung memperebutkan kekuasaan di Rusia. Ia selanjutnya akan aktif membantu para tahanan politik yang masih ada di negaranya.

UU Amnesti

Parlemen Rusia hari Rabu lalu (18/12) mengesahkan UU Amnesti yang diajukan oleh pemerintah. Undang-undang itu memberi keringanan bagi para tahanan yang mendapat vonis dibawah lima tahun penjara.

Menurut keterangan anggota parlemen, aturan baru itu bisa diterapkan atas ribuan tahanan, antara lain anggota band Pussy Riot dan para aktivis Greenpeace. Amnesti terutama diberikan kepada wanita yang memiliki anak, tahanan dibawah umur dan yang berusia lanjut, serta tahanan yang dituduh terlibat aksi perusakan atau "kerusuhan".

Kalangan pengamat menilai, pengampunan terhadap Khodorkovsky dan peresmian UU Amnesti dilakukan Putin untuk mendapat simpati internasional sehubungan dengan penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi.

hp/rn (rtr, afp, dpa)